Untuk
memudahkan dan memperdalam pemahaman, dalam teori ekonomi makro yang dibahas
adalah investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan
peralatan), bangunan, dan persediaan barang. Maka definisi investasi adalah pengeluaran-pengeluaran
yang meningkatkan stok barang modal. Perhitungan investasi harus konsisten
dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang dimasukkan dalam perhitungan
investasi adalah barang modal, bangunan, maupun persediaan barang jadi yang
masih baru. Jika seorang pengusaha membeli pabrik dan bangunan yang pernah
dipakai orang lain, kegiatan tersebut tidak dapat dihitung sebagai investasi,
sebab kegiatan tersebut tidak menambah stok barang modal yang baru.
Investasi
adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara
profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.
Keputusan investasi dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang
dapat berupa capital gain/loss dan yield. Alasan seorang investor melakukan
investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan
datang serta untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki.
Saham
merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi
yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di
pasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam
menganalisis harga saham dipasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu
pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal yang dapat membantu
investor dalam membuat keputusan investasi adalah pendekatan fundamental dan
teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan analisanya pada suatu
anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan. Salah satu
indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham
maka semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut dikarenakan harga
saham dapat terjangkau oleh kemampuan investor dan memiliki nilai resiko yang
kecil.
Investasi
merupakan konsep aliran, karena besarnya dihitung selama satu interval peride
tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia
pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar
pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a.
Dalam Bentuk Investasi Barang Modal dan
Bangunan
Yang
tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah
pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan
produksi dan bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang
modal dan bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut
sebagai investasi dalam bentuk harta tetap.
b.
Investasi Persediaan
Selain
barang jadi, investasi dalam bentuk persediaan bias juga dilakukan dalam bentuk
persediaan bahan baku dan barang setengah jadi/sedang dalam proses
penyelesaian. Tujuan kebijaksanaan persediaan ini juga tetap dalam konteks
meningkatkan pendapatan atau keuntungan di masa mendatang.
Kriteria Investasi
a.
Payback Period
Payback
periode (periode pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang
direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi
dianggap makin baik.
b. Benefit/ Cost Ratio
Benefit/
Cost Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding
hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebacai C
(cost). Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/ C
sama dengan 1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang
dikeluarkan. Bila nilai B/ C < 1 maka B < C yang artinya output yang
dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya.
Proposal investasi baru diterima jika B/ C > 1, sebab berarti output yang
dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
c. Net Present Value (NPV)
Dua
kriteria pertama dapat dihitung berdasarkan nilai nominal. Namun, perhitungan
dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan
nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang
didiskontokan. Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat
langsung menghitung selish nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan
total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal
investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan
total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
d. Internal Rate of Return (IRR)
Internal
rate of return (IRR) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada
saat NPV sama dengan nil.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Investasi
a. Tingkat
Pengembalian yang diharapkan (expected Rate of Return)
Kemampuan
perusahaan menetukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh
kondisi internal dan eksternal perusahaan.
1) Kondisi
Internal Perusahaan
Kondisi internal adalah
faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat
efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Makin tinggi tingkat
efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang
diharapkan makin tinggi.
2) Kondisi
Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal yang
perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama
adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic
maupun internasional. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi nasional maupun
dunia optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat
pengembalian investasi dapat dinaikkan. Selain perkiraan kondisi ekonomi,
kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi.
b. Biaya
Investasi
Yang
paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman; Makin
tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat
berinvestasi makin menurun.
c. Marginal Effiency of Capital (MEC), Tingkat
Bunga, dan Marginal Effiency of Investment (MEI)
1) Marginal Efficiency of Capital (MEC),
Investasi, dan Tingkat Bunga
Yang dimaksud dengan
Marginal Efficiency of Capital (MEC) adalah tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected rate of return) dari setiap tambahan barang modal.
2) Marginal
Efficiency of Capital (MEC) dan Marginal Effiency of Investment
(MEI)
MEC akan sama besar
dengan MEI pada tingkat bunga tertentu, di mana pembelian barang modal hanya
untuk menggantikan barang modal yang sudah tidak dapat dipakai lagi.
Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Ditingkat
perusahaan, syarat untuk memelihara keuntungan adalah dengan menjaga agar
tingkat produksi tidak berkurang. Untuk itu stok barang modal tidak boleh
berkurang. Dilihat dari sisi ini, investasi merupakan upaya memelihara stok
barang modal. Besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memelihara barang
stok adalah senilai persentase penyusutan dikalikan stok barang modal yang
diharapkan. Misalnya, nilai barang modal yang harus tersedia supaya perusahaan
dapat mempertahankan tingkat produksi adalah Rp 10 miliar, sedangkan penyusutan
adalah 10 % per tahun, mak investasi per tahun adalah 10 % x Rp 10 miliar = Rp
1 miliar. Jika perusahaan ingin meningkatkan keuntungan dengan cara
meningkatkan kapasitas produksi, maka investasi yang dilakukan harus lebih
besar daripada Rp 1 miliar, agar stok barang modal bisa menjadi lebih besar
daripada Rp 10 miliar.
Keputusan
perusahaan untuk meningkatkan stok barang modal dapat memberikan dampak positif
terhadap total perekonomian, sebab peningkatan stok barang modal secara nasional
akan dapat meningkatkan kegiatan produksi dan juga dapat memperluas kesempatan
kerja.
Sumber:
Rahardja, Pratama dan Mandala
Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi), Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002
Makroekonomi), Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.