.

Minggu, 09 Juli 2017

Faktor yang mempengaruhi tingkat poduksi

Irving Fisher
Memberikan pengertian konsumsi sebagai suatu bentuk pertimbangan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.
Dimana pertimbangan tersebut berdasarkan kondisi yang terjadi dan juga kondisi yang akan datang.

Milton Friedman
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah jumlah seseorang dalam membeli barang atau jasa yang sesuai dengan pendapatan seseorang yang dihasilkannya.

Chaney
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah seluruh aktivitas yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu Chaney juga mengungkapkan bahwa terjadinya konsumsi juga akan mendorong manusia lain untuk berinteraksi kepada sesamanya.

Durkhemian
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah prilaku yang aktif dan tersusun secara kolektif karena adanya paksaan moral dan institusi untuk mempertahankan kehidupannya.

Braudrillard
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah sistem yang dijalanakn oleh seseorang untuk bersatu dengan yang lainnya, melalui proses kegiatan yang dipandang untuk mempertahankan kehidupan yang dijalankan.

Weber
Sebagai tokoh yang dikenal dalam ilmu sosiologi ini,  max weber berpendapat bahwa konsumsi adalah selera yang menjadi pengikat kelompok untuk berkompetisi dalam bentuk penggunaan barang secara simbolik.

Gossen
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah suatu kebutuhan individu atau kelompok yang wajib memenuhi sebagai ukuran memperoleh tingkat kepuasan.

Secara luas, definisi konsumsi mengambil istilah dari dua bahasa yang berbeda, yaitu Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris. Dalam istilah dari Bahasa Belanda, konsumsi berasal dari kataconsumptie yaitu segala kegiatan yang dipergunakan dengan tujuan untuk mengambil kegunaan pada suatu produk dan jasa. Sedangkan dari Bahasa Inggris, konsumsi berasal dari kataconsumption yang berarti pemakaian, menggunakan, pemanfaatan, dan atau pengeluaran. Seperti yang diketahui, cakupan konsumsi ini sangat luas dan tidak terbatas hanya pada satu benda maupun jasa tertentu.
Sangat lazim apabila tinggi rendahnya daya konsumsi seseorang berhubungan dengan tinggi rendahnya tingkat pendapatan, karena perilaku konsumsi secara psikologis memang berhubungan dengan tingkat pendapatan, seperti yang kita bahas dalam paragraph pertama di atas.

Apabila pendapatan pendapatan konsumen tinggi, maka konsumsinya juga tinggi (baik dalam jumlah maupun dalam nilai) karena ini berhubungan dengan pemenuhan kepuasan yang tak terbatas. Sebaliknya apabila pendapatan seseorang rendah maka konsumsinya juga relatif rendah karena berhubungan dengan keinginan bertahan hidup.

Selain pendapatan, ternyata tingkat kekayaan seseorang juga berpengaruh. Kekayaan ini bisa saja didapatkan dari besarnya tabungan masa lalu, harta warisan, dan sebagainya. Dengan tingkat kekayaan tertentu maka meskipun pendapatan aktualnya menurun dari periode sebelumnya bisa saja tingkat konsumsonya sama dengan konsumsi sebelumnya, atau bahkan mungkin tingkat konsumsinya lebih besar dari sebelumnya.

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga :

A. Penyebab Faktor Ekonomi

1. Pendapatan
Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis diikuti dengan peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang tadinya makan nasi aking ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar akan meninggalkan nasi aking menjadi nasi beras rajalele. Orang yang tadinya makan sehari dua kali bisa jadi 3 kali ketika dapat tunjangan tambahan dari pabrik.

2. Kekayaan
Orang kaya yang punya banya aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang besar. Contonya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan rumah kost biasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian orang tersebut dapat membeli banyak barang dan jasa karena punya banyak pemasukan dari hartanya.

3. Tingkat Bunga
Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang tinggi dibanding dengan membelanjakan banyak uang.

4. Perkiraan Masa Depan
Orang yang was-was tentang nasibnya di masa yang akan datang akan menekan konsumsi. Biasanya seperti orang yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah, ada yang sakit buatuh banyak biaya perobatan, dan lain sebagainya.

B. Penyebab Faktor Demografi

1. Komposisi Penduduk
Dalam suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak maka konsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi suatu daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di wilayah itu tinggi-tinggi maka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi tinggi.

2. Jumlah Penduduk
Jika suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya sedikit. Jika orangnya ada sangat banyak maka konsumsinya sangat banyak pula.

C. Penyebab / Faktor Lain

1. Kebiasaan Adat Sosial Budaya
Suatu kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan gemar pesta adat biasanya memeiliki pengeluaran yang besar.

2. Gaya Hidup Seseorang
Seseorang yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi jika orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada orang lain maupun dengan kartu kredit.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.