Teori perilaku produsen memiliki banyak banyak analogi dengan teori perilaku konsumen. Misalnya, bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi, produsen mengalokasikan untuk penggunaan faktor produksi atau yang akan diproses menjadi output.
Karena itu bila keseimbangan konsumen terjadi pada saat seluruh uangnya habis untuku konsumsi, keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli faktor produksi.
Pada halaman ini saya akan membahas teori produksi yang berisi tentang pengertian teori produksi, ciri-ciri teori produksi, contoh produksi dalam keseharian, faktor produksi, dimensi jangka panjang (garis perluasan produksi), dimensi jangka pendek (5 fungsi produksi jangka pendek)
Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)
- Merupakan hukum yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.
Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di bawah ini, dapat kita lihat terdapat kurva produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, tambahan produksi yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih memberikan tambahan hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan memberikan tambahan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan tambahan pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).
-Adanya kegiatan perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
-Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
-Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.
-Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
-Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.
Contoh Produksi dalam Keseharian :
-Menanam padi
-Menggiling padi
-Mengangkut beras
-Memperdagangkan beras
-Menjual nasi dan makanan
Contoh Produksi dalam Keseharian yang Modern :
-Pembuatan benang
-Produksi pembuatan kain
-Produksi pembeuatan baju
-Memperdagangkan baju
-Produksi pembuatan kendaraan bermotor
-Produksi pembuatan komputer dll
Produksi juga adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu seperti berikut :
Q= f(K,L,R,T)
Faktor-faktor produksi antara lain adalah :
Tenaga kerja manusia ( Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
Modal ( Capital, uang atau alat modal seperti mesin = M);
Sumber Daya Alam ( SDA(Natural Resources ) ) (tanah ( Land)= T); dan
Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T).
Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut produksi rekayasa.
Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).
Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang relatife kecil untuk mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).
Q= f(K,L,R,T)
Faktor-faktor produksi antara lain adalah :
Tenaga kerja manusia ( Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
Modal ( Capital, uang atau alat modal seperti mesin = M);
Sumber Daya Alam ( SDA(Natural Resources ) ) (tanah ( Land)= T); dan
Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T).
Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut produksi rekayasa.
Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).
Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang relatife kecil untuk mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
~ Garis Perluasan Produksi :
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
Berapa output yang harus diproduksikan; dan
Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Produksi dalam Jangka Pendek :
Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata
-Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
-Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimumsedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurunsampai titik nol.
-Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.
5 Fungsi Produksi Jangka Pendek :
Kondisi perekonomian suatu negara memiliki dampak terhadap berlangsungnya kegiatan usaha. Semakin baik pertumbuhan ekonomi, semakin baik pula kegiatan usaha yang berjalan, karena kedua-duanya memiliki peran yang saling menguatkan satu sama lainnya. Meskipun pertumbuhan ekonomi dikatakan mengalami perbaikan, namun pada kenyataannya inflasi tetap terjadi dan dilihat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Berkaitan dengan kegiatan usaha, tentu inflasi memberikan banyak pengaruh dalam mengubah struktur dan perencanaan dalam bisnis. Tuntutan kenaikan upah merupakan ruang yang paling sering disinggung dalam menghadapi setiap perubahan inflasi yang dalam kehidupan sosial menguras kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dan daya beli terhadap barang dan jasa.
2. Menentukan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja
Ketersediaan tenaga kerja merupakan faktor penting dalam menggerakkan kegiatan usaha, baik mulai dari tenaga kerja terdidik, terampil, maupun buruh pada dasarnya memiliki porsi masing-masing dalam struktur pelaku produksi. Faktor tenaga kerja berdasarkan sifatnya dapat dikatakan selalu berubah-ubah, baik dari segi jumlah maupun standard pemberian upah. Dalam produksi jangka pendek sering disebut sebagai biaya variabel, dimana kebutuhannya tergantung pada hasil produksi yang ingin dicapai maupun disesuaikan dengan jumlah modal yang telah dialokasikan dalam kegiatan bisnis. Dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga kerja merupakan tolak ukur dalam melihat kemungkinan jumlah produksi yang bisa dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.
Melihat realita pengupahan di Indonesia, bisa dikatakan jika setiap tahun akan selalu mengalami kenaikan, meskipun angka kenaikannya tidak lebih dari 20% per tahunnya, akan tetapi memberikan dampak pada modal perusahaan. Yang menjadi pertanyaan adalah siap tidaknya perusahaan menghadapi perubahan ini setiap tahunnya. Mengurangi jumlah tenaga kerja bukan opsi mutlak dalam menyikapi tantangan ini, karena jika terjadi peningkatan permintaan akan membutuhkan banyak tenaga untuk menggerakkan kegiatan produksi. langkah yang harus dipikirkan menghadapi tantangan seperti ini dengan memusatkan pada profit dari kegiatan produksi, apakah itu dengan strategi harga ataupun dengan cara efisiensi terhadap penggunaan teknik produksi.
