.

Minggu, 09 Maret 2025

Bagaimana Ekonomi Berkelanjutan Bisa Meningkatkan Keseimbangan Sosial?

 Abstrak

          Ekonomi berkelanjutan merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan pelestarian lingkungan. 

Jurnal ini membahas bagaimana ekonomi berkelanjutan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial melalui beberapa strategi kunci. Pertama, pengembangan kebijakan yang mendukung ekonomi berkelanjutan perlu dirumuskan oleh pemerintah, dengan penekanan pada aspek keadilan sosial, termasuk insentif untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Kedua, peningkatan program pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat, terutama kelompok rentan, sangat penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan ekonomi yang baru. Ketiga, partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan program-program ekonomi berkelanjutan harus didorong melalui forum-forum diskusi dan konsultasi publik. Keempat, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil perlu dibangun untuk menciptakan sinergi dalam mencapai tujuan ekonomi berkelanjutan. Terakhir, monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program-program ekonomi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan dampak positif terhadap keseimbangan sosial. Dengan mengintegrasikan strategi-strategi ini, diharapkan ekonomi berkelanjutan dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Kata kunci: Ekonomi Berkelanjutan, Kesejahteraan Sosial, Keadilan Sosial.

 

Abstract

            Sustainable economics is an approach that aims to achieve a balance between economic growth, social justice, and environmental preservation. This journal discusses how a sustainable economy can improve social welfare through several key strategies. First, the development of policies that support a sustainable economy needs to be formulated by the government, with an emphasis on social justice aspects, including incentives for small and medium enterprises (SMEs). Second, improving education and skills training programs for the community, especially vulnerable groups, is essential to prepare them for the new economic challenges. Third, active community participation in decision-making and planning of sustainable economic programs should be encouraged through public discussion and consultation forums. Fourth, collaboration between the government, private sector, and civil society organizations needs to be built to create synergies in achieving sustainable economic goals. Finally, regular monitoring and evaluation of sustainable economy programs are needed to ensure positive impacts on social balance. By integrating these strategies, it is expected that a sustainable economy can contribute significantly to improving social welfare and creating a more just and prosperous society.

Keywords: Sustainable Economy, Social Welfare, Social Justice.

 

PENDAHULUAN

Ekonomi berkelanjutan merupakan pendekatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konteks ini, ekonomi berkelanjutan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keseimbangan sosial dan lingkungan. Penerapan ekonomi berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Pembangunan ekonomi yang pesat sering kali menimbulkan dilema antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan. Dalam banyak kasus, ketidakadilan sosial dan kesenjangan ekonomi dapat menghambat kemajuan dan menciptakan ketegangan dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan yang dapat berkontribusi pada peningkatan keseimbangan sosial. Pendekatan pengembangan ekonomi berkelanjutan menjadi solusi strategis dalam memastikan bahwa kemajuan ekonomi tidak hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas dan keuntungan, tetapi memastikan juga bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berjalan selaras dengan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial. Dengan menerapkan prinsip keberlanjutan, kesejahteraan yang telah dicapai dapat terus dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat secara adil dan merata.

Dalam kehidupan modern yang penuh dinamika, keseimbangan kehidupan menjadi aspek penting yang menentukan kualitas hidup individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Konsep ini saling berkaitan dalam menciptakan lingkungan yang harmonis, di mana kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat terpenuhi tanpa mengorbankan masa depan. Keseimbangan kehidupan merujuk pada kemampuan individu dalam mengelola berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, keluarga, kesehatan, dan kehidupan sosial, agar dapat berjalan selaras tanpa menimbulkan tekanan berlebihan. Ketika keseimbangan ini tercapai, maka kesejahteraan individu dan masyarakat pun meningkat. Kesejahteraan tidak hanya diukur dari aspek materi, tetapi juga dari aspek emosional, mental, dan sosial yang memungkinkan seseorang menjalani hidup dengan bahagia dan bermakna. Peningkatan kesejahteraan sosial harus berjalan seiring dengan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan agar tidak menciptakan ketimpangan sosial maupun eksploitasi sumber daya yang berlebihan.

Lebih jauh, pengembangan ekonomi berkelanjutan harus memperhatikan keberadaan lingkungan sehat sebagai prasyarat bagi kehidupan yang berkualitas. Lingkungan yang terjaga dengan baik akan mendukung produktivitas ekonomi jangka panjang serta meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan menjadi hal yang mendasar dalam perumusan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.

Melalui integrasi antara pengembangan ekonomi berkelanjutan, kesejahteraan sosial, keseimbangan kehidupan, dan lingkungan sehat, diharapkan tercipta model pembangunan yang lebih inklusif dan berdaya tahan terhadap tantangan global. Penelitian dalam bidang ini menjadi penting untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan keseimbangan sosial, diharapkan tercipta ekosistem pembangunan yang lebih adil, inklusif, dan berdaya tahan terhadap tantangan global di masa depan.

