Oleh : Ibrahim Hasan
41616010079
Ilmu
ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang
tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang
modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk
menghasilkan berbagaibagai barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu
layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan
(membagikan)nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk merekaTingkat konsumsi
seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan
uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat
adanya kalangkaan.
PENDAHULUAN
Konsumsi,
ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu
benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan
pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau
distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya
konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip
holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak
konsumen.
PEMBAHASAN
Konsumsi,
dari bahasa belanda consumptie, bahasa inggris consumption, ialah suatu
kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda,
baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara
langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.(wikipedia)
Salah
satu tujuan daripada melakukan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dengan melakukan konsumsi ini kebutuhan manusia diharapkan dapat
terpenuhi. Terdapat empat tujuan kegiatan konsumsi dan ini juga merupakan pola
perilaku dari konsumen yaitu:
1. Mengurangi nilai guna barang atau jasa
secara bertahap Setiap orang yang melakukan konsumsi akan mengurangi nilai guna
barang atau jasa tersebut secara bertahap. Sebagai contohnya ialah seperti
memakai pakaian, kendaraan dan sepatu.
2. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus
Konsumen juga dapat menghabiskan nilai guna barang sekaligus. Sebagai contoh
adalah makan dan minum.
3. Memuaskan kebutuhan secara fisik
Seseorang melakukan konsumsi bertujuan untuk mencukupi kebutuhan mereka secara
fisik. Kebutuhan tersebut telah dijelaskan pada pembahasan bab sebelumnya.
Contohnya ialah mengenakan pakaian yang bagus agar penampilannya bertambah
baik.
4. Memuaskan kebutuhan rohani Tidak hanya
kebutuhan secara fisik saja tujuan seorang konsumen melakukan kegiatan konsumsi
akan tetapi juga untuk memuaskan kebutuhan rohani seperti contohnya ialah
membeli kitab suci untuk kebutuhan religiusitas/ rohaninya.
Berdasarkan
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),
kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan
oleh tingkat optimism pelaku bisnis yang lebih tinggi jka dibandingkan dengan
triwulan I-2012. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Neraca dan Analisis
Statistik BPS, Suhariyanto dalam jumpa pers di
kantor BPS, Senin (6/8). Peningkatan
kondisi bisnis pada triwulan II-2012 ini, lanjutnya, terjadi pada semua sektor
kecuali sektor Pertambangan dan Penggalian. Peningkatan kondisi bisnis
tertinggi berada pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang mencapai
nilai ITB sebesar 110,21. Sementara itu penurunan kondisi bisnis terjadi pada
sektor Pertambangan dan Penggalian yakni sebesar 92,55. Peningkatan ini terjadi
karena adanya peningkatan penggunaan kapasitas produksi atau usaha, pendapatan
usaha serta peningkatan rata-rata jam kerja. Untuk diketahui, ITB merupakan
indikator perkembangan ekonomi terkini yang datanya diperoleh dari Survey
Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh BPS bekerja sama dengan Bank
Indonesia (BI).
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengeluaran untuk
konsumsi dengan teori siklus hidup dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor subyektif dan faktor-faktor lain yang
bersifat obyektif (Wijaya,1989;80).
1) Faktor-faktor subyektif
Faktor-faktor subyektif atau variabel-variabel keinginan merupakan
faktor-faktor fisiologis yang merupakan permintaan rumah tangga atas barang dan
jasa. Sikap para pembeli dipengaruhi oleh iklan, daya tarik produk yang
bersangkutan dan oleh perkiraan harga di masa depan, tersedianya barang di masa
depan atau tingkat pendapatan di masa depan.
2) Faktor-faktor obyektif
a) Tingkat Pendapatan;
Besar
kecilnya tingkat pendapatan yang diperoleh rumah tangga akan
mempengaruhi pengeluaran konsumsi rumah tangga.
b) Kredit cicilan konsumen;
Biaya serta tersedianya kredit cicilan konsumen
mempengaruhi
kemampuan daya beli konsumen. Jika kredit lebih
mudah diperoleh
dan biayanya rendah, lebih besar kemungkinan untuk
membeli dan
karena konsumen lebih cenderung meminjam
sehingga saving agregat
jadi berkurang pada semua tingkat pendapatan
disponsible.
c) Persediaan aktiva-aktiva;
Melalui aliran-aliran tabungan tahunan,
rumah-rumah tangga
menambah persediaan atau jumlah aktiva yang
dimiliki yaitu jumlah
kekayaan mereka. Selanjutnya menaikkan
kemampuan mereka untuk
berkonsumsi maka dapat dikatakan aliran-aliran
tabungan tahunan
(cateris paribus) menaikkan persediaan harta
milik yang dimiliki
rumah tangga dan mengeser fungsi agregat
keatas.
Daftar Pustaka
Anonim. 2017. Konsumsi.
[online].
Tersedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsi
(7 mei 2017)Syatir, Fiay. 2016.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi. [online].
Tersedia : http://www.kompasiana.com/fiaisyatir/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsumsi_57fd4982d17a61eb5b7ef84e
(7mei 2017)
BPS: Konsumsi Masyarakat Indonesia Meningkat, Senin 06 Agustus 2012
[online].
Tersedia: http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt501f9ab977200/bps--konsumsi-masyarakat-indonesia-meningkat
Priyanto.R, Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanFakultas Ekonomi Universitas jember 2007, FAKTOR-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Karyawan Pt Askes (Persero) Cabang
Jember , Skripsi. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/13525/36-.pdf?sequence=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.