Menurut
Rachmoez, Produksi
adalah setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai
sesuatu barang. Atau juga bisa diartikan setiap usaha yang menciptakan atau
memperbesar daya guna barang.
Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut factor-faktor produksi (factors of productions). Jadi, semua unsur itu yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai factor-faktor produksi.
Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut factor-faktor produksi (factors of productions). Jadi, semua unsur itu yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai factor-faktor produksi.
Faktor-faktor
produksi terdiri atas :
a.
Tanah (land) atau sumber daya alam (natural resources) yang dimaksud
adalah segala sesuatu yang bisa menjadi factor produksi dan berasal dari atau disediakan
oleh alam, yang antara lain meliputi :
1.
Tenaga penumbuh daripada tanah, baik untuk pertanian, perikanan, maupun
pertambangan;
2.
Tenaga air, baik untuk pengairan, penggaraman, maupun pelayaran. Termasuk juga
di sini adalah misalnya air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh perusahaan
air minum;
3.
Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat(sunga, danau, tambak, kuala,dsb.)
maupun ikan dan mineral laut.
4.
Tanah yang diatas didirikan bangunan
5.
Living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak;
6.
Iklim, cuaca, curah hujna, arus angin dan sebangsanya;
7.
dan lain-lainnya, seperti bebatuan dan kayu-kayuan.
b.
Tenaga Kerja (labor) dan sumber daya manusia (human resources)
Di
dalam human resources tercakup tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani
manusia tetapi juga kemampuan mental atau kemampuan non fisiknya, tenaga
terdidik, tanaga tidak terdidik, tenaga terampil dan tenaga yang tidak
terampil. Human resources bisa diartikan semua kemampuan manusiawi yang
dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya produksi barang-barang dan
jasa-jasa.
c.
Modal (capital) atau Barang-barang
modal riil (real capital goods), yang meliputi semua jenis barang dan
jasa yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta
jasa-jasa. Misalnya mesin-mesin, pabrik-pabrik, jalan-jalan raya, pembangkit
tenaga listrik, gudang serta peralatan-peralatannya. Pengertian capital (modal)
sebagaimana yang dimaksud tersebut merupakan salah daripada pegertian modal
seluruhnya, sebagimana yang sering dipergunakan oleh para ahli ekonomi. Sebab,
modal jug mencakup arti uang yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli
mesin-mesin serta factor produksi lainnya. Maka, pentinglah untuk membedakan
dengan tegas perbedaan antara barang modal riil (capital real goods) dan modal
uang (money capital). Modal uang (money capital) yakni dana yang yang digunakan
untuk membeli barang-barang modal dan factor produksi lainnya. Yang
dimaksud dengan modal dalam factor-faktor produksi adalah barang-barang
modal bukan modal uang. Produksi meliputi produksi
barang-barang konsumsi dan produksi yang menghasilkan barang-barang modal. Oleh
karena itu adalah istilah produksi tidak langsung (indirect production) yaitu
pembuatan suatu alat, sebuah mesin ataupun setiap jenis barang modal, yang pada
dasarnya akan membantu dalam hal pembuatan barang-barang yang dipakai langsung
(atau barang-barang konsumsi), untuk memenuhi kebutuhan manusia.
d.
Kecakapan tata laksana (entrepreneurship) merupakan factor produksi yang
intangible (tak dapat diraba) tetapi sekalipun demikian peranannya justru amat
menentukan.
1. Pengertian produksi
Produksi adalahkegiatan perusahaanuntuk menghasilkan barang
& jasa dari bahan-bahan/ sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk
dijual lagi.
Keputusan manajer produksi ada 2 macam, yaitu:
ü Keputusan yang berhubungan dengan
desain dari sistem produksi manufaktur.
ü Keputusan yang berhubungan dengna
operasi & pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
Proses produksi menurut pembagian yang macam-macam
digolongkan menjadi 4 golongan:
· Sifat produk
· Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
· Berdasarkan manfaat yang diciptakan
· Teknik proses produksi.
1.1. Sifat Produk
a) Produk spesifik
b) Produk standar
1.2. Tipe proses produksi
Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah sampai
menjadi barang jadi dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:
a) Tipe proses produksi terus-menerus
Biasanya sudah ditentukan pola & jenisnya yang khusus
untuk menghasilkan produk secara besar-besaran dari bahan mentah menjadi barang
jadi dengan pola urutan yang pasti juga & kegiatan tesebut akan berjalan
terus dalam jangka waktu yang lama. Contoh: perusahaan semen, tekstil dan
sebagainya.
b) Tipe proses produksi terputus-putus
Terjadi karenasering terhentinya mesin / alat produksi untuk
menyesuaikan dengan keinginan produk akhir yang akan diciptakan. Contih:
meubel/ pengecoran logam, dan sebagainya.
1.3. Manfaat yang diciptakan
Manfaat dapat dibagi menjadi 5, yaitu:
ü Manfaat dasar
Jika kegiatan yan dilakukan perusahaan merupakan kegiatan
yang bergerak dalam bidang pengambilan & penyediaan barang-barang dari SDA.
ü Manfaat bentuk
Proses yang yang menciptakan manfaat bentuk adalah meubel.
ü Manfaat waktu
Manfaaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang
mempunyai selisish waktu.
ü Manfaat tempat
Manfaat tempat dapat dilihat pada perusahaan transportasi.
