Apa
itu inflasi? Istilah ini kerap kali Anda dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inflasi adalah kemerosotan nilai uang
karena banyak dan cepatnya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga
barang-barang.
Sederhananya, jika ingin membeli barang, Anda perlu membayar lebih mahal dari biasanya. Salah satu contohnya, ketika Anda membeli buku yang semula seharga Rp50.000,00, kini Anda perlu membayar Rp60.000,00. Itu artinya, uang Anda mengalami penyusutan nilai karena harga buku tersebut meningkat. Itulah efek dari adanya inflasi.
Sederhananya, jika ingin membeli barang, Anda perlu membayar lebih mahal dari biasanya. Salah satu contohnya, ketika Anda membeli buku yang semula seharga Rp50.000,00, kini Anda perlu membayar Rp60.000,00. Itu artinya, uang Anda mengalami penyusutan nilai karena harga buku tersebut meningkat. Itulah efek dari adanya inflasi.
Dalam
penerapannya, menurut Badan Pusat Statistik, inflasi berarti kenaikan harga
barang dan jasa secara umum yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau
turunnya daya jual mata uang suatu negara. Lalu apa yang membuat harga barang
naik? Penyebabnya adalah jumlah permintaan masyarakat terhadap suatu barang
tidak sesuai dengan jumlah barang yang ada. Oleh karenanya, nilai atau harga
suatu barang meningkat. Di Indonesia, hal ini seringkali dialami ketika bulan
Ramadan. Permintaan masyarakat akan bahan pokok meningkat pesat. Sementara,
jumlah barang yang tersedia tidak mencukupi permintaan yang ada. Oleh sebab
itu, harga barang naik. Hal tersebut sesuai dengan hukum ekonomi bahwa ketika
permintaan naik, sedangkan penawaran tetap, harga akan naik. Penyebab inflasi
berikutnya adalah adanya kenaikan biaya produksi. Ketika biaya produksi suatu
barang naik, harga penawaran barang akan turut naik. Hal
tersebut berdampak naiknya harga dan menyebabkan inflasi.
Namun
demikian, perlu Anda ketahui bahwa inflasi tidak selalu berdampak buruk bagi
perekonomian. Jika inflasi dapat dikendalikan, justru akan dapat mengendalikan
kegiatan dalam perekonomian. Adapun, berikut ini adalah dampak dari inflasi
yang ditimbulkan terhadap perekonomian masyarakat.
1. Dampak Inflasi terhadap Pendapatan
Inflasi
dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan
atau merugikan. Pada beberapa kondisi, seperti inflasi lunak, inflasi dapat
mendorong perkembangan ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha
memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru
sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang.
Namun,
bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap, inflasi akan menyebabkan mereka rugi
karena penghasilan yang tetap itu membuat mereka mendapatkan barang dan jasa
lebih sedikit dari biasanya. Jika melihat perspektif masyarakat Indonesia,
inflasi seringkali merugikan bagi masyarakat tingkat bawah. Oleh karena itulah,
seringkali muncul reaksi hingga kecaman terhadap pemerintah yang membuat
kebijakan kurang tepat, sehingga inflasi terus naik.
Inflasi
sekecil apa pun seringkali menimbulkan permasalahan. Oleh sebab itu, peranan
pemerintah untuk mengintervensi kebijakan baik menyediakan kebutuhan barang
masyarakat maupun memeratakan hingga ke pelosok negeri masih perlu
ditingkatkan. Namun, kita sebagai bagian dari masyarakat juga perlu mengawasi
serta mengevaluasi. Hal itu karena Indonesia memegang pancasila sebagai
landasan negara. Dalam hal ini menyangkut sila kedua, yaitu “Kemanusiaan yang
adil dan beradap.”
2. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor
Ketika
terjadi inflasi, daya saing barang ekspor berkurang. Hal itu terjadi karena
harga barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan kedua belah pihak,
baik pihak eksportir maupun pihak negara. Negara mengalami kerugian karena daya
saing barang ekspor berkurang. Akibatnya, jumlah penjualan berkurang. Devisa
yang diperoleh juga semakin sedikit.
3. Dampak Terhadap Minat Orang untuk Menabung
Saat
inflasi, pendapatan riil para nasabah berkurang karena jumlah bunga yang
diterima pada kenyataannya berkurang. Namun, biasanya untuk menghadapi inflasi,
bank akan meningkatkan suku bunga kepada nasabah untuk menarik nasabah untuk
menabung sehingga peredaran uang semakin sedikit. Oleh karena itu, umumnya pada
saat inflasi, semakin banyak nasabah yang membuka tabungan.
4. Dampak Terhadap Kalkulasi Harga Pokok
Inflasi
dapat menyebabkan penetapkan harga pokok menjadi terlalu kecil atau bahkan
terlalu besar. Karena persentase dari inflasi tidak teratur, kita tidak dapat
memastikan berapa persen inflasi untuk masa tertentu. Akibatnya, penetapan
harga pokok dan harga jual sering tidak tepat. Keadaan inflasi ini dapat
mengacaukan perekonomian, terutama untuk produsen.
Hadapi Inflasi Dengan Menambah Pendapatan
Terjadinya
inflasi seringkali berdampak buruk pada keuangan masyarakat. Daya beli uang
menjadi lebih rendah sehingga semakin banyak uang yang dibutuhkan uang untuk
membeli sesuatu. Oleh karena itu, untuk menghadapi dampak inflasi yang buruk
ini, Anda harus mencari pendapatan tambahan. Ada banyak peluang yang bisa Anda
manfaatkan untuk mendapatkan tambahan uang, yang perlu Anda lakukan adalah
mencari dan menekuni peluang tersebut. Dengan memiliki pendapatan tambahan,
dampak buruk dari inflasi ini dapat Anda hadapi dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.