.

Minggu, 04 Juni 2017

INFLASI DI INDONESIA

@A05-Aulia
Oleh : Aulia Silviani Affif

ABSTRAK
Inflasi merupakan salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan
dijumpai di hampir semua Negara di dunia. Inflasi adalah kecenderungan dari
harga – harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut
meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang – barang
lain. (Boediono.1995).
Kata kunci : Inflasi

PENDAHULUAN
Inflasi adalah keadaan yang sangat menakutkan terutama bagi negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia, karena dampak inflasi yang begitu
luas terhadap perekonomian. Oleh karena itu Bank Indonesia sebagai otoritas
moneter tidak bisa berperan sendiri dalam menjaga laju inflasi agar tetap stabil
dan memerlukan peran dan kerjasama dari pihak lain seperti dari pihak swasta,
warga masyarakat dan pihak yang tekait lainnya,baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Untuk bisa membantu bank sentral dalam menjaga laju inflasi,maka pihak-
pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang
inflasi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap inflasi
dan seberapa spesifikkah pengaruhnya. 

RUMUSAN MASALAH
1.       Penyebab inflasi di indonesia?
2.       Timbulnya inflasi?
3.       Dampak inflasi?
4.       Cara penanggulangan inflasi?
5.       Hubungan inflasi dan pertumbuhan ekonomi?

PEMBAHASAN
1.       Berdasarkan penyebabnya:
·      Inflsi Tarikan Permintaan (Demand Full Inflation)
Secara umum inflasi ini sering terjadi pada perekonomian negara yang memiliki pertumbuhan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi di negara tersebut menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi. Hal ini pengeluaran yang melebihi kemampuan produksi suatu jasa atau barang. Kemampuan daya beli msyarakat yang berlebih ini kemudian menyebabkan inflasi.

Di Indonesia, inflasi penarikan permintaan bisa terjadi karena permintaan terhadap barang atau jasa yang  reltif tinggi dibanding dengan ketersediaannya. Dalam pengertian ekonomi makro inflasi jenis ini digambarkan sebagai aggregate demand yang lebih besar atau melebihi kapasitas perekonomian.

·      Inflasi Dorongan Biaya (Cost-push Inflation)
Inflasi Dorongan Biaya adalah inflasi yang ditimbulkan karena desakan kenaikan biaya produksi, terutama kenaikan biaya tenaga kerja atau upah buruh.

·      Inflasi Spiral (Spiral Inflation)
Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga yang didorong oleh kenaikan upah, dan diikuti oleh kenaikan harga lagi, dan diikuti oleh kenaikan upah lagi.

2.       Salah satu penyebab timbulnya inflasi adalah pemerintah mencetak uang terlalu banyak. Alasan pemerintah mencetak uang terlalu banyak karena pemerintah membutuhkan uang untuk operasi keamanan, adanya pertarungan politik diantara golongan-golongan politik didalam negeri.

3.       Inflasi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.
·  Dampak positif:
a. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
b. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.

·  Dampak Negatif:
a. Harga barang-barang dan jasa naik.
b. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
c. Menimbulkan tindakan spekulasi.
d. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
e. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

4.       Penanggulangan:
·      Menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar
·      Mengurangi jumlah uang yang beredar
·      Kebijakan penghasilan (income policy)
·      Kebijakan Insenif Perpajakan (Tax Incentive Plan)

Untuk berhasilnya kebijakan penghasilan dan insentif perpajakan guna menaggulangi inflasi, sebaiknya harus ditempuh pula dengan kebijakan yamg menekan permintaan agregat. Sebagai contoh pada tahun 1968 telah ditempuh kebijakan pengehamatan melalui anggaran belanja pemerintah, hanya pengeluaran-pengeluaran yang perlu saja yang boleh dilaksanakan. Dengan cara ini kebutuhan uang tunai untuk transaksi akan berkurang dan akan membantu menekan kenaikan harga pada umumnya.(M. Suparmoko,1991: 200)

5.       Bahwa pada prinsipnya tidak semua inflasi berdampak negatif pada perekonomian. Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi di bawah 10% dengan adanya inflasi ringan ini dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

KESIMPULAN
Inflasi adalah kecenderungan dari tingkat harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Bukan hanya satu atau dua barang saja yang naik, melainkan harga dari sebagian besar barang dan jasa, kenaikan bukan hanya satu kali saja tetapi secara terus menerus.

Untuk menanggulangi inflasi ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah yaitu dengan menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar, mengurangi jumlah uang yang beredar, kebijakan penghasilan (income policy), dan kebijakan insenif perpajakan (tax incentive plan).

DAFTAR PUSTAKA
Septian; Aziz, Mawardi, Rizki; Mohammad; Ade; Khairur. Vol. 2. No. 1. Juli 2016. Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Pengangguran.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Hartato. 2014. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Indonesia.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Ratyh. 2016. 6 Penyebab terjadinya inflasi dalam suatu negara.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Lestari, Enka, Geni. 2012. Masalah inflasi dan kebijakan pemerintah.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Pangestu, Galih. 2011. Dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia.
(diakses tanggal 04 Juni 2017)
Arifianika, Janis. 2011/2012. Upaya mengatasi inflasi di Indonesia.

(diakses tanggal 04 Juni 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.