.

Selasa, 21 Maret 2017

Perilaku-perilaku Konsumen Industri

@B18-Edi
Mind Map Perilaku-perilaku Konsumen Industri

        Pengertian Perilaku Konsumen
    Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
 Model Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (1997 : 10)menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selaindipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi olehrangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkanpada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian,jumlah pembelian.

Dua wujud Konsumen :

1.      Personal Konsumer
Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaanya sendiri.
2.      Organizational Consumer
Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Dilihat dari pengkonsumsian suatu produk perilaku konsumen dibedakan menjadi dua, yaitu :

  1. Perilaku konsumen rasional
Suatu kegiatan konsumsi bisa dikatakan rasional jika beberapa hal di bawah ini diperhatikan :

  • Produk tersebut bisa memberikan kepuasan dan nilai guna yang optimal
  • Produk tersebut memang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.
  • Kualitas atau mutu produk tersebut terjamin atau baik.
  • Harga suatu produk sesuai dan setara dengan kemampuan yang dimiliki oleh konsumen.
  1. Perilaku konsumen irasional
Perilaku irasional adalah kebalikan dari perilaku rasional. Suatu perilaku yang dilakukan oleh konsumen bisa dikatakan irasional apabila konsumen melakukan pembelian produk tanpa memperkirakan kegunaan dari produk tersebut, contoh perilaku irasional antara lain :
  • Tertarik dan terpukau pada promosi dan iklan dari suatu produk baik melalui media cetak, elektronik atupun sosial.
  • Merk yang dimiliki hanya merk terkenal
  • Mengutamakan gengsi atau prestise


Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

1. Faktor-faktor Budaya

a. Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.

b. Sub-budaya : kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.

c. Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.


2. Faktor-faktor Sosial.

a. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.

b. Keluarga.

c. Peran dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.


3. Faktor-faktor Pribadi

a. Umur dan Tata Siklus Hidup,

b. Pekerjaan.

c. Situasi Ekonomi.

d. GayaHidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.

e. Kepribadian dan Konsep Diri. (Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).


4. Faktor-faktor Psikologis

a. Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.

b. Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia.

c. Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.

d. Keyakinan dan Sikap, (keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu objek atau ide ).

Tipe Perilaku Pembelian Konsumen

Perilaku pembelian konsumen dapat dibedakan dalam beberapa kategori menurut dasar :

1. Usaha Pemecahan Masalah yang Dihadapi Calon Pembeli :

a. Perilaku Respon Rutin (Routinezed Response Behavior)

Adalah perilaku pembelian rutin untuk persoalan yang sering dihadapi.Umumnya frekuensi kebutuhan produk tinggi, misalnya kebutuhan barang-barang sehari-hari contohnya makanan, sabun.

b. Perilaku Pemecahan masalah yang terbatas (Limited Problem Solving)

Adalah perilaku pembelian yang memerlukan usaha pemecahan persoalan yang terbatas.Frekuensi pembeliannya tidak begitu tinggi.

c. Perilaku Pemecahan Masalah yang Ekstensif (Extensive Problem Solving)

Adalah perilaku pembelian untuk mengatasi persoalan yang sangat tidak rutin.Frekuensi pembelian sangat jarang.


2. Keterlibatan Pembeli dan Perbedaan Merk Produk Yang Hendak Dipilih untuk Dibeli :

a. Perilaku Pembelian yang Kompleks

b. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi

c. Perilaku Pembelian Menekan Ketidaksesuaian

d. Perilaku Pembelian Kebiasaan


Perilaku Konsumen Luar Negeri

Di dalam kegiatan ekonomi, konsumen berperan sebagai pengguna atau pemakai barang maupun jasa yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi yang lain.

Peranan masing-masing pelaku ekonomi yaitu sebagai berikut :

1. Rumah Tangga Konsumen (RTK) yang menghasilkan faktor-faktor produksi menjualnya ke pasar produksi.

2. Rumah Tangga Produsen (RTP) membeli faktor-faktor dari rumah tangga dan memberikan uang sebagai balas jasa rumah tangga. Selanjutnya perusahan memproduksi barang/jasa dan dijual ke pasar barang atau ekspor.

