@C09-Elvi, @Proyek-04
Disusun Oleh Elvi Khairina
ABSTRAK
Teori
produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Teori perilaku produsen
(perusahaan) memiliki banyak analogi dengan teori perilaku konsumen. Oleh
karena itu, bila keseimbangan konsumen terjadi pada saat seluruh uangnya habis
untuk konsumsi, keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis
terpakai untuk membeli faktor produksi. Dalam mengonsumsi barang berlaku The
Law of Diminishing Marginal Utility (LDMU), sedangkan dalam penggunaa faktor
produksi berlaku The Law of Diminishing Return (LDR). Dalam aktivitas
produksinya produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksi menjadi
barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor
produksi di bedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor
produksi variabel (variable input). Dimana model produksi variabel yang akan
dibahas yaitu model produksi dengan satu
faktor produksi variabel.
KATA KUNCI
: PRODUSEN, PRODUKSI, MODEL PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR PRODUKSI VARIABEL
A. PENDAHULUAN
Dalam melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan barangnya diperlukan analis keatas berbagai aspek kegiatan
memproduksinya. Pertama-tama dianalisis sampai mana faktor-faktor produksi akan
digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan. Setelah itu perlu
dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada
akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil
penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya. Untuk
menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungkan yang maksimum kepadanya.Produksi
dan biaya produksi bagaikan keping uang mata logam berisi dua. Jika produksi
berbicara tentang nilai fisik penggunaan faktor produksi, biaya mengukurnya
dengan nilai uang.
Dalam ekonomi yang sudah modern, di mana peranan uang amat penting, maka
ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) addalah uang.
Sesuatu yang efisien secara teknis, belum tentu secara finan-sial dan ekonomi
menguntungkan.Kegiatan produksi membutuhkan input-input yang disebut faktor
produksi. Meskipun tidak terdapat kesepakatan baku, tetapi faktor produksi
biasanya terdiri atas alam, modal, tenaga kerja dan kewirausahaan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan produsen?
2.
Apa yang dimaksud dengan produksi ?
3.
Apa yang dimaksud dengan model produksi dengan
satu faktor produksi variabel?
C.
PEMBAHASAN
1.
PRODUSEN
Menurut Sumarsono dalam
teori ekonomi mikro, produsen dianggap sebagai unit produktif dari masyarakat
yang terlibat dalam proses mengubah sumber-sumber daya (resource)
menjadi barang-barang konsumsi akhir.Asumsi yang digunakan dalam teori produksi
adalah produsen bertindak secara rasional yaitu produsen berusaha mencapai
keuntungan yang maksimum. Produsen mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai
output yang dihasilkan.
Dalam
usaha mencapai keuntungan yang maksimum seorang produsen atau pengusaha harus
memutuskan dua macam keputusan yaitu:
a)
Berapa output yang harus diproduksikan dan
b)
Berapa dan dalam kombinasi bagaimana
faktor-faktor produksi (atau input) dipergunakan
2.
PRODUKSI
Produksi adalah setiap usaha untuk menambah
nilai guna ekonomi suatu barang/jasa. Ada dua pendekatan dalam teori produksi
yakni:
1) Fungsi produksi dengan satu faktor produksi
variabel
2) Fungsi produksi dengan dua faktor produksi
variabeL
Fungsi
produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara
input yang digunakan dengan out yang dihasilkan.Fungsi
produksi yang berhubungan dengan pasar, jangka waktu yang digunakan ada dua
yaitu:
1) Jangka waktu yang sangat pendek (Short Run),
artinya yang menunjukkan situasi produksi outputnya dapat berubah tetapi
variabel faktor produksinya tidak berubah atau tetap.
2) Jangka panjang (Long Run), artinya
semua faktor produksi dapat berubah baik output maupun produksi yang digunakan.
3.
MODEL PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR PRODUKSI
VARIABEL
3.1
PENGERTIAN
Produksi dengan satu faktor produksi variabel
adalah pengertian analisis jangka pendek. Ketika memahami proses alokasi faktor
produksi, ekonom membagi faktor produksi menjadi barang modal (capital)
dan tenaga kerja (labour).
