.

Minggu, 13 Mei 2018

Investasi China di Indonesia

@C09-Elvi, @Proyek-08
Disusun Oleh Elvi Khairina


ABTRAK
Investasi asing kini memainkan peran penting dalam proses internasionalisasi bisnis karena dianggap mampu merefleksikan kepentingan - kepentingan tidak hanya bagi negara investor, tetapi juga negara-negara tujuan investasi. Keberadaan investasi asing bagi Negara berkembang seperti Indonesia menjadi hal yang sangat penting dikarenakan terbatasnya sumber modal nasional. Indonesia disebut menjadi salah satu negara yang memiliki kemudahan untuk berinvestasi dan berbisnis. I.Ambisi Presiden Joko Widodo dalam menarik investasi asing ternyata bertemu dengan kepentingan China yang sedang bergerak secara massif dalam berinvestasi ke berbagai negara. Selanjutnya China menggelontorkan dana yang sangat besar bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia, yang di sisi lain juga menuntut pelonggaran kebijakan ketenagakerjaan asing di Indonesia. Investasi dari China justru terus mengalami peningkatan bahkan dalam sisi kualitas juga terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data BKPM mengenai realisasi investasi pada kuartal II/2017, China menduduki posisi ketiga setelah Singapura dan Jepang sebagai investor terbesar yang menanamkan modal di Indonesia di berbagai sektor .Hal yang membuat China dijadikan salah satu Negara target utama BKPM sebagai sumber investasi karena perbedaan potensi dan realisasi yang masih besar.

KATA KUNCI : INVESTASI ASING, CHINA MENANAMKAN MODAL DI INDONESIA, CHINA TARGET UTAMA BKPM SEBAGAI SUMBER INVESTASI
 

A.      PENDAHULUAN
Beberapa negara di dunia cenderung untuk melakukan pembangunan negaranya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia melalui seluruh unsur kenegaraannya juga berupaya untuk meningkatkan pembangunan negaranya. Salah satu negara yang diajak kerjasama dengan negara kita adalah China. Hubungan Indonesia – China sudah dimulai berabad – abad. Hubungan diantara kedua Negara mengalami pasang surut akibat perbedaan sosial dan politik kedua Negara.
Menurut perwakilan dari kedutaan besar China untuk Indonesia Wang Liping dalam Laucereno (2018) menjelaskan Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kemudahan berbisnis yang baik. Karena itu China turut menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan berinvestasi. Regulasi di Indonesia cukup baik, pemerintah yang mulai memberikan kemudahan seperti tax holiday, itu adalah kebijakan yang revolusioner untuk mendorong investasi di Indonesia.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan, sentiment anti China yang bergulir tidak memengaruhi investasi Negeri Tirai Bambu tersebut ke Indonesia. Hal ini terbukti investasi China ke Tanah Air masih berada dijajaran 5 besar Negara yang berinvestasi di Indonesia. Menurut Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong dalam Lily Rusna Fajriah (2017) mengungkapkan investasi dari China justru terus mengalami peningkatan. Bahkan dalam sisi kualitas juga terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data BKPM mengenai realisasi investasi pada kuartal II/2017, China menduduki posisi ketiga setelah Singapura dan Jepang sebagai investor terbesar yang menanamkan modal di Indonesia.
Investasi China di Indonesia masih dibawah 0,5% dari total arus modal negara tersebut ke luar negeri dalam 5 tahun terakhir . Tidak sebanding dengan investasi keluar China yang sangat besar. Menurut Direktur Pengembangan Promosi BKPM, Ariesta Riendrias Puspasari dalam Kementrian Perindustrian, investasi China kebanyakan larinya ke negara – negara tetangga mereka seperti Vietnam, Myanmar, dan Taiwan. Oleh karena itu, kondisi tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia, maka bagaimana caranya kita harus dapat merebut kesempatan yang ada. Arus Investasi keluar China adalah yang ketiga terbesar di Asia setelah Jepang dan India. Data BKPM menyatakan realisasi investasi China di Indonesia sepanjang 2007 – 2011 sebesar US$498,81 juta. Hal yang membuat China dijadikan salah satu Negara target utama BKPM sebagai sumber investasi karena perbedaan potensi dan realisasi yang masih besar.

B.      RUMUSAN MASALAH
1.       Perusahaan China apa saja yang berinvestasi di Indonesia ?
2.       Bagaimana pengembangan kerjasama Indonesia dengan China ?
3.       Bagaimana kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan China?
4.       Sektor apa saja yang ada di Indonesia yang mendapatkan penanaman modal dari China?
5.       Langkah apa saja yang dilakukan oleh  BKPM menggenjot Investasi dari China?
6.       Bagaimana pengaruh investasi China terhadap dinamika politik domestic?
7.       Hasil apa saja yang didapatkan dari investasi China di Indonesia ?

