Pengertian Biaya
Konsep
biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi biaya dan akuntansi
manajemen. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses
perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan.
Menurut Hansen dan Mowen
(2004:40), biaya didefinisikan sebagai kas
atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi
organisasi.
Sedangkan
menurut Supriyono (2000:185), biaya adalah pengorbanan ekonomis yang
dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengertian biaya
menurut Harnanto dan Zulkifli (2003:14) adalah sesuatu yang berkonotasi
sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir yaitu
mendatangkan laba.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menentukan metode yang tepat untuk menghimpun
dan mengalokasi biaya.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu
manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Sulistianingsih dan
Zulkifli (1999:83-86) dan Harnanto dan Zulkifli (2003:14) penggolongan biaya
dapat didasarkan pada hubungan antara biaya dengan:
1).Obyek
Pengeluaran, dimana prinsip dari penggolongan
biaya ini berkaitan dengan pengeluaran. Misalnya: biaya untuk membayar gaji
karyawan tersebut disebut biaya gaji.
2). Fungsi Pokok Perusahaan, dalam perusahaan manufaktur
biaya diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya produksi (Manufacturing) yaitu
biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi, terdiri
dari biaya bahan baku (Raw Material Cost) yakni bahan yang merupakan
bagian integral dari produk jadi
Biaya pemasaran (Marketing), yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk menjual produk atau jasa biasanya dalam rangka mendapatkan dan memenuhi
pesanan.
c. Biaya administrasi dan umum (Administration),
yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengarahkan, mengendalikan dan untuk
mengoperasikan perusahaan/menetapkan kebijakan.
d. Keuangan (Fiancial) yakni biaya yang
berkaitan dengan upaya mencari dana.
Manajemen Biaya
Manajemen Biaya adalah proses dimana perusahaan mengontrol
dan merencanakan biaya dalam melakukan bisnis. Masing-masing proyek harus telah
disesuaikan dengan rencana manajemen biaya, dan perusahaan secara keseluruhan
juga mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara
keseluruhan. Tidak ada pengertian tunggal
untuk istilah ini, karena memiliki aplikasi yang luas. Bila dilaksanakan dengan
baik, manajemen biaya akan diterjemahkan ke dalam mengurangi biaya produksi
untuk produk dan layanan, serta peningkatan nilai yang dikirimkan kepada
pelanggan.
BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA JASA
Produk berwujud adalah barang
yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan
masukan modal seperti pabrik, tanah, dan mesin.
Jasa adalah tugas atau
kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan
dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
Biaya produk adalah
pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah ditetapkan. Biaya
dibagi menjadi dua:
Biaya produksi adalah biaya
yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa.
Biaya non-produksi adalah
biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi.
TIGA TUJUAN SISTEM MANAJEMEN
BIAYA
1. Menentukan biaya
2. Membantu pengambilan keputusan
3. Aktifkan
pelaporan keuangan
Perilaku biaya
Perilaku adalah cara biaya
merubah hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Horison waktu
berperan penting dalam penentuan perilaku biaya karena biaya dapat berubah dari
tetap menjadi variabel, bergantung pada apakah keputusan yang diambil mencakup
jangka pendek atau jangka panjang. Dalam jangka panjang, semua biaya adalah variabel,
sementara dalam jangka pendek sedikitnya satu biaya adalah tetap. Lamanya
periode jangka pendek bergantung pada penilaian manajemen dan tujuan dimana
perilaku biaya sedang diestimasi.
Metode
tinggi rendah
Pada metode tinggi
rendah, dua titik yang dipilih dari grafik scatter adalah titik tinggi dan
titik rendah berkenaan dengan tingkat aktivitas. Dua titik ini kemudian
digunakan untuk menghitung titik potong dan kemiringan garis tempat kedua titik
tersebut terletak. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat
output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik
dengan tingkat output atau aktivitas terendah. Metode tinggi rendah bersifat
objektif dan sederhana. Akan tetapi, jika titik tinggi dan rendah tersebut
tidak mempresentasikan hubungan biaya yang sebenarnya, hubungan tersebut akan
salah diperkirakan.
Persamaan untuk
penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit
= Perubahan biaya/Perubahan output
Biaya variabel per unit
= (Biaya tinggi-Biaya rendah)/(Output tinggi-Output rendah)
dan,
Biaya tetap = Biaya
total titik tinggi – (Biaya variabel per unit x Output tinggi)
Biaya tetap = Biaya
total titik rendah – (Biaya variabel per unit x Output rendah)
Metode
scatterplot
Metode scatterplot
menyangkut pemeriksaan garis scatter (suatu plot yang menunjukkan total biaya
campuran pada berbagai tingkat aktivitas yang berbeda) dan pemilihan dua titik
yang tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dengan aktivitas.
Oleh karena kedua titik tersebut menentukan suatu garis, kedua titik yang
dipilih tersebut dapat digunakan untuk menentukan titik potong dan kemiringan
garis tempat mereka berada. Titik potong tersebut memberikan perkiraan komponen
biaya tetap dan kemiringan memberikan estimasi biaya variabel per unit
aktivitas. Metode scatterplot adalah suatu cara yang baik untuk
mengidentifikasi nolinearitas, adanya outlier dan adanya pergeseran
dalam hubungan biaya. Kelemahannya terletak pada sukjektivitasnya.
Metode
kuadrat terkecil
Metode kuadrat terkecil
menggunakan semua titik (kecuali outlier) pada grafik scatter dan
menghasilkan suatu garis yang paling sesuai dengan semua titik. Garis paling
sesuai adalah garis yang terdekat ke semua titik yang diukur melalui
penjumlahan kuadrat deviasi titik-titik tersebut dari garis. Metode kuadrat
terkecil menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data, dan
karena itu, lebih direkomendasikan dari pada metode tinggi rendah dan scatterplot.
Metode kuadrat terkecil
memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya dalam menilai keandalan
persamaan biaya. Koefisien determinasi memungkinkan seorang analis untuk
menghitung jumlah variabilitas biaya yang dijelaskan oleh penggerak biaya
tertentu. Koefisien korelasinya juga mengukur kekuatan hubungan dan
menunjukkan arah hubungan.
KESIMPULAN
Biaya Produksi merupakan semua
beban yang harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat menghasilkan suatu
barang/jasa.
DAFTAR PUSTAKA
HerryAkmen. 2011. Akutansi manajemen. http://herryakmen.blogspot.co.id/2011/09/konsep-biaya.html
Gitaz. 2012. Konsep Biaya. http://gitaisz.blogspot.co.id/2012/05/konsep-biaya.html
Ryuzaki. 2016. Ekonomi Manejerial. http://faryanie99.blogspot.co.id/2016/10/ekonomi-manajerial-konsep-biaya-produksi.html
Putri Falinsya. 2016. Konsep biaya dan perilaku. http://falinsyaputri68.blogspot.co.id/2016/11/konsep-biaya-produksi-penerimaan-dan.html
zetzu. 2012. Biaya Pengeluaran dan Rumus. http://zetzu.blogspot.co.id/2012/10/konsep-dan-perilaku-biaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.