3. Pemerintah memperoleh pendapatan dari penerimaan pajak pribadi, pajak usaha, bea masuk, dan sumber lain.

4. Rumah tangga luar negeri dalam bidang ekonomi melalui kegiatan ekspor dan impor serta kegiatan lain yang menguntungkan tiap Negara.


Umumnya negara sedang berkembang lebih memilih kebijakan ekonomi terbuka, yaitu melakukan hubungan ekonomi dengan luar negeri. Kebijakan ini akan membuka akses pasar ekspor bagi produk-produk mereka, sekaligus membuka sumber pengadaan barang modal dan bahan baku industri dari negara-negara lain.

Selain menghasilkan devisa, kebijakan promosi ekspor dapat melatih dan meningkatkan daya saing atau produktivitas para pelaku ekonomi dornotik. Umumnya, negara sedang berkembang mengekspor hasil-hasil sektor primer (pertanian dan pertambangan) atau hasil-hasil industri yang telah ditinggalkan negara-negara yang lebih dahulu maju. Thailand misalnya, sangat terkenal sebagai negara yang mampu menghasilkan devisa dari ekspor hasil pertanian. Sementara Indonesia, memperoleh devisa yang besar dari ekspor tekstil.

Kebijakan substitusi impor adalah kebijakan untuk memproduksi barang-barang yang diimpor. Tujuan utamanya adalah penghematan devisa. Di Indonesia, pengembangan industri tekstil pada awalnya adalah substitusi impor. Jika tahap substitusi impor terlampaui, biasanya untuk tahap selanjutnya menempuh strategi promosi ekspor.


Tapi kalau cari produk asli Indonesia, tentu sulit. Karena terlalu banyak barang sandang yang bermerk Cina dan luar lainnya dan tentunya dengan harga yang sangat miring.Kenyataannya sebagian besar masyarakat Indonesia memang suka membeli barang murah, tak peduli itu barang bajakan.Lalu bagaimana dengan kalangan atas yang sudah terjangkit pola hidup jetset-nya?Kebalikannya, mereka justru sangat cinta dengan segala barang bermerk mahal.Tak sedikit juga yang akhirnya menjadi apatis dengan nasib perekonomian dan pasar Indonesia.warga kalangan atas Indonesia yang dengan santainya menggesek kartu kredit di mall demi mendapatkan barang-barang bernilai jutaan rupiah. Ketika termanjakan dengan limpahan uang, mereka jadi tak punya kontrol diri dalam berbelanja.Berapapun harganya, kalau sudah terlanjur suka, ya dibeli.

Penduduk Indonesia memang terkenal sebagai konsumen paling aktif di Asia.Rasa gengsi akibat tuntutan lingkungan, penyakit shopaholic, dan didikan yang kurang mengenai kebijakan berbelanja menjadi beberapa faktor utamanya. Butik dan mall di Singapura, Korea, Italia, Hongkong, Australia, dan AS pun memiliki daftar pembeli tetap yang sebagian besarnya adalah penduduk Indonesia. Konsumen Indonesia punya kebiasaan memborong barang-barang edisi terbaru, tak berniat menawar, dan kembali lagi kalau puas dengan pelayanannya.Hal ini yang dimanfaatkan oleh butik-butik luar negeri untuk selalu mengajak konsumen Indonesia mampir lagi.Itu karena uang konsumen Indonesia banyak memakmurkan brand luar negeri.

Nah itulah sedikit pembahasan tentang perilaku-perilaku konsumen dalam industri. Cukup sekian dulu guys, tunggu tulisan-tulisan gue selanjutnya. Semoga bermakna...

Sumber:
http://elmagustriyani.blogspot.co.id/2013/11/perilaku-konsumen-dan-pembeli-industri.html [Diakses 21 Maret 2017]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.