SIKLUS EKONOMI DAN INFLASI DI INDONESIA
1.
Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus
ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas, yang terdiri
atas empat elemen. Indikator yang biasa digunakan untuk menganalisa siklus
ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil dan tingkat harga.
a. Gerakan menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi ditandai dengan gerakan
perekonomian yang menaik. Kadang – kadang gerakan menaik ini disebut juga
ekspansi bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut –
turut.
b. Titik puncak atau kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi
selamanya, suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini
disebut titik puncak atau kulminasi. Setelah mencapai titik kulminasi,
perekonomian akan mengalami penurunan kembali.
c. Gerakan menurun (Downturn)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah
menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi.
Kadang – kadang gerakan penurunan ini disebut resesi, bila terjadi selama
minimal dua triwulan berturut – turut.
d. Titik terendah atau nadir (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga
mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir. Setelah mencapai
titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan
menaik.
2.
Durasi Siklus Ekonomi
Waktu yang dibutuhkan dalam pergerakan satu
siklus telah lama menjadi pengamatan para ahli ekonomi. Mereka menemukan
beberapa variasi siklus.
a.
Siklus jangka pendek (Kitchin Cycle)
Durasi siklus jangka pendek sekitar 40
bulan. Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph Kitchin (1923). Itulah sebabnya
siklus ini dinamakan siklus Kitchin (Kitchin cycle). Faktor – faktor yang
diduga mempengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah dan adat –
istiadat atau kebiasaan.
b.
Siklus jangka menengah (Juglar Cycle)
Durasi siklus jangka menengah adalah
berkisar 7-11 tahun. Pola siklus ini pertama kali ditemukan oleh Clement
Jugalar (1860)
c.
Siklus jangka panjang (Kondratief Cycle)
Pola siklus jangka panjang pertama kali
ditemukan oleh Nikolai D. Kondratief (1925).
Durasi siklusnya berkisar 48-60 tahun. Kadang-kadang
mereka disebut dengan nama-nama peneliti mereka.
3.
Pengelolaan Siklus Ekonomi
Karena siklus ekonomi tidak terhindari, yang dapat dilakukan adalah
mengelolah siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin,
sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak
naik – turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara kecenderungan
output jangka panjang terus meningkat.
a. Kebijakan jangka pendek
Target utama jangka pendek
adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output natural.
b. Kebijakan jangka panjang.
4.
Siklus Ekonomi di Indonesia
Dilansir
dari Sindonews.com ,-- RI Alami Siklus Gejolak Ekonomi tiap 7 Tahun. Deputi III
Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kantor Staf Presiden, Purbaya Yudhi Sadewa
mengungkapkan, Indonesia mengalami siklus gejolak ekonomi setiap 7 tahun
sekali.
Menurutnya, dalam siklus tersebut terkadang
pertumbuhan ekonomi jauh lebih cepat, bisa juga lambat, bahkan jatuh meskipun
belum masuk pada tahap resesi.
"Ekonomi kadang tumbuh lebih cepat,
jatuh, lambat, resesi. Siklus kita 7 tahunan, tidak bisa dihindari, kalau
Amerika Serikat sepuluh tahun," ujarnya
Dia menuturkan dalam masa gejolak pemerintah
harus bisa tepat dalam mengambil kebijakan, sehingga mendapatkan hasil akhir
yang baik.
"Bagaimana jago pemerintah kita
tentukan hasil akhir waktu ekonomi melambat atau akan krisis. Tergantung
pemerintah jalankan seperti apa," jelas Purbaya.
Dia menambahkan, kondisi ekonomi saat ini
masih belum masuk tahap mengkhawatirkan, hanya mengalami perlambatan.
5.
Inflasi di Indonesia
Dilansir dari bisnis.liputan6.com ,--
Inflasi 2016 Terendah dalam 5 Tahun Terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat inflasi pada 2016 sebesar 3,02 persen. Tingkat inflasi ini menjadi
yang terendah sejak 2010.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi
pada 2011 tercatat sebesar Rp 3,79 persen, lebih rendah dari 2012 yang sebesar
4,36 persen. Kemudian melonjak tajam ke 8,38 persen di 2013 dan di 2014 masih
tinggi yaitu 8,36 persen.
Namun pada 2015, tingkat [inflasi ](
2692441 "")turun drastis menjadi 3,35 persen. Dan pada 2016
mencatatkan tingkat inflasi paling rendah yaitu sebesar 3,02 persen.
"Seperti yang tadi saya bilang, ini
(inflasi 2016) menjadi yang terendah sejak 2010," ujar dia di Kantor BPS,
Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Dia mengatakan, dari 82 kota yang
disurvei BPS, 78 kota mencatat inflasi
dan 4 kota deflasi.
DAFTAR PUSTAKA :
Anonim. 2017. “Siklus Ekonomi”. https://azizahayu.wordpress.com/tag/siklus-ekonomi/
(Dilihat tanggal 28 Mei 2017)
Anonim. 2014. “SIklus Ekonomi”. http://apriyanis.blogspot.co.id/2014/01/siklus-ekonomi.html
(Dilihat tanggal 28 Mei 2017)
Yovanda, Yanuar Riezqi. 2015. “RI Alami Siklus Gejolak
Ekonomi Setiap 7 Tahun”. https://ekbis.sindonews.com/read/1038380/33/ri-alami-siklus-gejolak-ekonomi-setiap-7-tahun-1440824977
(Dilihat tanggal 28 Mei 2017)
Deny, Septian. 2016. “Inflasi 2016 Terendah dalam 5 Tahun
Terakhir”. http://bisnis.liputan6.com/read/2694669/inflasi-di-2016-terendah-dalam-5-tahun
(Dilihat tanggal 28 Mei 2017)
Kenapa... Bawang sangat mahal?
BalasHapusTarif subsidi listrik 900 watt dihapus gan
Hapus