ABSTRAK
Kapan Negeri Ini Akan Berhenti Bergantung pada Impor Daging
sapi?
Putri Ayu
Artikel ini ditulis berisikan informasi mengenai tingginya
permintaan daging sapi di Indonesia. Banyak sekali faktor-faktor yang
memengaruhi peningkatan permintaan daging sapi diindonesia,hal ini haruslah
diperhatikan agar tidak terjadi defisit yang berlebihan pada sistem keuangan
maupun sistem ketahanan pangan diindonesia. Program-program dari pemerintah
masih terus digalakkan agar dapat menangani permintaan daging sapi yang
meningkat ini terutama masalah harga dipasaran dimana. Berhasil atau tidaknya
program tersebut tidak ada yang memprediksi. Namun, apabila program tersebut
tidak berjalan lancar maka dampak yang akan ditimbulkan akan langsung mengenai
sistem ketahanan pangan di Indonesia.
Keywords: permintaan,daging sapi,sistem ketahanan pangan
PENDAHULUAN
Berdasarkan berita yang terlansir pada tahun 2015 tercatat
bahwa jumlah penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai petani
mencapai 37,75 juta, hal ini membuktikan bahwa sektor pertanian masih menjadi
salah satu pekerjaan dengan persentase pekerjanya yang cukup banyak. Dengan
demikian, Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang terpenting bagi
masyarakat Indonesia karena hasil produksi sektor pertanian ini digunakan
sebagai pemenuhan kebutuhan hidup manusia terutama dalam hal pangan. Sektor
pertanian ini bukan hanya mengenai subsektor perkebunan, akan tetapi masih
banyak subsektor-subsektor dari sektor pertanian ini yang digunakan sebagai
mata pencaharian bagi rakyat Indonesia. Diantaranya subsektor tersebut ialah,
subsektor hortikultura,sebsektor kehutanan, subsektor perikanan, dan subsektor
peternakan.
Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang
penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. Subsektor ini diyakini
memiliki potensi sebagai penggerak utama ekonomi nasional (Daryanto 2007).
Daging sapi merupakan salah satu produk hasil dari subsektor peternakan yang
digunakan sebagai alat ketahanan pangan bagi Indonesia,hal tersebut dapat terlihat
adanya intervensi pemerintah dalam mengatasi masalah impor daging. Impor daging
ini dilakukakan karena tidak adanya keseimbangan antara permintaan daging sapi
yang tinggi dengan persediaan produksi dalam negeri, permintaan yang tinggi ini
disebabkan karena kebutuhan masyrakat terhadap daging sapi terus meningkat
setiap tahunnya terutama ketika menjelang memperingati hari-hari besar.
Lonjakkan jumlah penduduk juga salah satu faktor yang harus menjadi perhatian
khusus bagi pemerintah karena diperkirakan akan terjadi peningkatan penduduk
yang signifikan,peningkatan penduduk yang signifikan ini akan berdampak pula
pada semakin tingginya permintaan terhadap daging sapi.
PERMASALAHAN
·
Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan daging sapi di Indonesia?
·
Negara mana saja yang menjadi sumber utama bagi
Indonesia dalam melakukan impor daging sapi?
·
Bagaimana bunyi hukum permintaan terkait daya
saing negara pelaku sumber utama impor daging bagi Indonesia?
·
Apa program pemerintah dalam mengatasi
permasalahan impor daging sapi di Indonesia?
·
Apakah program yang dicanangkan oleh pemerintah
tersebut berhasil?
·
Apa dampak bagi Indonesia jika sering melakukan
impor?
PEMBAHASAN
A.
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan daging
sapi di Indonesia
Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan
terhadap volume peningkatan impor daging sapi ada 3 yaitu:
Ø
Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia
Daging sapi sebagai salah satu produk hasil komidtas peternakan digemari
konsumen dengan alasan pertimbangan gizi,status sosial,pertimbangan kuliner,
dan pengaruh budaya barat. Dengan memerhatikan pertimbangan gizi, tercatat
bahwa tingkat kecernaan protein daging sapi mencapai 95-100 persen apabila
dibandingkan dengan kecernaan protein pada tanaman yang hanya 65-75 persen.
Daging sapi memiliki rasa yang khas yang tidak bisa disubstitusi dengan daging
jenis lainnya terutama dalam pertimbangan kuliner seperti bakso, steak, burger,
dan lainnya. Selain itu, kenaikan konsumsi daging sapi juga disebabkan oleh
citra produk ( gensi), sering kali orang yang berstatus sosial tinggi akan
merasa malu atau gengsi jika hanya mengonsumsi makanan-makanan yang dianggap
memiliki harga yang murah. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi daging sapi akan
mengalami peningkatan, peningkatan ini disebabkan karena semakin meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia.
