.

Selasa, 10 Mei 2016

Perubahan Pola Konsumsi



Perubahan Pola Konsumsi



Dalam sebagian kehidupan masyarakat dan budaya perkotaan telah berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar mereka tidak lagi mengkonsumsi berdasarkan nilai guna, nilai pakai, tetapi sesuatu yang hanya merupakan “simbol” di mana image atau citra menjadi sangat penting. Hal ini seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dunia informasi dan komunikasi. Permasalahan Lingkungan seperti pencemaran, degradasi lahan kritis, dan kelangkaan sumberdaya alam akan cenderung berkembang sebagai dampak dari pola produksi/ industri dan konsumsi yang berlebihan.

Konsumsi energi meningkat sekitar 8% per tahun. Konsumen terbesar adalah sektor industri (4.9%). Transportasi membutuhkah 32% dan selebihnya adalah untuk kebutuhan rumah tangga.  Berubahnya struktur ekonomi dari pertanian ke industri dan meningkainya aktivitas ekonomi di pelbagai sektor kehidupan, mempengaruhi Iaju peningkatan konsumsi energi yang secara langsung juga akan meningkatkan emisinya. Untuk mencegah dan mengatasi dampak emisi ini pola konsumsi dan produksi sumberdaya energi perlu segera ditangani secara tepat dan cermat.

Beberapa program prioritas adalah sebagai berikut:
A.     Pola Produksi dan Konsumsi Pangan, dan Kecukupan Gizi;
B.     Pola Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Energi; dan
C.     Pola Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Air.

            Latar Belakang
belum banyak kebijakan yang secara eksplisit mendorong terwujudnya pola produksi dan konsumsi sumberdaya alam yang berkelanjutan.  Pola konsumsi yang dikaitkan dengan peningkatan gizi dan kesehatan masih merupakan masalah utama bagi masyarakat Jawa Timur pada umumnya.  Di lain pihak, dalam masyarakat dan budaya perkotaan telah banyak berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar mereka tidak lagi

Visi
Mendorong terwujudnya pola produksi dan pola konsumsi pangan, energi dan air,  di Jawa Timur yang berkeadilan, berorientasi kesejahteraan masyarakat dan ramah lingkungan.

   Misi
1.     Meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat akan pola konsumsi pangan dan penganekaragamannya yang berorientasi pada ketersediaan gizi dan kelestarian lingkungan
2.     Mengintensifkan komunikasi dan pendidikan hemat energi bagi masyarakat umum dengan jalan memberikan pengetahuan dasar pengelolaan energi, khususnya bagi generasi muda, agar budaya hemat energi dapat tertanam sejak dini.
3.     Mengkampanyekan pola produksi dan konsumsi sumberdaya air yang hemat dan ramah lingkungan hingga menjadi budaya masyarakat Jawa Timur.

Tujuan
Pengembangan pola produksi dan konsumsi pangan, energi dan air yang meminimumkan tekanan terhadap lingkungan dengan tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi manusia dan segenap masyarakat secara adil dan berkelanjutan.




kurniasih dkk. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: PT Gramedia

.Rahardja, P & Manurung, M. 2008. teori Ekonomi Makro. Edisi 4. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Reksoprayitno, Soediyono. Ekonomi Makro: Analisa ISLM dan Permintaan Penawaran Agregatip. Edisi 3.Yogyakarta: Liberty

.Salunkhe, D. K dan Kadam, S.S. 1995. Handbook of Fruit Science and Technology:
Productiion, Storage, and Processing
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.