ü Manfaat milik
Adalah usaha untuk memindahkan barang dari hyak milik orang
yang satu ke orang yang lain. Contoh: pedagang, toko, dan sebagainya.
1.4. Teknik proses produksi
Berdasarkan
tekniknya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
· Proses Ekstraktif
Yaitu dijalankan dengan mengambil langsung dari SDA. Contoh:
proses penambangan, perkebunan, dan sebagainya.
· Proses Analitis
Yaitu proses untuk menguraiakan/ memisahakan dari suatu
bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis
aslinya. Contoh: Pertamina.
· Proses Fabrikasi
Seperti proses analitis tetapi dalam menggunakan alat
seperti mesin. Contoh: Proses pembuatan pakaian, sepatu, dan sebagainya.
· Proses Sintesis
Proses mengkombinasikan beberapa bahan dalam suatu bentuk
produk. Contoh: Perusahaan kimia, kaca.
· Proses Assembling
Merangkaukan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi
produk baru tanpa ,erubah bentuk fisik. Contoh: perusahaan karoseri mobil.
2. Kegiatan Produksi
Kegiatan
produksi adalah salah satu bagian dari beberapa kegiatan perusahaan disamping
kegiatan personalia, keuangan & pemasaran.
Masalah-masalah dibagian produksi diantaranya:
ü Perencanaan perusahaan
ü Perencanaan fasilitas fisik produksi
ü Pengendalian produksi
ü Pengendalian persediaan & kualitas
produksi
ü Pemeliharaan peralatan.
1. Perencanaan Produksi
Perencanaa
produksi adalah proses kegiatan penelitian & pengembangan produk baru
maupun produk lama yang nanti akan dan telah diproduksi perusahaan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
produk, yaitu:
· Manfaat produk bagi konsumen
· Permintaan pasar
· Potensi pasar
· Kemungkinan pengembangan produk dimasa yang akan datang
· Kekuatan persaingan.
2.2 Perencanaan fasilitas fisik produk
Perencanaan fasilitas fisik produk merupakan suatu proses
integrasi dimana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak.
Aspek-aspek perencanaan fasilitas fisik perusahaan terdiri dari:
Ø Penentuan lokasi perusahaan ( letak
sumber bahan mentah, tenaga kerja,pasar, sikap masyarakat setempat, biaya tanah
& perpajakan)
Ø Bangunan ( jumlah, luas bangunan,
fasilitas, dsb)
Ø Perencanaan tata letak fasilitas
produk (jarak angkut yang minimum, fleksibilitas ruangan & layout,
kemungkinan perluasan di waktu yang akan datang, pemaksimuman ruangan &
layout).
Ø Perencanaan lingkungan kerja
(fasilitas pelayanan, masalah kondisi kerja & hubungan kerja).
2.3. Pengendalian produksi
2.3.1. Pengertian
Adalah berbagai kegiatan & metode yang di gunakan oleh
manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir &
mengarahkanproses produksi ke dalam suatu arus aliran yang memberikan hasil
dengan jumlah biaya seminimum mungkin & waktu yang secepat mungkin.
2.3.2. Tahap dalam pengendalian produksi:
Ø Production forecasting : peramalan produksi untuk mengetahui jumlah
& manfaat produksi.
Ø Routing : kegiatan untuk menentukan
urutan – urutan proses & penggunaan alat.
Ø Schedulling : kegiatan untuk membuat jadwal.
Ø Dipatching : suatu proses untuk pemberian
perintah untuk melaksanakan pekerjaan.
Ø Follow up : kegiatan untuk menghilangkan
terjadinya penundaan keterlambatan kerja.
2.4 Pengendalian persediaan & kualitas
2.4.1. Pengendalian persediaan bahan baku
faktor-faktor yang mempengaruhi EOQ ( Economical Order
Quantity):
· Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun (B)
· Biaya pemesanan (BP)
· Biaya penyimpanan (BS)
· Harga Bahan Baku (H)
Kalau dujadikan dalam rumus EOQ adalah
Jumlah pemesana ekonomis= 2 x B x BP
H x BS
2.5 Pengendalian Biaya produksi dan pemeliharaan
Pengendalian biaya produksi digunakan untuk mengetahui
berapa besarnya vo,ume penjualan yang menghasilkan keuntungan / kerugian.
Cara yang digunakan untuk menganalisis seluruh biaya yang
diperlukan & berapa pendapatan yang diterima perusahaan, dapat menggunakan
rumus:
BEP= FC
P-V
Dimana: BEP
(Q) : jumlah unit yang duhasilkan
FC : Biaya tetap
V : Variabel Cost (biaya
akhir)
2.5.2 Pemeliharaan & penggantian fasilitas produksi
Dilakukan
dalam rangka mempertahankan tingkat produktivitas mesin & peralatan
lainnya. untuk menunjang kegiatan ini perlu disusun jadwal rutin mengenai saat
pemeliharaan sesuai dengan kemampuan tenaga kerja bagian seevis tetapi jangan
sampai baru diperiksa kalau sudah mengaalami kerusakan berat.
Jack,Rachmoez.2015.apa
itu Produksi.Blogspot. http://dominique122.blogspot.co.id/2015/04/apa-itu-produksi.html
Dwiyanti,Vera.2012.Apa
itu Produksi.Blogspot. http://dwiyantivera.blogspot.co.id/2012/11/apa-itu-produksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.