.

Senin, 20 Maret 2017

Permintaan Kendaraan Bermotor di Indonesia

@A37-Ibrahim

Oleh : Ibrahim Hasan
          

ABSTRAK
Konsumsi kendaraan roda dua di Indonesia semakin meningkat dikarenakan meningkatnya pendapatan masyarakat, kebutuhan masyarakat akan transportasi pribadi untuk melakukan aktifitas yang lebih efektif, kendaraan roda dua bukan lagi sebagai bahan tersier apalagi sekunder melainkan menjadi bahan primer masyarakat terutama masyarakat perkotaan, dan kurang nyamannya transportasi umum bagi beberapa masyarakat, serta ketepatan strategi pemasaran pihak leasing company dan pihak retailer serta penurunan tingkat suku bunga kredit bank. Meningkatnya permintaan kendaraan roda dua berpengaruh positif terhadap pendapatan pajak negara yang meningkat dan menguntungkan pihak swasta dalam bidang onderdil dan otomotif, selain itu berpengaruh negatif juga seperti bertambahnya kemacetan, borosnya bahan bakar minyak, pencemaran udara akibat asap pembuangan kendaraan roda dua, dan banyak kecelakaan karena tidak mematuhi peraturan dalam berkendara.
  
Kata Kunci : Permintaan Kendaraan Roda Dua, Pemasaran.



Pendahuluan

Proses pembangunan ekonomi disegala bidang pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Proses perubahan struktural perekonomian seperti perluasan kesempatan kerja, dan pengurangan tingkat kemiskinan merupakan sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya sangat berkaitan antara pembangunan di suatu sektor dengan sektor lain dan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. (Menurut Budiarto dkk, 2013)
Masalah transportasi perkotaan saat ini telah menjadi masalah yang sangat kompleks  ,terutama karena meningkatnya ketergantungan masyarakat kota terhadap kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor. Akibatnya jumlah kendaraan yang ada tidak tertampung oleh kondisi badan jalan yang tersedia. Hal ini menyebabkan kemacetan menjadi semakin tinggi dan seolah harus diterima sebagai kelaziman bagi masyarakat. Pertumbuhan masyarakat juga berbanding lurus dengan jumlah kendaraan pribadi yang terus naik. Kondisi lalu lintas sering terlihat kemacetan, dan ini harus dihadapi oleh para pengguna jalan raya. Pergerakan masyarakat sekarang di dominasi oleh kendaraan pribadi. Hal ini terjadi karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat dan semakin rendahnya tingkat pelayanan angkutan umum. (Menurut Budiarto dkk, 2013)
Peningkatan permintaan kendaraan ini juga didukung oleh perilaku masyarakat Indonesia yang umumnya lebih sering bepergian dalam jarak dekat ataupun berpergian tanpa terencana (spontan). (Menurut MB-IPB, 2010)


Permasalahan

1.      Apakah Bahan Bakar Minyak mempengaruhi produktivitas penjualan Sepeda Motor ?
2.      Berebut pasar penjualan Sepeda Motor.
3.      Mobil murah dan ramah lingkungan yang mempengaruhi Permintaan Motor Roda Dua.


Pembahasan

Permintaan sepeda motor di Indonesia masih tumbuh meski digempur oleh mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). Hal itu tercermin dari penjualan motor yang mencapai 6,07 juta unit sampai September 2014, atau tumbuh 4,6 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,8 juta unit.


Berdasarkan jenisnya, peningkatan terjadi untuk motor sport dan skuter, masing-masing tumbuh 7,37 persen dan 9,03 persen. Sebaliknya, penjualan motor bebek turun signifikan 9,12 persen. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan untuk motor bebek sebanyak 1,22 juta unit, motor sport 859,6 ribu unit, dan skuter 3,99 juta unit.

Sementara dari sisi pabrikan, penjualan tertinggi kuda besi masih dipegang PT Astra Honda Motor sebanyak 3,8 juta unit atau tumbuh 9 persen dalam setahun. Diikuti oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, sebanyak 1,9 juta unit, meningkat tipis satu persen dari pencapaian September 2013 sebanyak 1,87 juta unit.

Pertumbuhan penjualan tertinggi dipegang oleh PT Kawasaki Motor Indonesia sebesar 21 persen, dari 104.893 unit pada September 2013 menjadi 127.013 unit. Sementara itu, PT TVS Motor Company Indonesia, produsen motor TVS mengalami pertumbuhan penjualan 7 persen atau sebanyak 16.945 unit.

Berebut Pasar.
Implikasi dari penurunan penjualan berakibat pada menyusutnya pangsa pasar Suzuki menjadi 4 persen dari sebelumnya 5 persen. Penurunan pangsa pasar juga dialami oleh Yamaha meskipun penjualannya tumbuh 1 persen.  Pangsa pasar motor Yamaha per September 2014 sebesar 31 persen, turun tipis dari pencapaian periode yang sama tahun lalu 32 persen.


