@C09-Elvi, @Proyek-06,
Disusun Oleh Elvi Khairina
ABSTRAK
Bangka
Belitung merupakan provinsi kepulauan di Pulau Sumatera yang mempunyai potensi
alam yang melimpah ruah.Namun, pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung
yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) pada triwulan III 2017
sebesar 3,69 persen justru melambat.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung melambat, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dilakukan strategi dengan mengoptimalkan segenap aspek yang terlibat walaupun dengan berbagai tantangan yang dihadapi. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan KEK. Kawasan Ekonomi Khusus adalah program yang mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia dan pariwisata menjadi salah satu sektor yang termasuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah provinsi yang indah dan kaya akan sumber daya alam untuk dijadikan sebagai tujuan wisata. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat menjadi tujuan wisata yang diperhitungkan oleh wisatawan dalam negeri dan luar negeri.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung melambat, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dilakukan strategi dengan mengoptimalkan segenap aspek yang terlibat walaupun dengan berbagai tantangan yang dihadapi. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan KEK. Kawasan Ekonomi Khusus adalah program yang mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia dan pariwisata menjadi salah satu sektor yang termasuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah provinsi yang indah dan kaya akan sumber daya alam untuk dijadikan sebagai tujuan wisata. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat menjadi tujuan wisata yang diperhitungkan oleh wisatawan dalam negeri dan luar negeri.
KATA KUNCI
: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, PERTUMBUHAN EKONOMI MELAMBAT, TANTANGAN YANG DI
HADAPI, STRATEGI, KAWASAN EKONOMI KHUSUS
A. PENDAHULUAN
Bangka Belitung merupakan provinsi
kepulauan di Pulau Sumatera yang mempunyai potensi alam yang melimpah ruah.
Apabila dilihat dari sisi pertambangannya, Bangka Belitung merupakan daerah
yang potensial dengan kekayaan alamnya. Selain komoditas bahan galian logam dan
energi, daerah ini juga mempunyai potensi sumber daya bahan galian industri
yang cukup potensial dikembangkan secara komersial. Kekayaan bahan alam ini
cukup beragam baik jenis, potensi maupun sebarannya di daratan dan
perairan. Potensi lainnya juga terdapat pada sektor pertaniannya. Namun, meskipun
memiliki potensi alam yang berlimpah, pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Bangka
Belitung yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) pada triwulan III
2017 sebesar 3,69 persen justru melambat bila dibandingkan triwulan II 2017
sebesar 5,29 persen.
Peran pembangunan nasional harus bisa memberikan pemerataan
pertumbuhan ekonomi bagi penduduk Indonesia. Sehingga bisa dikatakan
pembangunan yang sukses adalah pembangunan yang menciptakan jarak yang tidak
terlalu jauh antara “golongan atas” dan “golongan bawah” berdasarkan
penghasilan. Dengan adanya pemerataan pertumbuhan ekonomi ini akan muncul
keadilan dan kesejahteraan di tengah masyarakat.
Indonesia sebagai
salahsatu negara ASEAN yang menerapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Special
Economic Zones (SEZ) harus mampu sukses menerapkan KEK yang efeknya adalah
meningkatnya investasi yang ditanamkan oleh para investor di dua negara
tersebut. Salah satu sektor dalam KEK adalah sektor pariwisata. Pariwisata bisa
menjadi andalan yang bisa berperan dalam pembangunan nasional di Indonesia, hal
ini dibuktikan dengan andil sektor pariwisata dalam memberikan masukan devisa
bagi negara Indonesia. Dengan peran pariwisata dalam pembangunan nasional ini
akan muncul lapangan pekerjaan baru yang bisa menyerap lebih banyak tenaga
kerja. Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai sumber daya alam
yang indah yang bisa dikembangkan menjadi destinasi pariwisata.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Sektor
apa saja yang menjadi patokan perekonomian Kepulauan Bangka Belitung?
2.
Tantangan apa yang dihadapi Kepulauan Bangka
Belitung?
3.
Apa yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi
Kepulauan Bangka Belitung melambat?
4.
Strategi apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung?
5.
Kebijakan apa saja yang diperlukan?
6.
Program apa yang dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi?
C. PEMBAHASAN
1. Produk Dosmetik Regional Bruto Bangka Belitung
Menurut PDRB
Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi patokan perekonomian disumbangkan oleh 5
sektor atau lapangan usaha yang mayoritas diantaranya didominasi oleh
pertanian, kehutanan dan perikanan serta pertambangan dan penggalian. Meskipun
memiliki kontribusi yang cukup besar, lapangan usaha tersebut justru memiliki
pertumbuhan yang negative.
