@A37-Ibrahim
Oleh : Ibrahim Hasan
Oleh : Ibrahim Hasan
ABSTRAK
Konsumsi kendaraan roda dua di Indonesia semakin meningkat
dikarenakan meningkatnya pendapatan masyarakat, kebutuhan masyarakat akan
transportasi pribadi untuk melakukan aktifitas yang lebih efektif, kendaraan
roda dua bukan lagi sebagai bahan tersier apalagi sekunder melainkan menjadi
bahan primer masyarakat terutama masyarakat perkotaan, dan kurang nyamannya
transportasi umum bagi beberapa masyarakat, serta ketepatan strategi pemasaran
pihak leasing company dan pihak retailer serta penurunan tingkat suku bunga
kredit bank. Meningkatnya permintaan kendaraan roda dua berpengaruh positif
terhadap pendapatan pajak negara yang meningkat dan menguntungkan pihak swasta
dalam bidang onderdil dan otomotif, selain itu berpengaruh negatif juga seperti
bertambahnya kemacetan, borosnya bahan bakar minyak, pencemaran udara akibat
asap pembuangan kendaraan roda dua, dan banyak kecelakaan karena tidak mematuhi
peraturan dalam berkendara.
Kata Kunci : Permintaan Kendaraan Roda Dua, Pemasaran.
Pendahuluan
Proses pembangunan ekonomi disegala bidang pada hakekatnya
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Proses
perubahan struktural perekonomian seperti perluasan kesempatan kerja, dan
pengurangan tingkat kemiskinan merupakan sasaran pokok pembangunan yang hendak
dicapai guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya sangat
berkaitan antara pembangunan di suatu sektor dengan sektor lain dan merupakan
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. (Menurut Budiarto dkk, 2013)
Masalah transportasi perkotaan saat ini telah menjadi masalah
yang sangat kompleks ,terutama karena
meningkatnya ketergantungan masyarakat kota terhadap kendaraan pribadi baik
mobil maupun sepeda motor. Akibatnya jumlah kendaraan yang ada tidak tertampung
oleh kondisi badan jalan yang tersedia. Hal ini menyebabkan kemacetan menjadi
semakin tinggi dan seolah harus diterima sebagai kelaziman bagi masyarakat.
Pertumbuhan masyarakat juga berbanding lurus dengan jumlah kendaraan pribadi
yang terus naik. Kondisi lalu lintas sering terlihat kemacetan, dan ini harus
dihadapi oleh para pengguna jalan raya. Pergerakan masyarakat sekarang di
dominasi oleh kendaraan pribadi. Hal ini terjadi karena pertumbuhan
perekonomian yang meningkat dan semakin rendahnya tingkat pelayanan angkutan
umum. (Menurut Budiarto dkk, 2013)
Peningkatan permintaan kendaraan ini juga didukung oleh
perilaku masyarakat Indonesia yang umumnya lebih sering bepergian dalam jarak
dekat ataupun berpergian tanpa terencana (spontan). (Menurut MB-IPB, 2010)
Permasalahan
1. Apakah
Bahan Bakar Minyak mempengaruhi produktivitas penjualan Sepeda Motor ?
2. Berebut
pasar penjualan Sepeda Motor.
3. Mobil murah
dan ramah lingkungan yang mempengaruhi Permintaan Motor Roda Dua.
Pembahasan
Permintaan sepeda motor di Indonesia masih tumbuh meski
digempur oleh mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). Hal
itu tercermin dari penjualan motor yang mencapai 6,07 juta unit sampai
September 2014, atau tumbuh 4,6 persen dibandingkan dengan pencapaian periode
yang sama tahun lalu sebanyak 5,8 juta unit.
Berdasarkan jenisnya, peningkatan terjadi untuk motor sport
dan skuter, masing-masing tumbuh 7,37 persen dan 9,03 persen. Sebaliknya,
penjualan motor bebek turun signifikan 9,12 persen. Asosiasi Industri Sepeda
Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan untuk motor bebek sebanyak 1,22 juta
unit, motor sport 859,6 ribu unit, dan skuter 3,99 juta unit.
Sementara dari sisi pabrikan, penjualan tertinggi kuda besi
masih dipegang PT Astra Honda Motor sebanyak 3,8 juta unit atau tumbuh 9 persen
dalam setahun. Diikuti oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, sebanyak
1,9 juta unit, meningkat tipis satu persen dari pencapaian September 2013
sebanyak 1,87 juta unit.
Pertumbuhan penjualan tertinggi dipegang oleh PT Kawasaki
Motor Indonesia sebesar 21 persen, dari 104.893 unit pada September 2013
menjadi 127.013 unit. Sementara itu, PT TVS Motor Company Indonesia, produsen
motor TVS mengalami pertumbuhan penjualan 7 persen atau sebanyak 16.945 unit.
Berebut Pasar.
Implikasi dari penurunan penjualan berakibat pada menyusutnya
pangsa pasar Suzuki menjadi 4 persen dari sebelumnya 5 persen. Penurunan pangsa
pasar juga dialami oleh Yamaha meskipun penjualannya tumbuh 1 persen. Pangsa pasar motor Yamaha per September 2014
sebesar 31 persen, turun tipis dari pencapaian periode yang sama tahun lalu 32
persen.
Pada saat yang bersamaan, penurunan pangsa Suzuki dan Yamaha
masing-masing 1 persen diikuti dengan kenaikan pangsa pasar motor Honda yang
meningkat 3 persen, dari 60 persen menjadi 63 persen. Berdasarkan data AISI,
terlihat peralihan minat konsumen motor dari Suzuki dan Yamaha ke Honda.
Sementara itu, pangsa pasar Kawasaki dan TVS tidak mengalami perubahan, yakni masing-masing 2% dan 0,3%.
