.

Senin, 03 April 2017

Mengenal Konsep Produksi dan Jangka Waktunya


@A39-Emy

ABSTRAK

Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut...

Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.

Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain. (artikel siana, 2015)

PEMBAHASAN

Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. 

Terdapat 2 macam faktor produksi yaitu :
1. Faktor Produksi Asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
a. Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
b. Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor Produksi Turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans, dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q + f ( K, L, R, T )
Dimana:
Q = Output; K = Kapital/modal; L = Labor/tenaga kerja; R = Resources/sumber daya; T = Teknologi

Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel. (anna, 2015)

Jangka Waktu Produksi

Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).

Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan

Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.

B.1. Produksi Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.

~ Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

Produksi Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

~ Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.

Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
Berapa output yang harus diproduksikan; dan
Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.(lesson together artikel, 2016)

Jenis-jenis produksi berdasarkan hasil produksi
  1. Produksi barang : Produksi barang bertujuan untuk menghasilkan barang yang siap untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya : gula, pakaian, tas, meja, almari dan lain sebagainya.
   2. Produksi jasa : Produksi jasa adalah suatu produksi yang kegiatannya menghasilkan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya : konsultan, guru, tukang cukur rambut, salon, bengkel dan lain sebagainya.(artikel kita punya,2015)

Budidaya beras cocok untuk wilayah-wilayah dengan iklim hangat, biaya tenaga kerja murah dan curah hujan yang tinggi karena budidaya makanan pokok ini membutuhkan banyak tenaga kerja dan suplai air. Wilayah-wilayah yang memenuhi kriteria tersebut kebanyakan berada di Asia. Karakteristik para petani Asia adalah mayoritas berasal dari daerah-daerah miskin dan hidup dalam kondisi kurang berkembang.

Bagian ini mendiskusikan beberapa topik yang berhubungan dengan beras; pasar perdagangan internasionalnya, pentingnya beras di Indonesia, produksi beras Indonesia (dalam perspektif global), dan tentang bagaimana pemerintah Indonesia mendorong produksi beras dalam perjuangannya untuk meraih kembali swasembada beras.

Pasar Beras Internasional
Seperti yang disebutkan di bagian pembukaan, negara-negara produsen beras terbesar di dunia ada di Asia. Tabel di bawah ini menunjukkan lima negara penghasil beras terbesar di dunia.
Lima Produsen Beras Terbesar Dunia Tahun 2014:
 1. China
         208,100,000
 2. India
         155,500,000 
 3. Indonesia
           70,600,000
 4. Bangladesh
           52,400,000
 5. Vietnam
           44,900,000
angka dalam unmilled tons
Sumber: FAOSTAT Data Desember 2014

              Ada sebuah fakta yang menarik mengenai beras yaitu pasar perdagangan internasionalnya sebenarnya sangat sedikit. Menurut penelitian yang dilaksanakan Bank Dunia hanya 5% dari produksi global beras diperdagangkan di pasar internasional dan itu mengimplikasikan bahwa harga beras rentan terhadap perubahan penawaran dan permintaan. Terlebih lagi, suplai beras internasional berasal hanya dari tiga negara eksportir beras saja, yaitu Thailand, India dan Vietnam. Perubahan-perubahan tiba-tiba dalam kebijakan-kebijakan perdagangan di ketiga negara eksportir ini bisa menyebabkan penimbunan dan spekulasi oleh negara-negara importir beras, dan karena itu bisa secara signifikan menaikkan harga beras dengan resiko berbahaya untuk memperburuk kemiskinan di negara-negara Asia (tempat di mana beras menjadi makanan pokok untuk orang miskin). Situasi ini terjadi pada tahun 2008 waktu harga beras bertambah secara signifikan dan karenanya tingkat kemiskinan di Asia bertambah. Sebagai respon terhadap situasi tersebut, berbagai negara di benua                    Asia telah menandatangani persetujuan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) yang mengatur bahwa total 0,78 juta ton beras akan disimpan bersama-sama oleh negara-negara yang berpartisipasi (negara-negara ASEAN ditambah Republik Rakyat Tionghoa, Jepang dan Republik Korea Selatan) untuk digunakan sebagai respon terhadap volatilitas harga beras internasional atau saat dibutuhkan akibat bencana alam atau bantuan kemanusiaan lainnya. Kontribusi beras paling signifikan dalam perjanjian ini berasal dari RRT, Jepang dan Korea Selatan.