1)
Penurunan produksi tanaman kelapa sawit
menurunkan suplai bagi Industri Crude Palm Oil (CPO)
2)
Lapangan usaha Perikanan juga mengalami
pertumbuhan negatif. Faktor cuaca yang tidak begitu baik menyebabkan para
nelayan enggan untuk melaut.
3)
Kontradiksi pertumbuhan terjadi pada
pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan sebesar 1,13 persen
Berkaitan
dengan hal tersebut, produksi CPO yang berkurang serta penurunan poduksi logam
timah menyebabkan penurunan drastiS kontribusi seK tor industri pengolahan
terhadap PDRB Kepulauan Babel. Padahal, sector tersebut memberikan kontribusi
terbesar terhadap PDRB Kepulauan Babel yaitu sebesar 19,77 %
2.
Tantangan yang
Dihadapi Bangka Belitung (Lestari & Evani, 2017)
1)
Permasalahan politik
2)
Pertumbuhan ekonomi
3)
Konektifitas dan infrastruktur yang kurang
memadai
4)
Pengelolaan daerah pesisir dan pulau-pulau
kecil yang masih kurang
5)
Ketergantungan provinsi dengan daerah lain
6)
Perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang
begitu cepat.
Dimana hal tersebut berdampak pada efektifitas pertumbuhan
ekonomi.
3. Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Kepulauan
Bangka Belitung Melambat
1)
Tingkat inflansi tinggi (Lestari & Evani,
2017)
2)
Lapangan usaha perkebunan dan perikanan
mengalami kontraksi.(Nurhamidah,2018)
3)
Penurunan produksi beberapa komoditas
strategis (Nurhamidah,2017)
4)
Harga jual hasil pertanian mengalami penurunan
5)
Harga jual logam timah rendah
6)
Kenaikan harga BBM dan Tarif Listrik
7)
Cuaca ekstrim
4. Strategi Peningkatan Ekonomi Provinsi Bangka
Belitung
1)
Menekan laju inflansi
2)
Mengoptimalkan pembangunan sumber daya manusia
3)
Mengelola sumber daya mineral lainnya selain
timah
4)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia perlu
dirumuskan dengan baik agar tidak terulang sejarah “kegagalan” timah sebagai
sumber aset utama di Bangka Belitung
5)
Meningkatkan produksi dan pengelolaan hasil pertanian,
peternakan, perkebunan, dan kehutanan dengan kebijakan peningkatan pengendalian
dan pengawasan terhadap wilayah pertanian berkelanjutan (Yulianto,2018)
6)
Menjalankan peran membina hubungan industri
sektor pertanian serta meningkatkan standarisasi produk dan jasa KUKM
7)
Mewujudkan koordinasi, keterpaduan dan kerja
sama antar sektor, antar pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar bisa
membuka peluang berusaha dan investasi dalam sektor pertanian daerah, secara
perlahan mulai ada pengembangan kawasan berbasis pertanian, perkebunan dan
peternakan dengan membuat kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi,
kawasan agropolitan dan tekno park pertanian lada serta pengembangan kawasan
budidaya pertanian dan peternakan.
8)
Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap
wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
9)
Membina hubungan industri dan kesehatan kerja
sektor kelautan dan perikanan
10)
Upaya peningkatan sinergisitas pembangunan
lintas sektor.
5. Kebijakan yang perlu dilakukan (Cipta,2017)
1) Meningkatkan
anggaran dalam pengelolaan pariwisata di Bangka Belitung. Tidak bisa dipungkiri
anggaran yang memadai akan membuat potensi pariwisata di Bangka Belitung akan
lebih bisa diberdayakan. Dengan anggaran yang memadai tentunya infrastruktur
bisa dibangun untuk menunjang sarana yang dibutuhkan oleh objek wisata.
2) Menyelenggarakan
kegiatan yang bertaraf nasional dan internasional untuk meningkatkan kunjungan
wisatwan ke Bangka Belitung. Seperti pada tahun 2011 pernah diselenggrakan Sail
Wakatobi-Belitong yang diikuti sebanyak seratus kapal yacht yang mulai
berlayar dari Australia.28 Kemudian pada tahun 2017 ini ada kegiatan Kejuaraan
Dunia MXGP 2017 yang digelar di Pangkalpinang pada tanggal 4 -5 Maret. Acara
ini tentunya akan diikuti oleh para pembalap dunia dan para wisatawan asing
juga akan berdatangan.29
3) Perlu
ada regulasi yang tegas dari pemerintah daerah untuk memberdayakan sector pariwisata
sebagai sektor yang mendukung pengembangan perekonomian daerah Bangka Belitung
dan menuju kawasan ekonomi khusus.
4) Perlu
ketegasan pemerintah daerah dalam membatasi tambang inkonvensional baik di
darat dan di laut yang bisa merusak sumber daya alam sebagai modal potensi
pariwisata Bangka Belitung.
