.

Senin, 03 April 2017

Apa Itu Produksi?

@A19-Fikri

 1. Pengertian Produksi
Dalam percakapan sehari-hari produksi diartikan tindakan mengkombinasikan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang dan jasa-jasa.
Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual makanan. Nah, kegiatan seperti itu disebut kegiatan produksi.

2. Tujuan Produksi

Apakah sebenarnya tujuan barang dan jasa diproduksi oleh manusia? 

Berikut ini adalah beberapa tujuan produksi. 
  1. Memenuhi kebutuhan manusia.
  2. Mencari keuntungan atau laba.
  3. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
  4. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi.
  5. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana alam.
  6. Memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri.
  7. Meningkatkan kemakmuran.
  8. Memperluas lapangan pekerjaan
 3. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah sesuatu (dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia) yang digunakan untuk menghasilkan barang atau menambah kegunaan pada barang.
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor asli, karena hanya dengan menggunakan dua faktor produksi tersebut manusia sudah dapat memproduksi barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, hasilnya masih sedikit dan sekadar untuk menyambung hidup. Pada zaman primitif, umumnya manusia hanya menggunakan faktor produksi asli.
Faktor-faktor produksi terdiri atas:
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran.
Sumber daya alam, antara lain:
  1. Lahan (tanah) termasuk juga kesuburan tanah sebagai dasar untuk pertanian dan permukiman.
  2. Kekayaan yang terkandung di dalam tanah seperti bahan-bahan tambang, mineral, minyak tanah, gas alam, dan lain-lain.
  3. Lingkungan alam yang meliputi flora dan fauna, sumber daya air, dan udara, dengan segala macam tanaman dan pepohonan, sumber daya aquatis seperti ikan, rumput laut, garam, dan lainlain, hasil-hasil hutan seperti kayu, rotan, damar, dan lain-lain, dan sumber energi seperti matahari, angin, panas bumi yang terdapat dalam lingkungan hidup.

b. Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja

Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang.
Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat dibedakan atas tiga hal sebagai berikut.
  1. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan terlebih dahulu dalam waktu yang cukup lama (biasanya di perguruan tinggi). Contoh dokter, insinyur (ahli teknik), akuntan, dan ekonom (ahli ekonomi).
  2. Tenaga kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan serta pengalaman praktik, misalnya sopir, masinis kereta api, montir, dan teknisi.
  3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan atau latihan serta pengalaman praktik sebelumnya, misalnya kuli, pesuruh, dan tukang sapu.

c. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai sarana atau alat untuk menghasilkan barang. Barang modal ini dibeli tidak oleh konsumen melainkan oleh produsen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi. Fungsi modal dalam ekonomi untuk menghasilkan dan meningkatkan atau memperluas produksi. Semakin banyak modal yang digunakan dalam produksi, semakin banyak pula barang yang dapat dihasilkan. 

4. Fungsi Produksi

Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut. Sedangkan proses produksi tergantung pula dari faktor produksi yang masuk ke dalamnya. Hal ini berarti nilai produk yang dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang digunakan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dalam proses produksi disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi dapat mencerminkan keadaan teknologi penggunanya, baik itu perusahaan, industri, maupun perekonomian secara umum. Perubahan penggunaan teknologi akan mengubah bentuk fungsi produksi. Misalnya, perusahaan memproduksi sepatu. Dalam fungsi produksi, sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisi faktor produksi diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah. Namun, output akan tetap sama apabila perubahan satu faktor produksi diganti dengan faktor produksi lainnya.

5. Produktivitas


Produktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah barang dengan faktor produksi yang tersedia. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut.
  1. Secara ektensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara menambah jumlah faktor produksi.
  2. Secara intensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi.
  3. Rasionalisasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara mengeluarkan kebijakan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
Upaya rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut.
  1. Mekanisasi, yaitu dilakukan dengan mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/alat-alat yang serba modern.
  2. Standardisasi, yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
  3. Spesialisasi/pembagian kerja.
  4. Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)

Referensi :
Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi : Untuk Kelas X SMA/MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 322.
Referensi Lainnya :
[1] Ismawanto. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 210.
[2] Sa’dyah, C. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Kelas X SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 434.

[3] Widjajanta, B. dan A. Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 170.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.