Abstrak
Pertumbuhan ekonomi merupakan
suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya
dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang
dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini
gambarkan seperti mata uang dua sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter.
Kata
kunci: Kebijakan moneter, keseimbangan ekonomi IS-LM
Pendahuluan
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan
keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut
dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya
peningkatan output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga
(inflasi terkontrol). Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat
mempertahankan,menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya
mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh,sekaligus mengendalikan inflasi.
Isi
Kebijakan Moneter dan
Keseimbangan Ekonomi: Analisis IS-LM
Kebijakan moneter dikatakan efektif bila mampu mengendalikan tingkat output dan
atau harga. Untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan moneter, peralatan
analisis yang paling sederhana namun komprehensif adalah kurva IS-LM
1. Pengaruh
Kebijakan Moneter Terhadap Keseimbangan Pasar Uang-Modal
Pasar
Uang adalah yang menemukan permintaan uang (L) dan penawaran uang (M). Menurut
John Maynard Keynes, motif permintaan uang masyarakat ada tiga yaitu untuk
transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi. Kurva LM adalah kurva yang
menunjukan besarnya pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga yang
memenuhi syarat keseimbangan di pasar uang. Syarat keseimbangan di pasar uang
adalah L sama dengan M (L=M)
Keseimbangan di Pasar Modal)/Capital Assets Pricing Model (CAPM)
CAPM merupakan suatu alat untuk
memprediksi keseimbangan return yang diharapkan dari suatu asset berisiko
dengan risiko dari asset tersebut saat pasar dalam kondisi seimbang. CAPM dapat
digunakan untuk mengestimasikan return suatu sekuritas dan dapat membantu
menyederhanakan gambaran realitas hubungan return dan risiko dalam dunia nyata
yang terkadang sangat kompleks.
Garis Pasar Modal (CML: Capital
Market Line) merupakan garis yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi
portofolio efisien yang terdiri dari aktiva-aktiva berisiko dan aktiva bebas
risiko. Harga pasar dan risiko menunjukkan tambahan return yang dituntut oleh
pasar karena adanya kenaikan risiko portofolio relative terhadap risiko pasar.
Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (liquidity
preference, disingkat L) telah sama dengan penawaran uang (money supply,
disingkat M). Secara grafis kondisi keseimbangan pasar uang dan modal
digambarkan oleh kurva LM. Untuk menurunkan kurva LM dibutuhkan kurva penawaran
uang dan kurva permintaan uang, LM menunjukan kondisi ketidak seimbangan pasar
uang dan modal.
2. Pengaruh
Kebijakan Moneter Terhadap Keseimbangan Ekonomi
Pergeseran
kurva LM karena pengaruh perubahan jumlah uang beredar yang dilakukan
pemerintah akan mempengaruhi keseimbangan ekonomi, karna mengubah titik potong
kurva IS-LM, yang berarti mengubah titik potong keseimbangan ekonomi .
Diagram 3 berikut ini menunjukan kondisi keseimbangan awal terjadi pada
tingkat pendapatan Y* 0 dan tingkat bunga R0 . Jika pemerintah
menambah jumlah uang yang beredar, kurva LM bergeser ke kanan (dari
LM 0 ke LM 1 ), sehingga titik keseimbangan juga bergeser
dari ke E1. pada titik keseimbangan yang baru (E1), outputkeseimbangan
adalah Y*1 yang lebih besar daripada Y*0, sedangkat tingkat
bunga adalah r1 yang lebih daripada R 0. Dengan kata lain, kebijakan
moneter ekspansif dalam konteks diagram 3 telah berhasil memacu pertumbuhan
ekonomi dan menurunkan tingkat bunga. Dalam perekonomian pasar, kenaikan
tingkat bunga mengindikasikan telah terjadinya kelebihan permintaan investasi.
Akibatnya dapat dilihat dari dua sisi:
A. Sisi
Output
Kenaikan tingkat bunga akan
menyebabkan ada beberapa rencana investasi yang dibatalkan, sebagai akibatnya
pertambahan kapasitas produksi menjadi lebih kecil.
B. Sisi
Biaya
Kenaikan tingkat bung akan
menaikan biaya produksi dikarenakan naiknya biaya modal.
Dari kedua hal diatas,
akibatnya kenaikan tingkat bunga akan memicu terjadinya inflasi.
Kebijakan moneter dapat dilakukan
dengan menjalankan instrument kebijakan moneter, yaitu antar lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara
mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga
pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar,
pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah
uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga
pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya
adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau
singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan
jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank
umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam
ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur
jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang
harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah
menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar,
pemerintah menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan
moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada
pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk
berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak
jumlah uang beredar pada perekonomian.
Kesimpulan
Kebijakan Moneter
adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian.
Daftar
Pustaka:
- http://rumah-belajar-bzet.blogspot.com/2014/10/pengaruh-kebijakan-moneter-terhadap.html
- http://idayoce.blogspot.com/2016/07/analisis-kurva-is-lm-terhadap-kebijakan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.