6.
Program
pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI)
Menurut
Doriana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kawasan pada wilayah hukum yang
berkedudukan di Indonesia dengan batas-batas wilayah tertentu dan ditetapkan
oleh pemerintah sebagai kawasan yang menyelenggarakan fungsi ekonomi dan
mendapatkan sarana serta prasarana tertentu. Ruang lingkup dari Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) ini adalah usaha pada sisi perdagangan, pertambangan dan energi,
pos dan telekomunikasi, pariwisata, industri, jasa, transportasi, maritim dan
perikanan.
Program
ini diharapkan bisa menjadi jembatan dalam mendukung pembangunan ekonomi di
Indonesia. Adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini diharapkan mampu
meningkatkan angka investasi berdasarkan kawasan yang memiliki keunggulan dan
melakukan kegiatan industri, ekspor dan impor barang dan kegiatan perekonomian
yang mampu menumbuhkan dan meningkatkan nilai ekonomi. Penerapan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) ini bertujuan meningkatkan investasi, menambah lapangan kerja,
meningkatkan devisa, menambah daya saing kompetitif produk ekspor, meningkatkan
fungsi pemanfaatan sumber daya yang ada di lokal dan regional tertentu, dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. (Edyanto,2006)
Bangka
Belitung termasuk salah satu dari sepuluh propinsi yang menjadi tujuan utama
pariwisata Indonesia di tahun 2016. Hal ini menjadi angin segar bagi provinsi
ini karena provinsi ini yang terdiri dari dua pulau besar ini mempunyai
pantai-pantai indah yang terdapat di Pulau Bangka dan di Pulau Belitung. Potensi
pariwisata di Bangka Belitung terlihat dari semakin meningkatnya jumlah
wisatawan yang datang ke propinsi ini dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
(BPS,2005)
7. Neraca Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung 2012-2017 (BPS Bangka Belitung)
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Admin BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Neraca Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012 – 2017. Badan Pusat
Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam https://babel.bps.go.id/dynamictable/2018/01/24/441/neraca-perdagangan-provinsi-kepulauan-bangka-belitung-000-us-2012-2017.html
(Diunduh pada hari Minggu,08 April
2018)
2. Badan
Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indikator Sosial Ekonomi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2015, (Bangka Belitung: BPS Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, 2015), hlm. 39. Dikutip juga dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indikator Sosial Ekonomi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016, (Bangka Belitung: BPS Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, 2016), hlm. 71.
3. CB. Herman
Edyanto, “Penelitian Aspek Perkotaan Dumai dan Bitung dan Kemungkinannya
Sebagai Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia”, Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia, Vol. 11, No. 1, April 2009, hlm. 26
4.
Cipta, Hendra. 2017. Kawasan Ekonomi Khusus
dan Potensi Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tawshiyah Vol.12 No.1. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjet97-_6naAhUEso8KHf9xA3kQFghJMAQ&url=http%3A%2F%2Fojs.stainbabel.ac.id%2Findex.php%2FTAWSHIYAH%2Farticle%2Fdownload%2F216%2F131&usg=AOvVaw0dfx9CXoEmvflYFw5hO3fv
(Diunduh pada hari Minggu,08 April 2018)
5. Doriani
Lingga dan Wahyu Ario Pratomo, “Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Sebagai Klaster Industri”, Jurnal Ekonomi
dan Keuangan, Vol. 1, No. 2, Januari 2013, hlm. 14 dan 18.
6.
Lestari Suci, Evani. 2017. Pertumbuhan Ekonomi
Tantangan Terbesar Provinsi Bangka Belitung. Babelprov.go.id. Dalam http://babelprov.go.id/content/pertumbuhan-ekonomi-tantangan-terbesar-provinsi-bangka-belitung
7.
Nurhamidah, Rahma. 2017. Pertumbuhan Ekonomi
Kepulauan Bangka Belitung Melambat. KabarIndonesia.com. Dalam http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&jd=Pertumbuhan+Ekonomi+Kepulauan+Bangka+Belitung+Melambat&dn=20171115070312
(Diakses pada hari Minggu, 08 April 2018)
8.
Yulianto Agus. 2018. Strategi dan Arah
Kebijakan Pengembangan Daerah Kepulauan. Republika.co.id . Dalam http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/18/01/09/p2aks3396-strategi-dan-arah-kebijakan-pengembangan-daerah-kepulauan
9.
Admin BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Neraca Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012 – 2017. Badan Pusat
Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam https://babel.bps.go.id/dynamictable/2018/01/24/441/neraca-perdagangan-provinsi-kepulauan-bangka-belitung-000-us-2012-2017.html
(Diunduh pada hari Minggu,08 April
2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.