.

Sabtu, 07 April 2018

Angka kemiskinan Provinsi Bengkulu







Abstrak

Hingga saat ini kemiskinan masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Provinsi Bengkulu. Pengertian kemiskinan mengacu pada suatu kondisi ketidakcukupan yang dialami seseorang atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup minimal. Meskipun Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai program pengentasan kemiskinan, jumlah penduduk miskin di provinsi ini masih cukup banyak. Bahkan secara nasional, Provinsi Bengkulu menduduki peringkat kesembilan dengan jumlah penduduk miskin 324.100 jiwa atau 18,59% dari keseluruhan penduduk (BPS,2009). Menurut Kartasasmita (1996) ukuran kemiskinan dilihat dari tingkat pendapatan dapat dikelompokkan menjadi kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Seseorang dikatakan miskin secara absolut apabila pendapatannya lebih rendah dari garis kemiskinan absolut atau dengan istilah lain jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum. Menurut Sukirno (2004), salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat pendapatan.
Kata kunci : kemiskinan, pengangguran.
Rumusan Masalah

1.      Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu ?

Pembahasan

Secara umum definisi kemiskinan adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti papan, sandang dan pangan. Fenomena kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Menurut Chambers (1998) kemiskinan adalah suatu integrated concept yang memiliki lima dimensi, yaitu: 1) kemiskinan (proper), 2)ketidakberdayaan (powerless), 3) kerentanan menghadapi situasi darurat (state of emergency), 4) ketergantungan (dependence), dan 5) keterasingan (isolation) baik secara geografis maupun sosiologis.
Penyebab kemiskinan

Menurut Sharp et al(2000), kemiskinan terjadi dikarenakan beberapa hal yaitu:
1.      Rendahnya kualitas angkatan kerja.
Penyebab terjadinya kemiskinan adalah rendahnya kualitas angkatan kerja (SDM) yang dimiliki oleh suatu Negara.
2.      Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.
Terbatasnya modal dan tenaga kerja menyebabkan terbatasnya tingkat produksi yang dihasilkan sehingga akan menyebabkan kemiskinan.
3.      Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi.
Pada era globalisasi seperti sekarang menuntut seseorang untuk dapat menguasai alat teknologi.
4.      Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
Penduduk yang tinggal di negara berkembang terkadang masih jarang memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang ada.
5.      Tingginya pertumbuhan penduduk.
Menurut teori Malthus, pertumbuhan penduduk sesuai dengan deret ukur sedangkan untuk bahan pangan sesuai dengan deret hitung.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kemiskinan
a.       Pengangguran
Permasalahan kemiskinan tidak akan pernah lepas dari permasalahan pengangguran, karena pengangguran adalah salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya kemiskinan di negara berkembang khususnya di Indonesia. Pengangguran adalah seseorang yang tergolong dalam kelompok angkatan kerja namun tidak bekerja ataupun sedang mencari pekerjaan. Menurut Kuncoro (2013), pengangguran adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, atau mereka yang mempersiapkan usaha, atau mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,dan mereka yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
pendidikan yang rendah 
menyebabkan seseorang kurang memiliki keterampilan tertentu yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. terbatasnya lapangan pekerjaaan 
keterbatasan lapangan pekerjaan mengakibatkan angka kemiskinan meningkat. yang menyebabkan seseorang mengambil jalan singkat untuk memenuhi kebutuhannya.
d keterbatasan modal
modal sangat vital bagi seseorang tidak hanya modal uang tetapi modal bakat dan keterampilan dalam memenuhi kebutuhannya dikarenakan apabila semua itu tidak dimiliki orang tersebut angka kemiskinan pasti meningkat
Pengangguran dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
Ø  Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Ø  Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu
Ø Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal .

Kesimpulan
Secara umum definisi kemiskinan adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti papan, sandang dan pangan.
Menurut Sharp et al(2000), kemiskinan terjadi dikarenakan : Rendahnya kualitas angkatan kerja, Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal, Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi,Penggunaan sumber daya yang tidak efisien, Tingginya pertumbuhan penduduk
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kemiskinan 
a.       Pengangguran
            b. pendidikan yang rendah 
            c. terbatasnya lapangan pekerjaaan 
            d keterbatasan modal
Pengangguran dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment)   
 Menganggur (Under Unemployment) adalah
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) 

Daftar referensi
1.      Kuncoro, Sri. 2014. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.
2.      Sharp, A.M., Register, C.A., Grimes , P.W. 2000. Economi cs of Social Issues 14th edition. New York (US) : Irwin/McGraw-Hill.
3.      Chambers, Robert. 1998. Pembangunan Desa : Mulai Dari Belakang. Jakarta (ID) : LP3ES.
4.      [BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Kabupaten/Kota Tahun 2013-2015. Jakarta (ID) : Badan Pusat Statistik [internet]. [diunduh 2016 Januari 23]. Tersedia pada [http://bps.go.id/].
5.      Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pembangunan untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan.Jakarta (ID) : PT. Pustaka Cidesindo.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.