ABSTRAK
Keputusan tingkat produksi
senantiasa berkaitan dengan tingkat produktivitas factor – factor produksi yang
digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama
dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas
dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi,
biaya produksi akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya. Perilaku biaya
juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor
produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya
tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua
factor produksi adalah variable, biaya juga variable. Artinya, besarnya
biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi.
Dalam jangka panjang,
perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas disbanding dalam jangka
pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga
setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya
rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang. Untuk
perusahaan yang ber”skala hasil menarik” (Increasing return to scale atau IRS),
penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi. Sebaliknya dengan
perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return to scale atau
DRS).
Kata
Kunci
Produksi,
Produktivitas, Biaya
Pendahuluan
Produksi
merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi
pengadaan
barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses produksi
tersebut merupakan bagian yang
terpenting dalam perusahaan, karena
apabila
berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan
kerugian tersebut tidak
diinginkan
oleh setiap perusahaan. Forsyth (2009) memaparkan bahwa
agar dapat
bertahan
dan terus bersaing dalam berkarir (bekerja),
maka setiap karyawan dituntut
untuk lebih
produktif, efisien, dan efektif dalam
suatu bidang yang
ditekuni. Hal
ini
disebabkan karena pada tiap
aspek pekerjaan menuntut
individu untuk
bekerja
dengan giat guna menghasilkan
kinerja yang maksimal dalam
memperoleh
suatu keluaran (output) baik itu berupa barang atau jasa.
ISI
Produksi,
Produktivitas dan Biaya
PRODUKSI
Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan
mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan
jasa. Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua
konsep mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut...
Kegiatan menghasilkan barang dan
jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa
adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya
atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan
perikanan.
Kegiatan menambah nilai guna
barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang
dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga
barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari
kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari
kain.
Faktor-Faktor Produksi
Faktor-Faktor Produksi-Jalan kegiatan
produksi tergantung dari tersedianya faktor produksi. Faktor
produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap
suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural
resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau
sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan
tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga
kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan
faktor-faktor produksi......
Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan
yang ada di alam semesta digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam
disebut faktor produksi utama atau asli. Faktor produksi alam terdiri dari
tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi
insani yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan
produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun
kini banyak kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan
manusia wajib diperlukan.
Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang
yang mempercepat dan menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi
dapat terdiri dari mesin-mesin, sarana pengangkutan, bangunan, dan alat
pengangkutan.
Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau
keterampilan individu mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Proses Produksi
Proses Produksi - Proses produksi adalah
tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses
produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan gedung pencakar
langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta lain-lainnya.
Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar,
misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga
proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya
pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga
macam antara lain sebagai berikut...
a. Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi
yang pendek atau cepat dan langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang
dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti
pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi
yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan
membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi
yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam
pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati
tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang
jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi
yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi.
Seperti, proses produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara
terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain.
Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya
bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.
Tujuan Produksi
Tujuan-Tujuan Produksi - Berikut tujuan-tujuan dari
produksi antara lain sebagai berikut...
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
PRODUKTIVITAS
produktivitas
kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi
dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan
produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan
dalam waktu yang singkat atau tepat.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut :
1) Pendidikan
2) Keterampilan
3) Sikap dan etika kerja
4) Tingkat penghasilan
5) Jaminan sosial
6) Tingkat sosial dan iklim kerja
7) Motivasi
8) Gizi dan kesehatan
9) Hubungan individu
10) Teknologi
11) Produksi.
(Ravianto, 1985 : 139).
Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam – jam kerja yang harus dibayar dan
jam – jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :
a. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.
b. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.
(Ravianto, 1986 : 21).
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut :
1) Pendidikan
2) Keterampilan
3) Sikap dan etika kerja
4) Tingkat penghasilan
5) Jaminan sosial
6) Tingkat sosial dan iklim kerja
7) Motivasi
8) Gizi dan kesehatan
9) Hubungan individu
10) Teknologi
11) Produksi.
(Ravianto, 1985 : 139).
Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam – jam kerja yang harus dibayar dan
jam – jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :
a. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.
b. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.
(Ravianto, 1986 : 21).
BIAYA
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu. Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya.
Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan
Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan
manajemen, biaya dapat dikelompokkan ke dalam (Supriyono, 2011):
1. Biaya Relevan (relevant cost)
Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada
suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif
tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena
itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
2. Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)
Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak
berbeda diantara alternatif tindakan yang ada. Irrelevant cost tidak
mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa
memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak relevan
tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku
Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya
serta pengambilan keputusan, biaya dapat digolongkan sesuai dengan tingkah
lakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan yang dikelompokkan
menjadi tiga jenis yaitu :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya
tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas
sampai dengan tingkatan tertentu. Biaya tetap per unit berbanding terbalik
secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau kapasitas. Semakin
tinggi tingkat kegiatan, maka semakin rendah biaya tetap per unit. Semakin
rendah tingkat kegiatan, maka semakin tinggi biaya tetap per unit.
2. Biaya Variabel (Variable cost)
Biaya variabel (Variable cost) adalah biaya
yang jumlah totalnya berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan
volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitas, maka secara
proporsional semakin tinggi pula total biaya variabel. Semakin rendah volume
kegiatan, maka secara proporsional semakin rendah pula total biaya variabel.
3. Biaya Semivariabel (Semivariabel cost/ Mixed Cost)
Biaya semivariabel adalah biaya yang mempunyai
elemen biaya tetap dan biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap merupakan
jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan elemen biaya variabel
merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh volume kegiatan.
Biaya semivariabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan,
akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional atau sebanding. Semakin
tinggi volume kegiatan, semakin tinggi pula jumlah biaya semivariabel, Semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah biaya semivariabel, tetapi
perubahannya tidak proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya
semivariabel adalah biaya listrik, biaya telepon dan biaya air.
Daftar Pustaka
Ahyari,
Agus. 2001. Managemen Produksi :
Perencanaan sistem Produksi, Edisi ke 5, Cetakan –4, Jakarta
Assauri,
Sofjan. 2003. Managemen Produksi, Edisi
Revisi, LPFE Universitas Indonesia, Jakarta
Ardi Al-Maqassary.2013.
“PENGERTIAN PRODUKSI”, http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-produksi.html ,
diakses pada 24 Maret 2018.
Cinta Lestari.2013. “Pengertian
Produksi”,http://pengertianbahasa.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-produksi.html ,
diakses pada 24 Maret 2018.
Herjanto, Eddy.
2004. Manajemen Produksi dan Operasi, Grasindo, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.