Ø
Harga domestik dan harga impor
Ketika harga daging sapi lokal lebih mahal dibandingkan dengan harga
daging impor,maka untuk mengatasi masalah peningkatan permintaan daging sapi
ini dilakukanlah impor daging sapi dari negara-negara luar.
B.
Negara yang menjadi sumber utama impor daging
sapi
Indonesia menerapkan sistem basis negara
yaitu Indonesia akan mendatangkan daging sapi dari negara yang terindikasi
bebas penyakit dari ternak. Berdasarkan sumber yang dibaca bahwa Australia
memiliki permintaan pasar terbesar dipasar daging impor Indonesia. Diikuti oleh
Selandia Baru dan yang terakhir adalah Amerika Serikat. Selain itu,
C.
Hukum permintaan terkait daya saing negara
pelaku sumber utama impor daging bagi Indonesia
Elastisitas pengeluaran merupakan
persentase perubahan permintaan negara ekspor sebagai respon terhadap perubahan
total impor Indonesia. Nilai elastisitas Austalia paling elastis. Untuk
elastisitas harga sendiri,elastisitas semua negara bernilai negatif. Hal ini
sesuai dengan bunyi hukum permintaan yang menyatakan bahwa ketika harga suatu
komoditas meningkat,maka permintaan terhadap produk tersebut akan turun.
D.
Program pemerintah dalam mengatasi permasalahan
impor daging sapi di Indonesia
Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah
impor ini adalah menciptakan program swasembada, program ini diciptakan oleh
pemerintah pada intinya didasari pada keinginan untuk memenuhi kembutuhan
daging sapi nasional secara mandiri. Program swasembada ini sudah dicanangkan
sejak tahun 2005, lalu diperbaharui pada tahun 2010 dan yang terakhir pada
tahun 2014 dengan program yang disebut PSDS (Program Swasembada Daging Sapi)
dimana program tahun 2014 ini merupakan perbaikan dari program swasembada
daging 2005 dan 2010 yang tidak berhasil dikarenakan adanya kegagalan dalam
aspek program, organisasi pelaksana, dokumen pendukung, dan pendanaan.
E.
Apakah program yang dicanangkan oleh pemerintah
tersebut berhasil?
Telah dibahas diatas bahwa program swasembada
mengalami kegagalan di beberapa aspek,bahkan hingga sekarang pun program
swasembada ini belum menemukan kata berhasil. Maka dari itu, agar tidak terjadi
kegagalan yang kedua kalinya pemerintah diharapkan dapat memerhatikan dua hal
berikut dalam pelaksanaannya. Yang pertama ialah kebutuhan konsumen terhadap
permintaan daging sapi dan jumlah kelahiran serta ketersediaan daging sapi yang
siap untuk dipotong.
F.
Dampak negatif bagi Indonesia jika sering
melakukan impor
Dampak negatif yang terjadi dari kegiatan
impor yang erat kaitannya adalah 1) menghambat pertumbuhan sektor industri 2)
sektor keuangan semakin tidak stabil 3) memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi.
Dan apabila hal ini terjadi maka akan mengakibatkan ketahanan pangan negara
pengekspor akan menjadi lemah dikarenakan tidak bersedianya untuk menjual
produk sendiri.
KESIMPULAN
Setelah membaca dari berbagai sumber mengenai permintaan
daging sapi di Indonesia maka perlu adanya upaya perbaikan dari sistem
agribisnis komoditas daging sapi di Indonesia, dan juga diperlukannya
kekonsistenan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah diambil pemerintah untuk
menangani permasalahan permintaan daging sapi yang meningkat
DAFTAR PUSTAKA
Jati Putro Gentur.2016. jumlah petani menyusut,data produksi
pertanian dipertanyakan. m.cnnindonesia.com/ekonomi/20160209120620-92-109708/jumlah-petani-menyusut-data-produksi-dipertanyakan/
. CNN Indonesia
Anonim.2016.tangan tersembunyi di daging sapi. www.mediaindonesia.com/editorial/read/760/tangan-tersembunyi-di-daging-sapi/2016-06-04
.disqus
Romualdi Bagas Kristoforus. 2016. Swasembada daging sapi. https://indonesiana.tempo.co/read/80742/2016/07/10/kristoforusbagas/swasembada-daging-sapi/
.tempo.co nasional
Pratika Resti. Destriani. 2016. Analisis
permintaan daging sapi impor Indonesia. Repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82763
.IPB repository
Rahardja Prathama, Manurung Mandala. 2008 . pengantar ilmu
ekonomi (mikroekonomi dan makroekonomi) edisi ketiga . penerbit: fakultas
ekonomi universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.