C.      PEMBAHASAN


1.       Perusahaan Asal China yang Berinvestasi di Indonesia (Sinaga, 2013)
a.       CNOOC
b.      Petro China
c.       Alcatel Shanghai
d.      CITIC
e.      Haier
f.        KONKA
g.       Huawei Technology
h.      ZTE Corporation
i.         China Railway Engineering Corporation
2.       Pengembangan Kerjasama Indonesia – China ( Supriatna,2016)
Pengembangan kerjasama ini tidak hanya antara Government to Government, tetapi juga Bussiness to Government serta Business to Business. Kemunculan China sebagai kekuatan ekonomi besar di dunia dewasa ini tentu juga berpengaruh terhadap hubungan Indonesia dengan China. Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai sumber energy dan SDA yang sangat dibutuhkan oleh China serta memiiki hubungan baik dengan Negara – Negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Dengan kelebihan Indonesia ini, pemerintah pun memanfaatkan posisi penting untuk mendorong China meningkatkan bantuanya dalam ikut membangun infrastruktur di Indonesia. 
3.       Perluasan Kerjasama Ekonomi antara Indonesia – China ( Supriatna,2016)
Perluasan kerjasama ekonomi antara Indonesia- china ditandai dengan adanya beberapa perjanjian kontrak kerjasama dan penandatanganan Memorendum of Understanding  dari hasil kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Beijing bertemu dengan Presiden Xi Jinping untuk melakukan pembicaraan bilateral pada Maret 2015. Mengambil tema Kemitraan untuk Perdamaian dan Kesejahteraan, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping sepakat untuk membawa Kemitraan Strategis Komprehensif dalam kerja nyata yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia dan Tiongkok.
Fokus pembicaraan bilateral antara Presiden Jokowi danPresiden Xi Jinping kali ini terkait upaya peningkatan kerjasama di bidang perdagangan, keuangan, infrasturuktur, perindustrian, pariwisata dan hubungan antar masyarakat. Secara khusus Presiden Jokowi Widodo mengundang pihak Tiongkok untuk semakin meningkatkan arus investasi langsung di berbagai bidang ke Indonesia.Kedua presiden juga menyentuh isu kawasan yang menjadi perhatian bersama.
Hasil pertemuan bilateral kedua delegasi pemerintahan itu dituangkan dalam Statement Bersama Kemitraan Strategis Komprehensif Antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Pemerintahan RRT. Selanjutnya kedua Kepala Pemerintahan menyaksikan penandatanganan 7 dokumen kerjasama yang meliputi :
1)      MoU Kerjasama Ekonomi antara Menko Perekonomian RI dengan Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi RRT.
2)      Mou Kerjasama Pembangunan Industri dan Infrastruktur antara Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi RRT dengan Menteri BUMN.
3)      MoU antara Menteri BUMN dengan komisi Nasional Pembangunandan Reformasi RRT untuk Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.
4)      MoU antara Badan SAR Nasional (BAsARNAS) RI dengan dengan Menteri Transportasi RRT.
5)      Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah RI dan RRT untuk pencegahan pajak berganda.
6)      MoU antara Lembaga Pengembangan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan Badan Antariksa Nasional RRT.
7)      MoU Kerjasama antara Menteri BUMN dengan China Development Bank Corporation (CDBC).
4.       Sektor di Indonesia yang Mendapatkan Penanaman Modal dari China (Kemenperin Perindustrian, 2018)
a.       Sektor Perdagangan
b.      Sektor Infrastruktur
c.       Sektor Pertambangan
d.      Sektor Industri Makanan
e.      Sektor Industri Logam Dasar
f.        Sektor Industri Barang Logam
g.       Sektor Industri Mesin
h.      Sektor Industri Elektronik
Realisasi investasi dalam sektor pertambangan dalam 5 tahun terakhir mencapai US$153,99 juta, industry makanan dan minuman senilai US$103,79 juta sedangakn industry logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik sebesar US$131,33 juta. 
5.       Langkah BKPM Menggenjot Investasi dari China (Fajriah, 2017)
1)      Melalui rencana pembukaan Indonesia Investment Promotion Center di Beijing
2)      Berkoordinasi dengan Perwakilan Tetap RI di China untuk mendorong calon investor dari Negara tersebut untuk menjajaki peluang investasi di Indonesia
3)      Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementrian Perindustrian telah menyiapkan tim khusus untuk membantu investor dari China.
6.       Pengaruh Investasi China terhadap Dinamika Politik Domestik