Hubungan matematis penggunaan faktor produksi
yang menghasilkan output maksimum disebut fungsi produksi, yaitu sebagai
berikut:
Q = f(K,L)
Q = tingkat output
K = barang modal
L = tenaga kerja
3.2
PRODUKSI
TOTAL, PRODUKSI MARJINAL, DAN PRODUKSI RATA-RATA
Produksi Total
Produksi
total adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan satu unit total
produksi.
TP = f(K,L)
Keterangan:
TP
= produksi total
K
= barang modal (yang dianggap konstan)
L
= tenaga kerja atau buruh
Secara
matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi nilainya
sama dengan nol. Turunan pertama TP adalah MP, maka TP maksimum pada saat MP
sama dengan nol.
Produksi
Marginal
Produksi Marginal (marginal
product) adalah tambahan produksi karena penambahan
penggunaan satu unit faktor produksi.
MP = Produksi Marginal
Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0.
Jika MP sudah < 0, penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total.
Penurunan nilai MP merupakan indikasi telah terjadinya hukum pertambahan hasil
yang semakin menurun atau The Law of Deminishing Return.
Produksi Rata – Rata
Produksi rata-rata adalah rata-rata output yang dihasilkan perunit
faktor produksi.
Keterangan:
AP = produksi rata-rata
TP = total product
L = tenaga kerja (labour)
AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’=0).
Dengan penjelasan matematis, AP maksimum tercapai pada saat AP=MP, dan MP akan
memotong AP pada saat nilai AP maksimum.
3.3
The
Law of Diminshing Return
Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang (The
Law of Diminshing Return)
*
menyatakan bahwa : apabila faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu
unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum
kemudian menurun.
Berikut grafik dari Hukum Kenaikan Hasil yang
Semakin Berkurang
(The Law of Diminshing Return)
Dari
hubungan kurva-kurva tersebut, terbentuklah tiga daerah, yaitu :
Daerah
I (daerah efisien tetapi tidak rasional)
Efisien karena
tambahan input fisik dapat memberikan tambahan produksi. Tidak rasional karena
besarnya tambahan produksi fisik berada berada diatas rata-rata produksi,
dengan demikian petani atau produsen tidak akan berhenti menambah input pada
daerah I karena harapan untuk meningkatkan produksi masih dapat dilakukan.
Daerah II
(efisien tetapi rasional)
Efisien
: tambahan input masih dapat meningkatkan produksi, walaupun tambahan produksi
semakin berkurang)
Rasional :
rata-rata produksi fisik masih lebih besar dari tambahan produksi
APP > MPP
Daerah III (tidak
efisien dan tidak rasional )
Tidak
efisien : karena tambahan input
fisik yang diberikan akan mengakibatkan produksi menurun (MPP < 0).
Tidak rasional :
karena daerah III tersebut merupakan daerah rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyono, Budi. 2014. Teori Perilaku Produsen. PENDIDIKAN
EKONOMI. Dalam http://www.pendidikanekonomi.com/2014/05/teori-perilaku-produsen-teori-produksi.html
Ramadhani, Rizky. 2012. Produksi (Teori, Fungsi dan
Efisiensi) . Justkie Wordpress Dalamhttps://justkie.wordpress.com/2012/06/04/produksi-teori-fungsi-dan-efisiensi/
Purfini, Putri.PENGANTAR ILMU EKONOMI
(MIKRO & MAKRO) KOMPUTERISASI AKUNTANSI. Document Files Electronic
UNIKOM. Dalam http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-aprianiput-23095-11-11.teori-i.doc
Suhartini. 2010. Modul Perkuliahan III Produksi (Teori, Fungsi,
dan Efisiensi). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang
Azzahra, Azmi Muthi. 2015 . Model
Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel. SlideShare. Dalam https://www.slideshare.net/Azmi14015/azmiteguh2
Dewangga,
Farhan. 2015. Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel. Slide
Player. Dalam http://slideplayer.info/slide/2592564/
Boediono. 2010.
Pengantar Ilmu ekonomi Mikro.
Yogyakarta: Penerbit BPFE Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM
Sumarsono,
Sonny. 2007. Ekonomi Mikro: Teori dan Soal Latihan.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.