Oleh : Aulia Silviani Affif
ABSTRAK
Inflasi merupakan salah satu peristiwa moneter yang
sangat penting dan
dijumpai di hampir semua Negara di dunia. Inflasi adalah
kecenderungan dari
harga – harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi,
kecuali bila kenaikan tersebut
meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar
dari barang – barang
lain. (Boediono.1995).
Kata kunci :
Inflasi
PENDAHULUAN
Inflasi adalah keadaan yang sangat menakutkan terutama bagi
negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia, karena dampak
inflasi yang begitu
luas terhadap perekonomian. Oleh karena itu Bank
Indonesia sebagai otoritas
moneter tidak bisa berperan sendiri dalam menjaga laju
inflasi agar tetap stabil
dan memerlukan peran dan kerjasama dari pihak lain
seperti dari pihak swasta,
warga masyarakat dan pihak yang tekait lainnya,baik
secara langsung maupun
tidak langsung.
Untuk bisa membantu bank sentral dalam menjaga laju
inflasi,maka pihak-
pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang
membahas tentang
inflasi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap inflasi
dan seberapa spesifikkah pengaruhnya.
RUMUSAN MASALAH
1. Penyebab
inflasi di indonesia?
2. Timbulnya
inflasi?
3. Dampak
inflasi?
4. Cara
penanggulangan inflasi?
5. Hubungan
inflasi dan pertumbuhan ekonomi?
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan
penyebabnya:
·
Inflsi Tarikan Permintaan (Demand Full
Inflation)
Secara umum inflasi ini
sering terjadi pada perekonomian negara yang memiliki pertumbuhan pesat. Kesempatan
kerja yang tinggi di negara tersebut menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat
yang tinggi. Hal ini pengeluaran yang melebihi kemampuan produksi suatu jasa
atau barang. Kemampuan daya beli msyarakat yang berlebih ini kemudian
menyebabkan inflasi.
Di Indonesia, inflasi
penarikan permintaan bisa terjadi karena permintaan terhadap barang atau jasa
yang reltif tinggi dibanding dengan
ketersediaannya. Dalam pengertian ekonomi makro inflasi jenis ini digambarkan
sebagai aggregate demand yang lebih besar atau melebihi kapasitas perekonomian.
·
Inflasi Dorongan Biaya (Cost-push Inflation)
Inflasi Dorongan Biaya adalah inflasi yang ditimbulkan karena desakan kenaikan biaya produksi, terutama kenaikan biaya tenaga kerja atau upah buruh.
Inflasi Dorongan Biaya adalah inflasi yang ditimbulkan karena desakan kenaikan biaya produksi, terutama kenaikan biaya tenaga kerja atau upah buruh.
·
Inflasi Spiral (Spiral Inflation)
Inflasi yang disebabkan oleh
kenaikan harga yang didorong oleh kenaikan upah, dan diikuti oleh kenaikan
harga lagi, dan diikuti oleh kenaikan upah lagi.
2. Salah
satu penyebab timbulnya inflasi adalah pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Alasan pemerintah mencetak uang terlalu banyak karena pemerintah membutuhkan
uang untuk operasi keamanan, adanya pertarungan politik diantara
golongan-golongan politik didalam negeri.
3. Inflasi
memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.
· Dampak
positif:
a. Peredaran / perputaran
barang lebih cepat.
b. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.
b. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.
· Dampak
Negatif:
a. Harga barang-barang dan
jasa naik.
b. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
c. Menimbulkan tindakan spekulasi.
d. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
e. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.
b. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
c. Menimbulkan tindakan spekulasi.
d. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
e. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.
4. Penanggulangan:
·
Menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang
beredar
·
Mengurangi jumlah uang yang beredar
·
Kebijakan penghasilan (income policy)
·
Kebijakan Insenif Perpajakan (Tax Incentive Plan)
Untuk berhasilnya kebijakan
penghasilan dan insentif perpajakan guna menaggulangi inflasi, sebaiknya harus
ditempuh pula dengan kebijakan yamg menekan permintaan agregat. Sebagai contoh
pada tahun 1968 telah ditempuh kebijakan pengehamatan melalui anggaran belanja
pemerintah, hanya pengeluaran-pengeluaran yang perlu saja yang boleh
dilaksanakan. Dengan cara ini kebutuhan uang tunai untuk transaksi akan
berkurang dan akan membantu menekan kenaikan harga pada umumnya.(M.
Suparmoko,1991: 200)
5. Bahwa
pada prinsipnya tidak semua inflasi berdampak negatif pada perekonomian.
Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi di bawah 10% dengan adanya
inflasi ringan ini dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.
KESIMPULAN
Inflasi adalah kecenderungan dari tingkat harga untuk
naik secara umum dan terus menerus. Bukan hanya satu atau dua barang saja yang
naik, melainkan harga dari sebagian besar barang dan jasa, kenaikan bukan hanya
satu kali saja tetapi secara terus menerus.
Untuk menanggulangi inflasi ada beberapa cara yang dapat
ditempuh oleh pemerintah yaitu dengan menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang
beredar, mengurangi jumlah uang yang beredar, kebijakan penghasilan (income
policy), dan kebijakan insenif perpajakan (tax incentive plan).
DAFTAR PUSTAKA
Septian; Aziz, Mawardi, Rizki; Mohammad; Ade; Khairur.
Vol. 2. No. 1. Juli 2016. Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Pengangguran.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Hartato. 2014. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
inflasi di Indonesia.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Ratyh. 2016. 6 Penyebab terjadinya inflasi dalam suatu
negara.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Lestari, Enka, Geni. 2012. Masalah inflasi dan kebijakan
pemerintah.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Pangestu, Galih. 2011. Dampak inflasi terhadap
perekonomian Indonesia.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Arifianika, Janis. 2011/2012. Upaya mengatasi inflasi di
Indonesia.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.