Menurut Octavia & Badaruddin (2017) dalam penelitian yang diterbitkan oleh Center for International Business and Emerging Markets Department of International Economics and Management Copenhagen Business School, Gammeltoft dan Tarmidi menganalisa investasi China di Indonesia yang berkembang pesat hingga menjadi investor terbesar kesepuluh pada tahun 2008. Investor China memiliki minat yang kuat untuk melakukan investasi dengan melihat Indonesia sebagai pasar atau market. Hal ini berbeda dengan investasi China di negara lainnya yang didasarkan pada pencarian sumber daya.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh John F. Copper yang berjudul China’s Foreign Aid and Investment Diplomacy, Volume II: History and Practice in Asia, 1950–Present diterbitkan oleh Palgrave Macmilan pada tahun 2016. Penelitian ini tidak berfokus pada aspek ekonomi dari bantuan luar negeri China dan juga tidak menjelaskan proses pengambilan keputusan China untuk memperluas bantuan asing ataupun membuat keputusan investasi di luar negeri. Tetapi dalam penelitian ini menjelaskan bahwa bantuan dan investasi merupakan alat dari kebijakan Chinauntuk menjadikan China sebagai kekuatan dunia. Investasi China sendiri sangat aktif di kawasan Asia, yang dikelompokkan menjadi tiga sub area yaitu Asia Tenggara, Asia Selatan dan Timur Laut dan Asia Tengah. Khusus di kawasan Asia Tenggara, investasi dan bantuan China sangat tinggi dibandingkan wilayah lainnya.
Kemudian, Yasutami Shimomura dan Hideo Ohashi di tahun 2013 melakukan penelitian yang diterbitkan oleh Palgrave Macmilan, dengan judul A Study of China's Foreign Aid: An Asian Perspective. Dalam penelitian ini  menjelaskan bantuan luar negeri China yang mengacu pada pandangan yang berbeda dari masyarakat internasional, dengan menggunakan fakta dan data yang aktual. Dimana terdapat beberapa kesamaan strategi bantuan China dan Jepang sebagai duanegara donor utama Asia. Pertama, negara donor tetap mempertahankan sikap negatif atau hati-hati dengan ide persyaratan politik sebagai syarat perjanjianbantuan. Kedua, latar belakang sejarah yang menekankan kemandirian sebagai tujuan bantuan. Ketiga, Cina dan Jepang lebih memilih untuk memprioritaskan pembangunan ekonomi infrastruktur mendatang dan hubungan antara bantuan, investasi langsung, dan perdagangan (ekspor dari penerima bantuan) karena jaringan infrastruktur bantuan yang didukung dapat menarik investasi langsung dari luar negeri. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan dampak dari bantuan luar negeri China yang akan mempengaruhi prospek masa depan. Namun, bantuan luar negeri China dapat dijadikan sebagai aset masyarakat Internasional untuk pengurangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Berangkat dari studi terhadap fenomena dan melakukan review terhadap beberapa literatur di atas, artikel ini akan membahas mengenai pengaruh investasi China di Indonesia terhadap penanganan ketenagakerjaan asing pada masa pemerintahan Joko Widodo pada akhir tahun 2014 hingga kuartal II tahun 2017. Dimana dalam periode waktu tersebut digunakan penulis untuk mengumpukan berbagai kasus TKA ilegal asal China di Indonesia. China yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Republik Rakyat China atau People’s Republic of China.
Kemudian, penelitian ini dikhususkan pada masa pemerintahan Joko Widodo. Dimana terdapat perbedaan kebijakan terkait investasi China di Indonesia pada masa pemerintahan Joko Widodo bila dibandingkan dengan di masa pemerintahan SBY .Hal ini ditandai dengan peningkatan investasi China di Indonesia, dimana sepanjang 2015 China mendominasi rencana investasi asing di Indonesia dibandingkan nilai investasi China di Indonesia pada tahun 2014. Kemudian, peningkatan investasi China di Indonesia juga diikuti dengan peningkatan jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal asal China.
7.       Hasil dari Investasi China
a)      Sektor Infrastruktur
Pertama, Waduk Jatigede -  PLTA 110 MW. Kegiatan pembangunan Jatiged Dam Project ini dibiayai melalui pinjaman (Loan), The Export - Import Bank of China senilai US$239.573.036 (Srihadi,2013).
Kedua, Tol Cisumdawu (Cileunyi/Bandung – Sumedang - Dawuan) seksi 2 sepanjang 10,1 km. Tol ini dibiayai oleh pendanaan dari pemerintah Cina.Pinjaman dari Cina senilai Rp3,60 triliun dialokasikan untuk jalan tol Cileunyi – Sumedang -Dawuan (Cisumdawu). Pada  ruas itu, kontraktor Cina mengerjakan sekitar 6,30 km dari total 29 km porsi pemerintah (Syarizk,2013).
Ketiga, adapun proyek di luar Jawa yaitu proyek pembangkit listrik hidro yang akan dibangun di Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Rencananya, proyek pembangkit listrik senilai US$ 17,8 miliar ini akan memiliki kapasitas sebesar 6.080 megawatt (MW).Nota kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) proyek ini telah ditandangani bersamaan dengan lawatan Presiden Jokowi saat Konferensi Tingkat Tinggi  Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) di Beijing pada November tahun lalu.Proyek tersebut akan dibangun oleh joint venture perusahaan Cina, Shanghai Electric Power Co. Ltd dan China Power Investment Corporation bersama mitra lokal PT Kayan Hydro Energy. Pembangunan itu diharapkan bisa mulai pada tahun 2016 dan rampung pada tahun 2024, dengan lima tahapan pembangunan.
b)      Sektor Perdagangan
Terjalinnya kerjasama bisnis dalam bentuk ekspor dan investor dari pengusaha Tiongkok
c)       Sektor Pertambangan
Kawasan pengolahan stainless ini ditarget rampung pada awal 2018. Dibangun di dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali, terdapat seluruh proyek yang menggunakan bijih nikel, bijih krom dan batubara menjadi produk akhir stainless dengan kapasitas 2 juta ton/tahun. Total investasinya mencapai US$ 4 milyar