BERAS DI INDONESIA
Produksi Beras Indonesia
Meskipun Indonesia adalah negara terbesar ketiga yang memproduksi beras terbanyak di dunia, Indonesia masih tetap merupakan negara importir beras. Situasi ini disebabkan karena para petani menggunakan teknik-teknik pertanian yang tidak optimal ditambah dengan konsumsi per kapita beras yang besar (oleh populasi yang besar). Bahkan, Indonesia memiliki konsumsi beras per kapita terbesar di dunia. Setiap orang Indonesia mengkonsumsi sekitar 140 kilogram beras per tahun.
Para petani kecil mengkontribusikan sekitar 90% dari produksi total beras di Indonesia, setiap petani itu memiliki lahan rata-rata kurang dari 0,8 hektar.
Produksi Beras di Indonesia:

2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Produksi Beras¹
60.3 
64.4
66.4
65.4
69.1
71.3
70.9
75.4
79.2
¹ angka dalam unmilled tons
Sumber: Food and Agriculture Organization of the United Nations and Kementrian Agrikultur
Provinsi-provinsi Indonesia yang merupakan penghasil beras terbesar adalah:

1.SumatraSelatan
2. Jawa Barat
3. Jawa Tengah
4. Jawa Timur
5. Sulawesi Selatan

Mengingat bahwa populasi Indonesia mengkonsumsi beras dalam kuantitas besar, dan mengingat resiko dari menjadi importir beras saat harga bahan-bahan makanan naik (yang membebani rumah tangga miskin karena mereka menghabiskan lebih dari setengah dari total pengeluaran mereka untuk bahan-bahan makanan), Indonesia menempatkan prioritas tinggi untuk mencapai swasembada beras. Bahkan, negara ini memiliki niat untuk menjadi eksportir beras.

Selama beberapa dekade Indonesia telah berjuang untuk mencapai swasembada beras namun hanya berhasil di pertengahan 1980an dan 2008-2009. Pada beberapa tahun terakhir Indonesia perlu mengimpor sekitar 3 juta ton beras setiap tahunnya, terutama dari Thailand dan Vietnam, untuk mengamankan cadangan beras negara. Impor ini dilaksanakan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Badan ini memiliki monopoli untuk impor dan ekspor beras, berhubungan dengan proses distribusi dan menjaga stabilitas harga beras di Indonesia. Bulog biasanya menjaga cadangan beras antara 1,5 ton sampai 2 ton melalui membeli beras dari penghasil-penghasil domestik dan eksportir-eksportir asing.

Pemerintah Indonesia menggunakan dua cara untuk mencapai swasembada beras. Pada satu sisi, pemerintah mendorong para petani untuk meningkatkan produksi mereka dengan mendorong inovasi teknologi dan menyediakan pupuk bersubsidi (meskipun subsidi-subsidi ini mungkin dikurangi karena keterbatasan anggaran), dan di sisi lain, berusaha mengurangi konsumsi beras masyarakat melalui kampanye seperti "satu hari tanpa beras" (setiap minggunya), sementara mempromosikan konsumsi makanan-makanan pokok lainnya. Strategi ini belum bisa dikatakan berhasil karena jumlah produksi beras hanya sedikit meningkat dan kebanyakan orang Indonesia menolak untuk mengganti beras dengan bahan-bahan makanan lain. Pemerintah Indonesia mengumumkan rencananya untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran negara, yang dihasilkan dari pengurangan subsidi bahan bakar negara, untuk pembangunan infrastruktrur di sektor agrikultur di 2015. Di dalam rencana ini, yang merupakan bagian dari usaha negara untuk mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 3 juta hektar fasilitas-fasilitas irigasi diperbaiki dalam periode 2015-2018. Intervensi-intervensi lebih lanjut termasuk rehabilitasi dari infrastruktur manajemen air lainnya, dan juga distribusi biji, pupuk dan mesin-mesin pertanian.

Karena populasi Indonesia terus bertumbuh, dan mengimplikasikan bahwa akan ada lebih banyak kebutuhan konsumsi makanan di masa depan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan juga beberapa perusahaan besar di Indonesia baru-baru ini memulai program kemitraan degan para petani kecil penghasil beras dengan tujuan meningkatkan produksi beras melalui program-program pendanaan untuk penggunaan teknologi-teknologi baru dan inovatif. Program-program ini sedang dikembangkan, dan karenanya, belum menunjukkan hasil yang signifikan.(indonesia investments,2016)

Daftar Pustaka
Artikel,S.2015.pengertian produksi dan faktor-faktor produksi,http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-produksi-faktor-faktor.html. (diakses 03 aoril 2017)

Anwar,Anna.2015.fungsi produksi,http://anna-mollen.blogspot.co.id/2015/04/fungsi-produksi.html. diakses 03 april 2017

Lesson,T.2016. teori produksi dan jangka waktu produksi,http://lessonstogether.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktu-produksi.html. diakses 03 april 2017

Kita,punya.2015.empat jenis jenis kegiatan produksi,http://www.kitapunya.net/2015/08/empat-jenis-jenis-kegiatan-produksi.html. diakses 03 april 2017

Indonesia.investments.2016. bisnis komoditas beras,http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/beras/item183? Diakses 03 april




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.