 

PERMASALAHAN

Meskipun banyak negara dan organisasi telah berupaya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan, masih terdapat tantangan signifikan yang menghambat pencapaian keseimbangan sosial. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain ketimpangan pendapatan, akses yang tidak merata terhadap sumber daya, dan dampak negatif dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan. Dalam era globalisasi dan perubahan iklim yang semakin mendesak, tantangan untuk mencapai keseimbangan sosial menjadi semakin kompleks. Hal ini menyebabkan Ketidakadilan sosial bagi banyak kelompok masyarakat, terutama tidak memiliki akses yang setara terhadap sumber daya dan peluang ekonomi, kesenjangan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi yang tidak merata sering kali mengakibatkan kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin, yang dapat memicu ketegangan sosial, dan dampak lingkungan yang merugikan sering kali saling terkait dan menghambat kemajuan masyarakat yang semakin lebar dan mengancam stabilitas masyarakat, aktivitas ekonomi yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, yang pada gilirannya berdampak negatif pada kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada sumber daya alam. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi bagaimana ekonomi berkelanjutan dapat berkontribusi dalam menciptakan keseimbangan sosial yang lebih baik.

Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana ekonomi berkelanjutan dapat berkontribusi dalam menciptakan keseimbangan sosial yang lebih baik. Tantangan untuk mencapai keseimbangan sosial menjadi semakin mendesak, dan beberapa permasalahan utama yang dihadapi meliputi:

  1. Kurangnya Partisipasi Masyarakat: Banyak keputusan ekonomi yang diambil tanpa melibatkan masyarakat, sehingga kebutuhan dan aspirasi mereka sering kali terabaikan. Hal ini menciptakan jarak antara pengambil keputusan dan masyarakat yang terdampak.
  2. Ketimpangan Pembangunan: Banyak desa di Indonesia mengalami ketimpangan dalam pembangunan ekonomi dan sosial, yang mengakibatkan kesulitan dalam mencapai kemandirian ekonomi lokal. Ketidakmerataan ini memperburuk kondisi masyarakat yang sudah rentan.
  3. Aksesibilitas Sumber Daya: Keterbatasan akses terhadap sumber daya, pasar, dan dukungan kebijakan dari pemerintah menghambat pengembangan ekonomi berkelanjutan di desa. Hal ini menciptakan kesenjangan yang lebih dalam antara daerah yang berkembang dan yang tertinggal.
  4. Keterbatasan Teknologi: Kurangnya teknologi yang ramah lingkungan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola usaha menjadi kendala dalam mencapai ekonomi berkelanjutan. Tanpa dukungan teknologi yang memadai, usaha-usaha lokal sulit untuk bersaing dan berkembang.

Dengan memahami tantangan-tantangan ini, kita dapat merumuskan strategi yang lebih efektif untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan dalam upaya menciptakan keseimbangan sosial yang lebih baik.

 

PEMBAHASAN

Ekonomi berkelanjutan dapat berkontribusi dalam meningkatkan keseimbangan sosial melalui beberapa cara. Pertama, penciptaan lapangan kerja menjadi salah satu aspek penting. Investasi dalam sektor-sektor berkelanjutan, seperti energi terbarukan dan pertanian organik, tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Misalnya, program pelatihan untuk tenaga kerja di sektor energi terbarukan dapat meningkatkan keterampilan dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat.

Kedua, pengurangan kemiskinan dapat dicapai melalui program-program yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi. Akses ke modal dan pelatihan keterampilan dapat membantu masyarakat keluar dari kemiskinan. Contohnya, mikrofinansial syariah yang memberikan pinjaman kecil kepada pengusaha mikro untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka dapat menjadi solusi yang efektif.

Ketiga, akses yang setara terhadap pendidikan, kesehatan, dan sumber daya harus dijamin oleh kebijakan ekonomi berkelanjutan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat, terutama yang rentan, memiliki kesempatan yang sama. Penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau di daerah terpencil merupakan contoh nyata dari upaya ini.

Keempat, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi sangat penting untuk menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif. Pembentukan forum komunitas untuk mendiskusikan dan merencanakan proyek-proyek ekonomi lokal dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

Kelima, prinsip keadilan sosial harus diutamakan dalam ekonomi berkelanjutan. Program redistribusi kekayaan melalui pajak progresif yang mendanai layanan publik untuk masyarakat yang kurang mampu adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa manfaat pembangunan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Selain itu, pemberdayaan komunitas melalui partisipasi aktif dalam perencanaan dan implementasi program sangat penting untuk mencapai kemandirian ekonomi lokal. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga dapat meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja bagi penduduk desa, serta mengurangi kesenjangan ekonomi antara desa dan kota. Kemitraan multistakeholder antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dapat meningkatkan aksesibilitas sumber daya dan pasar, serta mendukung pengembangan produk lokal. Penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam produksi dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang memfasilitasi pembentukan koperasi, kelompok usaha bersama, dan badan usaha milik desa (BUMDes) sangat penting. Insentif bagi masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam program pengembangan ekonomi berkelanjutan juga dapat mendorong keterlibatan.