DAFTAR PUSTAKA :
Admin Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok Merangkap Mongolia. 2016. Investasi-dan-Perdagangan-di-Indonesia. Dalam https://www.kemlu.go.id/beijing/id/Pages/Investasi-dan-Perdagangan-di-Indonesia.aspx. Diakses pada hari Kamis 13 Mei 2018.

Admin Kementrian Perindustrian. 2018. Investasi China di Indonesia masih kecil. Kemenperin.go.id. Dalam http://www.kemenperin.go.id/artikel/3343/Investasi-China-di-Indonesia-masih-kecil . Diakses pada hari Kamis 10 Mei 2018.


Fajriah, Lily Rusnah . 2017. Investasi China di Indonesia Terus Meningkat. SINDONEWS.COM. Dalam https://ekbis.sindonews.com/read/1224240/34/investasi-china-di-indonesia-terus-meningkat-1501065490 .  Diakses pada hari Kamis 10 Mei 2018.

Laucereno Sylke Febrina . 2018. Indonesia Jadi Sasaran Investasi China. FINANCE.DETIK.COM. Dalam https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3988034/indonesia-jadi-sasaran-investasi-china  Diakses pada hari Kamis 10 Mei 2018.

Sinaga, Lidya Christin.  Enam dekade hubungan diplomatic Indonesia‐ Cina dalam hubungan Indonesia -Cina dalam dinamika politik, pertahanan- keamanan da ekonomi di Asia Tenggara . LIPI Press. Jakarta. 2013. hlm. 2‐7.

Srihadi, Euodia Monica. 2013 . Investasi Cina dalam bidang infrastruktur di Jawa Barat”Journal Ilmu Hubungan Internasional. Dalam ejournal.hi.fisip‐unmul.org. Diunduh pada hari Kamis 10 Mei 2018.

Supriatna, Cecep. 2016.  KEPUTUSAN INDONESIA MEMILIH CINA (TIONGKOK) SEBAGAI MITRA KERJASAMA PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA – BANDUNG. Dalam http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11247/JURNAL.pdf?sequence=10&isAllowed=y . Diunduh pada hari Kamis 10 Mei 2018.

Syarizk, Deandra. 2013.  Bisnis Indonesia. Dalam http://koran.bisnis.com/read/20170201/449/624691/2‐ruas‐tol‐ditugasi‐ke‐investor . Diakses pada hari Kamis 10 Mei 2018.

Octavia Suciliani, Muhammad Badaruddin. 2017. PENGARUH INVESTASI CHINA TERHADAP PENANGANAN KETENAGAKERJAAN ASING DI INDONESIA. JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA Vol.2 No. 4. Dalam http://journal.unas.ac.id/populis/article/view/339/236 . Diunduh pada hari Kamis 10 Mei 2018.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.