“Dalam
jangka pendek, kenaikan harga BBM akan berdampak negatif bagi industri motor. Johannes Loman
Johannes Loman, Wakil Ketua I AISI memperkirakan pasar motor
nasional tumbuh tipis antara 1 persen hingga 5 persen tahun ini. Perkembangan
harga komoditas yang tak kunjung membaik menjadi pemicu melemahnya permintaan
kendaraan roda dua. “Tahun ini total market akan berkisar 7,8 juta unit sampai
8,1 juta unit,” ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu (22/10).
Dilansir Autoevolution, Rabu (9/12/2015), BMW Motorrad
memiliki strategi khusus pada varian scrambler. Model R nine T Scramble akan
dipasarkan dengan kisaran harga 13.500 Euro atau sekira Rp 202,03 jutaan dan
dikatakan lebih murah ketimbang model-model BMW Motorrad lainnya.
Dijelaskan bila alasan BMW memasarkan R NineT Scrambler
dengan harga terjangkau adalah agar menuai angka penjualan lebih baik. Ini
didasarkan pada fakta jika pelanggan saat ini lebih memilih model yang harganya murah.
Menggunakan mesin flat boxer 1.170 cc DOHC dua silinder, tenaga yang dihasilkan
mencapai 110 tk di putaran 7.550 rpm. Torsinya juga tidak kalah gahar, 119 Nm
di putaran 6.000 rpm (Kompas.com).
Tabel 1 : Jumlah
Penduduk Indonesia dan Jumlah Perkembangan Sepeda Motor
Tahun
|
Jumlah Penduduk Indonesia
|
Jumlah Sepeda Motor
|
1990
|
179,378,946
|
6,082,922
|
2000
|
206,264,295
|
13,563,017
|
2010
|
237,641,326
|
61,078,188
|
Sumber
: Data Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 1995 dan Data BPS Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut
Jenis Tahun 1987-2013
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi permintaan konsumen atas suatu barang antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan konsumen, jumlah konsumen, selera konsumen dan perkiraan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana faktor harga sepeda motor, harga barang lain, jumlah anggota keluarga dan pendapatan konsumen mempengaruhi permintaan sepeda motor, khususnya di Kota Malang. Banyaknya lembaga-lembaga keuangan non-bank (leasing) yang menawarkan kemudahan bagi seseorang untuk membeli sepeda motor, juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan sepeda motor sehingga dalam penelitian ini, peneliti juga memasukkan faktor uang muka sebagai variabel yang diduga berpengaruh dalam permintaan sepeda motor (Menurut Mankiw 2003).
Asosiasi
Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat pertumbuhan yang semakin
meningkat pada penjualan sepeda motor tahun 2004-2014.
Tabel 2 : Tingkat Penjualan Sepeda Motor di Indonesia
tahun 2004-2014
Tahun
|
Besar Penjualan
|
2004
|
3.887.678
|
2005
|
5.074.186
|
2006
|
4.428.274
|
2007
|
4.688.263
|
2008
|
6.215.830
|
2009
|
5.851.962
|
2010
|
7.369.249
|
2011
|
8.012.540
|
2012
|
7.064.457
|
2013
|
7.743.879
|
2014
|
7.867.195
|
Sumber data : AISI, 2006
Pada
tabel diatas tingkat penjualan sepeda motor tahun 2004-2014 mengalami kenaikan
ratarata sebesar 8,4%. Meskipun pada tahun 2005 dan 2012 mengalami penurunan
penjualan, namun ditahun berikutnya penjualan kembali merangkak naik. Pada
tahun 2005, Indonesia sedang mengalami guncangan ekonomi. Sedangkan pada tahun
2012, dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 43/PMK/010/2012
tentang uang muka pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor pada perusahaan
pembiayaan. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa uang muka minimal yang harus
dibayarkan untuk kendaraan bermotor roda dua adalah sebesar 25% dari total
harga yang dijual. Hal ini mengakibatkan menurunnya penjualan sepeda motor
sebesar 11% dibandingkan tahun 2011. (Jurnal,
Aulia Fitri Herdiana 2016).
Kesimpulan
Permintaan Roda Dua di Indonesia terus meningkat dari tahun
ke tahun di karenakan harga pasar yang murah dan kebutuhan individu masyarakat.
Masyarakat terlalu di manjakan oleh sebuah kendaraan. Adapun kendaraan Motor
Gede atau yang biasa disingkat Moge yang di jual dengan harga mahal untuk saat
ini laku di pasaran masyarakat ekonomi atas. Johannes Loman, Wakil Ketua I AISI
memperkirakan pasar motor nasional tumbuh tipis antara 1 persen hingga 5 persen
tahun ini. Perkembangan harga komoditas yang tak kunjung membaik menjadi pemicu
melemahnya permintaan kendaraan roda dua. “Tahun ini total market akan berkisar
7,8 juta unit sampai 8,1 juta unit.
Daftar Pustaka
Farida, 17 Maret 2017, Meningkatnya Permintaan Kendaraan Roda
Dua di Negeri Ini
Agust.S, CNN Indonesia, 22 oktober 2014, Penjualan Sepeda
Motor Tumbuh 2,4 Persen
Harian.E.N, (di akses dari internet). http://www.kemenperin.go.id/artikel/4636/Pasar-Kendaraan-Roda-Tiga-Diramalkan-Tumbuh-20
Aulia Fitri Herdiana. 2016. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Sepeda Motor Di
Kota Malang.
Setyo Adi Nugroho. Kompas Otomotif. Rabu 26 September 2016.
Performa Mesin Flat Boxer di BMW R Nine T. http://otomotif.kompas.com/read/2016/09/14/160813730/performa.mesin.flat.boxer.di.bmw.r.nine.t
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.