Perubahan Pola Konsumsi
Dalam sebagian kehidupan masyarakat
dan budaya perkotaan telah berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian
besar mereka tidak lagi mengkonsumsi berdasarkan nilai guna, nilai pakai,
tetapi sesuatu yang hanya merupakan “simbol” di mana image atau citra menjadi
sangat penting. Hal ini seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dunia informasi
dan komunikasi. Permasalahan Lingkungan seperti pencemaran, degradasi lahan
kritis, dan kelangkaan sumberdaya alam akan cenderung berkembang sebagai dampak
dari pola produksi/ industri dan konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi
energi meningkat sekitar 8% per tahun. Konsumen terbesar adalah sektor industri
(4.9%). Transportasi membutuhkah 32% dan selebihnya adalah untuk kebutuhan
rumah tangga. Berubahnya struktur
ekonomi dari pertanian ke industri dan meningkainya aktivitas ekonomi di
pelbagai sektor kehidupan, mempengaruhi Iaju peningkatan konsumsi energi yang
secara langsung juga akan meningkatkan emisinya. Untuk mencegah dan mengatasi
dampak emisi ini pola konsumsi dan produksi sumberdaya energi perlu segera
ditangani secara tepat dan cermat.
Beberapa
program prioritas adalah sebagai berikut:
A.
Pola Produksi dan Konsumsi Pangan, dan Kecukupan Gizi;
B.
Pola Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Energi; dan
C.
Pola Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Air.
Latar
Belakang
belum banyak
kebijakan yang secara eksplisit mendorong terwujudnya pola produksi dan
konsumsi sumberdaya alam yang berkelanjutan.
Pola konsumsi yang dikaitkan dengan peningkatan gizi dan kesehatan masih
merupakan masalah utama bagi masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Di lain pihak, dalam masyarakat dan budaya
perkotaan telah banyak berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar
mereka tidak lagi
Visi
Mendorong terwujudnya pola
produksi dan pola konsumsi pangan, energi dan air, di Jawa Timur yang berkeadilan, berorientasi
kesejahteraan masyarakat dan ramah lingkungan.
Misi
1. Meningkatkan
kepedulian seluruh masyarakat akan pola konsumsi pangan dan penganekaragamannya
yang berorientasi pada ketersediaan gizi dan kelestarian lingkungan
2. Mengintensifkan
komunikasi dan pendidikan hemat energi bagi masyarakat umum dengan jalan
memberikan pengetahuan dasar pengelolaan energi, khususnya bagi generasi muda,
agar budaya hemat energi dapat tertanam sejak dini.
3. Mengkampanyekan
pola produksi dan konsumsi sumberdaya air yang hemat dan ramah lingkungan
hingga menjadi budaya masyarakat Jawa Timur.
Tujuan
Pengembangan pola produksi dan
konsumsi pangan, energi dan air yang meminimumkan tekanan terhadap lingkungan
dengan tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi manusia dan segenap
masyarakat secara adil dan berkelanjutan.
kurniasih dkk. 2010. Sehat dan Bugar
Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: PT Gramedia
.Rahardja, P & Manurung, M.
2008. teori Ekonomi Makro. Edisi 4. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Reksoprayitno, Soediyono. Ekonomi
Makro: Analisa ISLM dan Permintaan Penawaran Agregatip. Edisi 3.Yogyakarta:
Liberty
.Salunkhe, D. K dan Kadam, S.S.
1995. Handbook of Fruit Science and Technology:
Productiion, Storage, and Processing
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.