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola usaha dan meningkatkan produktivitas ekonomi lokal. Dengan mengatasi permasalahan yang ada dan menerapkan strategi yang tepat, ekonomi berkelanjutan dapat meningkatkan keseimbangan sosial di desa-desa di Indonesia.

 

KESIMPULAN DAN SARAN

Ekonomi berkelanjutan memiliki potensi besar untuk meningkatkan keseimbangan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Dengan menciptakan lapangan kerja yang layak, mengurangi kemiskinan, dan memastikan akses yang adil terhadap sumber daya, ekonomi berkelanjutan dapat menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Melalui pendekatan yang inklusif dan partisipatif, setiap anggota masyarakat dapat berkontribusi dan merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satu cara utama di mana ekonomi berkelanjutan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial adalah melalui penciptaan lapangan kerja. Investasi dalam sektor-sektor berkelanjutan, seperti energi terbarukan, pertanian organik, dan industri ramah lingkungan, tidak hanya memberikan peluang kerja baru, tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan dan kapasitas masyarakat. Dengan adanya lapangan kerja yang layak, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan mereka, yang pada gilirannya membantu mengurangi tingkat kemiskinan.

Selain itu, ekonomi berkelanjutan juga berfokus pada pengurangan kemiskinan dengan memberikan akses yang setara kepada semua anggota masyarakat. Kebijakan yang mendukung pemberdayaan ekonomi, seperti akses ke modal, pelatihan keterampilan, dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam ekonomi. Dengan cara ini, ekonomi berkelanjutan tidak hanya menciptakan peluang, tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial yang ada.

Namun, untuk mencapai tujuan ini, diperlukan komitmen dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan. Pemerintah harus merumuskan kebijakan yang mendukung ekonomi berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam berinvestasi di sektor-sektor berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja yang layak. Selain itu, masyarakat sipil harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi mereka terwakili.

Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan ke dalam kebijakan dan praktik sehari-hari, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, ekonomi berkelanjutan dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.

Saran

Dalam upaya untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan yang dapat meningkatkan keseimbangan sosial, terdapat beberapa saran yang perlu dipertimbangkan oleh semua  kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

1.     Pengembangan Kebijakan yang Inklusif: Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang mendukung ekonomi berkelanjutan dengan memasukkan aspek keadilan sosial. Kebijakan ini harus mencakup insentif untuk usaha kecil dan menengah (UKM) agar mereka dapat beroperasi secara efektif dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, kebijakan harus dirancang untuk mengurangi ketimpangan sosial dan memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

2.     Mendorong Partisipasi Masyarakat: Penting untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan program-program ekonomi berkelanjutan. Melalui forum-forum diskusi dan konsultasi publik, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka, sehingga program yang dirancang benar-benar mencerminkan kepentingan masyarakat. Keterlibatan ini akan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif terhadap program yang dijalankan.

3.     Membangun Kolaborasi Multi-Pihak: Membangun kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil sangat penting untuk menciptakan sinergi dalam mencapai tujuan ekonomi berkelanjutan. Kolaborasi ini dapat memperkuat kapasitas masing-masing pihak dan menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan bekerja sama, berbagai pihak dapat saling mendukung dalam implementasi program-program yang berdampak positif.

4.     Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya ekonomi berkelanjutan di kalangan masyarakat juga merupakan langkah yang krusial. Dengan memahami manfaat dan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan, masyarakat akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kampanye kesadaran publik dan program pendidikan dapat membantu menyebarluaskan informasi ini.

Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan ekonomi berkelanjutan dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan keseimbangan sosial. Komitmen dan kolaborasi dari semua pihak akan menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.


 

DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Abdul (2024). IMPLEMENTASI MAQASHID SYARIAH DALAM EKOSISTEM EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA: ANALISIS PENCAPAIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN EKONOMI BERKELANJUTAN. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah Nahdhlatul Ulama Garut.

Asnuryati (2023). Strategi Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan di Desa: Mendorong Pemberdayaan Komunitas dan Kemandirian Ekonomi Lokal. Kementerian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Aqilla, Aulia Ryza (2024). Ekonomi Hijau, Menyelamatkan Bumi, Meningkatkan Kesejahteraan. Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Siti Annisa Wahdiniawati, Fatimah Malini Lubis, Dila Erlianti, Vina Budiarti Mustika Sari, Sabalius Uhai, Wenny Desty Febrian (2024). KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA: MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN MELALUI MANAJEMEN SDM YANG BERKELANJUTAN.

Denis-Cătălin ARGHIR (2024). FROM ANCIENT STREETS TO CONNECTED CITIES: ANALYZING THE IMPLEMENTATION OF SMART INITIATIVES IN ROMANIA. Bucharest University of Economic Studies, Piata Romana, 6, Bucharest, Romania.

R. Ben Fawcett, Ryan Walker and Yale Belanger (2024). Liminal Spaces and Structural Limitations of First Nation Urban Reserves.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.