@B07-Rahmat
Oleh : Rahmat Nur
Mahendra
Abstrak
Artikel dan mind map ini dibuat
untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang inflasi dan peran bank
sentral dimana kedua hal ini memiliki
hubungan yang sangat erat.
Bank sentral memiliki tugas untuk mengendalikan dan mengatasi inflasi di suatu negara.
Bank sentral memiliki tugas untuk mengendalikan dan mengatasi inflasi di suatu negara.
Kata Kunci : Inflasi,Bank
Sentral,Bank Indonesia.
A. PENDAHULUAN
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan
dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.
B. PERMASALAHAN
1. Apa yang
dimaksud dengan Inflasi dan bagaimana penggolongannya?
2. Apa yang
dimaksud dengan bank sentral dan apa peran dari bank sentral?
3. Bagaimana
cara bank sentral mengatasi inflasi?
C. PEMBAHASAN
·
Pengertian dan Penggolongan Inflasi
Menurut Lahner inflasi
mengungkapkan bahwa Inflasi yaitu suatu keadaan yang di mana sudah terjadinya
kelebihan dari suatu permintaan atas barang-barang di dalam suatu perekonomian
dengan cara menyeluruh. Menurut Winardi mengungkapkan bahwa Inflasi ialah suatu
periode pada masa tertentu, yang terjadi ketika suatu kekuatan dalam membeli
terhadap kesatuan moneter menurun. Dalam pengertian Inflasi tersebut bisa
timbul jika nilai uang yang didepositokan akan beredar lebih banyak
dibandingkan atas jumlah barang atau pun jasa yang ditawarkan (Bitar,2016)
Inflasi dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis, yaitu :
A. Jenis inflasi menurut sifat
1. Inflasi ringan (creeping
inflation)
Inflasi ringan ditandai dengan laju inflasi yang
rendah, biasanya bernilai satu digit per tahun (kurang dari 10%). Kenaikan
harga pada jenis inflasi ini berjalan secara lambat, dengan persentase yang
kecil serta dalam jangka yang relatif lama.
2. Inflasi menengah (galloping
inflation)
Inflasi menengah ditandai dengan kenaikan harga yang
cukup besar (biasanya duoble digit, yaitu diantara 10% - < 30% per tahun)
dan kadang-kala berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat
akselerasi. Artinya, harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu /
bulan lalu dan seterusnya.
3. Inflasi tinggi (hyper inflation)
Inflasi tinggi merupakan inflasi yang paling parah
akibatnya. Harga- harga naik sampai 5 atau 6 kali (lebih dari 30%). Masyarakat
tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang. Perputaran uang makin cepat,
harga naik secara akselerasi (Nopirin, 1990).
B. Jenis inflasi menurut sebab
1. Demand – pull inflation
Demand pull inflation adalah inflasi yang terjadi
karena adanya kenaikan permintaan agregat (agregate demand, AD), sedangkan
produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati
kesempatan kerja penuh. Adanya kelebihan permintaan inilah penyebab perubahan
harga.
2. Cost – push inflation
Cost – push inflation ditandai dengan kenaikan harga
serta turunnya produksi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan
dalam penawaran agregat (aggregate supply, AS) sebagai akibat kenaikan biaya
produksi.
3. Mixed inflation
Inflasi campuran disebabkan karena adanya campuran
antara inflasi tarikan permintaan dengan inflasi dorongan biaya.
C. Jenis inflasi menurut asal
1. Inflasi yang berasal dari
dalam negeri (domestic inflation).
Inflasi ini dapat timbul antara lain karena defisit
anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru ataupun terjadinya
kegagalan panen.
2. Inflasi yang berasal dari
luar negeri (imported inflation)
Inflasi ini merupakan inflasi yang timbul karena
kenaikan harga – harga (inflasi) di luar negeri atau di luar negara tersebut.
Dalam hubungan ini pengaruh inflasi dari luar negeri ke dalam negeri dapat
terjadi melalui kenaikan harga barang – barang impor maupun kenaikan harga
barang – barang ekspor.(Arga,2012)
·
Bank Sentral & Peran Bank Sentral
Bank sentral adalah sebuah instansi
yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah suatu negara tempat
bank sentral tersebut berada. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas
nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara
keseluruhan. Peran, Fungsi dan Tujuan Bank Sentral di Indonesia diselenggarakan
oleh Bank Indonesia.
Peran dan Fungsi Bank Sentral (
Bank Indonesia )
1. Memperlancar lalu lintas
pembayaran
a. Menciptakan
uang kartal
b. Menyelenggarakan
kliring antar bank umum.
2. Sebagai bankir, agen dan
penasehat pemerintah
Bank Sentral sebagai bankir :
a. Memelihara
rekening pemerintah
b. Memberikan
pinjaman sementara
c. Memberikan
pinjaman khusus
d. Melaksanakan
transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing (valas)
e. Menerima
pembayaran pajak
f.
Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah,
g. Membantu
pengedaran surat berharga pemerintah
h. Mengumpulkan
dan menganalisis data ekonomi
Bank Sentral / Bank Indonesia
mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan
nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang
negara lain. Yang dilakukan dengan cara 3 Pilar sebagai berikut :
a. Menentukan
dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
b. Mengatur
dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
c. Stabilitas
Sistem Keuangan (Firman,2016)
·
Cara Bank Sentral Mengatasi Inflasi
Penetapan Target Inflasi
Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai
oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah. Penetapan sasaran inflasi
berdasarkan UU mengenai Bank Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota
Kesepahaman antara Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan
untuk tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Berdasarkan
PMK No.93/PMK.011/2014 tentang Sasaran Inflasi tahun 2016, 2017, dan 2018
tanggal 21 Mei 2014 sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk
periode 2016 – 2018, masing-masing sebesar 4%, 4% dan 3,5% masing-masing dengan
deviasi ±1%.
Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha
dan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya ke depan sehingga tingkat
inflasi dapat diturunkan pada tingkat yang rendah dan stabil. Pemerintah dan
Bank Indonesia akan senantiasa berkomitmen untuk mencapai sasaran inflasi yang
ditetapkan tersebut melalui koordinasi kebijakan yang konsisten dengan sasaran
inflasi tersebut. Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang
rendah dan stabil adalah dengan membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi
masyarakat agar mengacu (anchor) pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan.
(Bank Indonesia,2017)
D. KESIMPULAN
Inflasi
adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang terguncang karena
tidak menentunya kondisi pasar dan keuangan global. Maka diperlukan bank
sentral sebagai salah satu solusi untuk mencegah atau menanggulangi inflasi
dengan menggunakan wewenang yang dimiliki seperti kebijakan moneter maupun
kebijakan non meneter.
DAFTAR PUSTAKA :
Dristianto, Arga. 2012.
Inflasi. http://picatto.blogspot.co.id/2012/09/inflasi.html (Diakses
pada 4 Juni 2017).
Akbar,Firman.2016. Peran,Fungsi
& Tujuan Bank Sentral. http://www.infokekinian.com/peran-fungsi-dan-tujuan-bank-sentral-bank-indonesia/ (Diakses 4
Juni 2017)
Bitar.2016. Inflasi Menurut Para
Ahli. http://www.gurupendidikan.com/13-pengertian-inflasi-menurut-para-ahli-terlengkap/ (Diakses 4
Juni 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.