Pengertian Produksi,
Faktor-Faktor, Proses, & Tujuannya|Secara Umum, Pengertian Produksi adalah suatu
kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen).
Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan. (artikelsiana, 2015)
Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan. (artikelsiana, 2015)
Pengerian
Produksi - Kegiatan Produksi adalah Usaha atau
kegiatan manusia uuntuk menciptakan atau mempertinggi nilai guna ekonomi
suatu barang atau jasa agar lebih berguna bagi pemenhan kebutuhan manusia.
Dalam bidang ekonom, produksi mempunyai arti yang luas yaitu (gerbangilmu,
2014) :
1.
Mendapatkan barang yang disediakan oleh
alam, seperti hasil tambang, hasil laut dan hasil hutan. Kegiatan tersebut
termasuk kegiatan produksi bidang ekstraktif.
2.
Mengerjakan atau mengolah tanah, seperti
pertanian dan perkebunan, termasuk kegiatan produksi bidang agraris.
3.
Mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
atau barang jadi, merupakan kegiatan produksi bidang Industri.
4.
Mengumpulkan, menyalurkan, serta
memasarkan hasil produksi ke tempat tempat yang membutuhkan, termasuk kegiatan
produksi bidang perdagangan.
5.
Menghasilkan atau menyediakan jasa,
seperti jasa asuransi, jasa transportasi, jasa perbakkan, dan jasa perhotelan,
termasuk kegiatan produksi dibidang jasa.
Produksi merupakan
kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa, dan dimana barang atau jasa
tersebut memiliki nilai guna (utilitas). Setiap barang memiliki
nilai guna yang berbeda. Nilai guna barang tersebut adalah(gerbangilmu, 2014):
1.
Nilai guna bentuk (Form utility) yaitu suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami
perubahan bentuk. Misalnya, kain sebenarnya sudah memiliki nilai guna akan
tetapi akan bertambah nilai kain tersebut kalau dirubah menjadi baju maupun
celana.
2.
Nilai guna Tempat (Place utility), nilai guna suatu barang akan lebih tinggi karena perbedaan tempat.
Contohnya, pasir akan bertambah nilai gunanya kalau dibawa ke toko bangunan.
3.
Nilai guna kepemilikian (ownership
utility), nilai guna barang akan bertambah
apabila barang tersebut telah berpindah kepemilikannya. Contohnya sepatu di
toko belum memiliki nilai guna dan akan memiliki nilai guna kalau sepatu
tersebut dibeli oleh seorang dan kemudian dipakainya.
Nilai guna barang bukan hanya ditentukan oleh kepemilikanya saja, akan tetapi dapat juga dilihat dari siapa yang memiliki. Seorang direktur tidak perlu memiliki cangkul akan tetapi memiliki laptop. Ini menunjukan bahwa kegunaan kepemilikan ini tidak secara syah dimiliki akan tetapi juga ditentukan oleh siapa pemiliknya.
Nilai guna barang bukan hanya ditentukan oleh kepemilikanya saja, akan tetapi dapat juga dilihat dari siapa yang memiliki. Seorang direktur tidak perlu memiliki cangkul akan tetapi memiliki laptop. Ini menunjukan bahwa kegunaan kepemilikan ini tidak secara syah dimiliki akan tetapi juga ditentukan oleh siapa pemiliknya.
4.
Nilai guna waktu (Time Utility), nilai guna suatu barang akan bertambah kalau barang tersebut
digunakan pada saat yang tepat. Contohnya : jaket digunakan pada saat kita
kedinginan, payung kita gunakan pada saat hujan ataupun panas.
Luas produksi optimal
suatu perusahaan akan terpenuhi oleh beberapa faktor : (sarjanaku,
2012)
1.
Tersedianya bahan dasar.
2.
Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang
dimiliki.
3.
Tersedianya tenaga kerja.
4.
Besarnya permintaan akan hasil produksi.
5.
Tersedianya faktor-faktor produksi yang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.