Pada saat yang bersamaan, penurunan pangsa Suzuki dan Yamaha masing-masing 1 persen diikuti dengan kenaikan pangsa pasar motor Honda yang meningkat 3 persen, dari 60 persen menjadi 63 persen. Berdasarkan data AISI, terlihat peralihan minat konsumen motor dari Suzuki dan Yamaha ke Honda. Sementara itu, pangsa pasar Kawasaki dan TVS tidak mengalami perubahan, yakni masing-masing 2% dan 0,3%.
 “Dalam jangka pendek, kenaikan harga BBM akan berdampak negatif bagi industri motor. Johannes Loman




Johannes Loman, Wakil Ketua I AISI memperkirakan pasar motor nasional tumbuh tipis antara 1 persen hingga 5 persen tahun ini. Perkembangan harga komoditas yang tak kunjung membaik menjadi pemicu melemahnya permintaan kendaraan roda dua. “Tahun ini total market akan berkisar 7,8 juta unit sampai 8,1 juta unit,” ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu (22/10).
Dilansir Autoevolution, Rabu (9/12/2015), BMW Motorrad memiliki strategi khusus pada varian scrambler. Model R nine T Scramble akan dipasarkan dengan kisaran harga 13.500 Euro atau sekira Rp 202,03 jutaan dan dikatakan lebih murah ketimbang model-model BMW Motorrad lainnya.
Dijelaskan bila alasan BMW memasarkan R NineT Scrambler dengan harga terjangkau adalah agar menuai angka penjualan lebih baik. Ini didasarkan pada fakta jika pelanggan saat ini lebih memilih model yang harganya murah.

Menggunakan mesin flat boxer 1.170 cc DOHC dua silinder, tenaga yang dihasilkan mencapai 110 tk di putaran 7.550 rpm. Torsinya juga tidak kalah gahar, 119 Nm di putaran 6.000 rpm (Kompas.com).

Tabel 1 : Jumlah Penduduk Indonesia dan Jumlah Perkembangan Sepeda Motor

Tahun
Jumlah Penduduk Indonesia
Jumlah Sepeda Motor
1990
179,378,946
6,082,922
2000
206,264,295
13,563,017
2010
237,641,326
61,078,188

Sumber : Data Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995 dan Data BPS Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Tahun 1987-2013


Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi permintaan konsumen atas suatu barang antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan konsumen, jumlah konsumen, selera konsumen dan perkiraan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana faktor harga sepeda motor, harga barang lain, jumlah anggota keluarga dan pendapatan konsumen mempengaruhi permintaan sepeda motor, khususnya di Kota Malang. Banyaknya lembaga-lembaga keuangan non-bank (leasing) yang menawarkan kemudahan bagi seseorang untuk membeli sepeda motor, juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan sepeda motor sehingga dalam penelitian ini, peneliti juga memasukkan faktor uang muka sebagai variabel yang diduga berpengaruh dalam permintaan sepeda motor (Menurut Mankiw 2003).
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat pertumbuhan yang semakin meningkat pada penjualan sepeda motor tahun 2004-2014.

Tabel 2 : Tingkat Penjualan Sepeda Motor di Indonesia tahun 2004-2014

Tahun
Besar Penjualan
2004
3.887.678
2005
5.074.186
2006
4.428.274
2007
4.688.263
2008
6.215.830
2009
5.851.962
2010
7.369.249
2011
8.012.540
2012
7.064.457
2013
7.743.879
2014
7.867.195
Sumber data : AISI, 2006

Pada tabel diatas tingkat penjualan sepeda motor tahun 2004-2014 mengalami kenaikan ratarata sebesar 8,4%. Meskipun pada tahun 2005 dan 2012 mengalami penurunan penjualan, namun ditahun berikutnya penjualan kembali merangkak naik. Pada tahun 2005, Indonesia sedang mengalami guncangan ekonomi. Sedangkan pada tahun 2012, dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 43/PMK/010/2012 tentang uang muka pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor pada perusahaan pembiayaan. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa uang muka minimal yang harus dibayarkan untuk kendaraan bermotor roda dua adalah sebesar 25% dari total harga yang dijual. Hal ini mengakibatkan menurunnya penjualan sepeda motor sebesar 11% dibandingkan tahun 2011. (Jurnal, Aulia Fitri Herdiana 2016).

Kesimpulan

Permintaan Roda Dua di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun di karenakan harga pasar yang murah dan kebutuhan individu masyarakat. Masyarakat terlalu di manjakan oleh sebuah kendaraan. Adapun kendaraan Motor Gede atau yang biasa disingkat Moge yang di jual dengan harga mahal untuk saat ini laku di pasaran masyarakat ekonomi atas. Johannes Loman, Wakil Ketua I AISI memperkirakan pasar motor nasional tumbuh tipis antara 1 persen hingga 5 persen tahun ini. Perkembangan harga komoditas yang tak kunjung membaik menjadi pemicu melemahnya permintaan kendaraan roda dua. “Tahun ini total market akan berkisar 7,8 juta unit sampai 8,1 juta unit.


Daftar Pustaka

Farida, 17 Maret 2017, Meningkatnya Permintaan Kendaraan Roda Dua di Negeri Ini
Agust.S, CNN Indonesia, 22 oktober 2014, Penjualan Sepeda Motor Tumbuh 2,4 Persen
Aulia Fitri Herdiana. 2016. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Sepeda Motor Di Kota Malang.

Setyo Adi Nugroho. Kompas Otomotif. Rabu 26 September 2016. Performa Mesin Flat Boxer di BMW R Nine T. http://otomotif.kompas.com/read/2016/09/14/160813730/performa.mesin.flat.boxer.di.bmw.r.nine.t  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.