.

Senin, 03 April 2017

Konsep Biaya Produksi


Proses produksi yang dilakukan produsen pasti memerlukan biaya, besarnya biaya proporsional dengan banyak barang dan jasa yang dihasilkan. Tahukan kalian apa itu biaya produksi? Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa.

Biaya produksi juga untuk mempermudah perhitungan sehingga diketahui dengan pasti nominal modal yang digunakan untuk proses produksi, harga yang layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan penggunaan dana sehingga efisiensi produksi tercapai, dan membantu perhitungan laba yang akan dihasilkan.
Biaya produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis yang juga merupakan elemen utama dari biaya
produksi, yaitu:

Biaya langsung dan biaya tidak langsung

1.     Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi karena penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

2.     Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.

  B.     Konsep Biaya Produksi
Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya produksi tersebut sebagai berikut.

   1.      Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.

Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.

1.     Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.

2.     Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang.
AFC= TFC / Q
Dimana:
TFC: Biaya tetap total
Q:Jumlah Pengeluaran Barang

  2.      Biaya Variabel ( Variabel Cost/VC)

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.



Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
  1.     Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)
Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.

  2.     Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi.
          AVC =TVC / Q
          Dimana:
          TVC: Biaya Variabel total
          Q : Jumlah Pengeluaran Barang

  3.      Biaya Total ( Total Cost/TC)

Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.

TC = TFC + TVC

  4.      Biaya Rata-Rata (average cost/AC)

Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit barang yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali.
AC = TC / Q

  5.      Biaya Marginal (marginal cost/MC)

Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika produsen menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan
MC = (TC2-TC1) / (Q2-Q1)

  C.    Konsep Penerimaan (Revenue) 

Penerimaan adalah pendapatan produsen atau pengusaha berupa uang yang diperoleh dari hasil penjualan barang yang diproduksi selama periode tertentu. Terdapat beberapa macam konsep penerimaan.

  1.      Penerimaan Total (total revenue ITR)

Penerimaan Total adalah seluruli pendapatan yang diterima produsen dari hasil penjualan barang selama periode tertentu. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

TR = P x Q

Dimana:
TR = Total Penerimaan
P = Harga barang
Q = Jumlah Penjualan Barang

2.      Penerimaan Rata-rata (average revenue/AR)
Penerimaan rata-rata adalah pendapatan produsen epr unti barang yang berhasil dijualnya.

AR =TR / Q

3.      Penerimaan Marginal (marginal revenue/MR)
Penerimaan marginal adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan penjualan sebanyak satu unit barang.

MR = (TR2-TR1) / (Q2-Q1)

D.    Cost dan expense

Cost / biaya (dalam arti luas) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang potensial (kemungkinan) akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada empat unsur pokok dalam definisi tersebut:
  1)     Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
  2)     Diukur dalam satuan uang
  3)     Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
  4)     Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

  E.     Expenses 

Expenses merupakan biaya yang telah habis pakai (expired cost) yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Seluruh expense adalah cost namun tidak semua cost adalah expense. Pengorbanan untuk membayar arus listrik yang telah dipakai adalah expense. Sedangkan pengorbanan untuk membeli peralatan listrik adalah cost.

  F.     Opportunity cost dan real cost

·         Biaya pengorbanan (opportunity cost) adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan terentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah dibayarkan. Contoh seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri.
·        Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya bahan baku dan sebagainya.

·        Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
Biaya bahan baku adalah bahan yang secara langsung dipakai dalam proses produksi untuk mewujudkan produk jadi yang siap jual.

·        Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)
Biaya yang dikeluarkan untuk para tenaga kerja langsung yang diberdayakan dalam kegiatan produksi hingga produk dapat terwujud.

·        Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)
   Secara umum, biaya overhead pabrik diklasifikasikan dalam bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pabrik yang lain yang tidak dapat dengan mudah dibebankan terhadap suatu pekerjaan. Elemen yang termasuk biaya overhead pabrik antara lain adalah biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, dan operasi lain-lainnya.



Daftar Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.