3. Menentukan Besarnya Modal
Dalam produksi terdapat sebuah hukum yang menerangkan tentang besarnya input sesuai dengan hasil yang akan diciptakan. Artinya adalah jika kemampuan modal akan sebanding dengan kemampuan hasil dari sebuah kegiatan produksi. Hal ini mengingat akan pentingnya memiliki ketersediaan modal yang cukup untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang sesuai dengan tujuan bisnis. Bicara tentang modal, terdapat suatu sifat yang harus diperhatikan dalam produksi jangka pendek, yaitu secara umum modal dikategorikan sebagai biaya tetap, maksudnya adalah besarnya modal merupakan unsur yang statis, dimana jumlahnya tidak dapat dikurangi maupun ditambah. Sehingga dengan memperhatikan kekuatan modal yang dimiliki dan melihat perubahan dinamika faktor produksi lainnya, maka akan menjadi penentu dalam menentukan kebijakan terhadap proses produksi yang dijalankan.
Karena penambahan modal bisnis tidak dapat dimungkinkan, maka langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan produksi adalah dengan cara menyehatkan aliran cashflow perusahaan. Dengan menjaga aliran cashflow bertujuan untuk memusatkan besarnya profit yang diperoleh untuk digunakan sepenuhnya sebagai modal, sehingga modal secara keseluruhan merupakan modal awal dan modal hasil bisnis. Dengan menggunakan langkah ini akan meminimalkan ketergantungan terhadap suntikan modal baru baik dari pemilik bisnis maupun dari para investor, dan secara keseluruhan dengan menjaga besarnya jumlah modal awal yang telah ditentukan dalam perencanaan produksi akan mempermudah pengawasan terhadap hasil produksi dan keuntungan yang diperoleh.
4. Mengurangi Biaya Produksi
Dengan jumlah modal yang tidak bisa ditambah maupun dikurangi, dapat diartikan jika biaya produksi juga tidak bisa ditambah maupun dikurangi baik untuk menambah jumlah tenaga kerja dan sumber-sumber daya produksi, karena akan berkaitan dengan kemampuan produksi. Dengan melihat kondisi yang ada, sangat dibutuhkan adanya tindakan efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi dan pemanfaatan modal yang dimiliki. Kegiatan usaha harus memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki, termasuk dalam memperhatikan aset yang mampu mendatangkan banyak keuntungan. Dengan memilah-milah segala elemen dalam kegiatan usaha, dapat digunakan untuk mengurangi biaya produksi untuk kegiatan yang tidak penting.
5. Mengikuti Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi membawa pengaruh yang cukup besar dalam perubahan teknik produksi. Hadirnya teknologi mampu memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha. Disamping itu semakin berkembangnya teknologi, terdapat beberapa yang justru biaya dari penerapan teknologi itu semakin murah, sehingga sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai teknik produksi baru. Penerapan teknologi dapat digunakan untuk menggantikan peran manusia dalam beberapa hal dalam kegiatan produksi. Dengan bantuan teknologi, sangat memungkinkan terjadinya percepatan langkah dalam mendapatkan informasi yang akan memberikan kemudahan untuk mengetahui perubahan selera masyarakat dari tahun ke tahunnya, perubahan ini berkaitan dengan penyesuaian gaya hidup dan kebiasaan baru masyarakat.
Pemanfaatan teknologi yang tepat dalam menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan meningkatkan produktivitas kegiatan usaha, termasuk dalam menciptakan berbagai inovasi-inovasi menarik untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk yang sesuai dengan perkembangan trend yang ada. Semakin produktif kegiatan usaha, maka akan membentuk kegiatan ekonomi kreatif, dimana pelaku usaha akan selalu berlomba-lomba untuk mengikuti perkembangan masyarakat yang ada berdasarkan perubahan perilaku mereka, hal ini berguna untuk menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka.
Kesimpulan :
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
-Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
-Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.
Daftar Pustaka :
Rahardja.P dan M.Manurung FE-UI, 2008, pengantar ilmu ekonomi edisi ketiga, teori produksi, Jakarta (diunduh 29 maret 2017)
Putri.A, pengertian teori produksi dan hukum hasil yang semakin berkurang, http://www.studiobelajar.com/teori-produksi/ (diunduh 29 maret 2017)
Aritonang.S, ciri-ciri teori produksi dan faktor-faktor teori produksi, produksi jangka panjang (garis perluasan), 2015, http://lessonstogether.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi.html (diunduh 29 maret 2017)
Adra.biz, contoh teori produksi dalam keseharian dan modern, 2017, https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/teori-fungsi-produksi/ (diunduh 29 maret 2017)
Alvionita.Y, teori produksi jangka pendek, 2012, http://yaeldaa.blogspot.co.id/2012/01/teori-produksi.html (diunduh 29 maret 2017)
Bayu, 5 fungsi produksi jangka pendek, 2016, http://dosenekonomi.com/bisnis/fungsi-produksi-jangka-pendek (diunduh 29 maret 2017)
Febriansyah.A, kesimpulan, http://bostol.xyz/TMPH00028/6.html , bandung (diunduh 29 maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.