Konsumsi
adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang maupun jasa
untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup.
Ilmu
ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang
tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja,
barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yanS langka dan
terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagaibagai barang (misalnya gandum
daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta
mendistribusikan (membagikan)nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk
mereka
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Konsumsi
Tingkat
konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang
membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak
pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab
perubahan tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga :
A.
Penyebab Faktor Ekonomi
1.
Pendapatan
Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis
diikuti dengan peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang
tadinya makan nasi aking ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang
besar akan meninggalkan nasi aking menjadi nasi beras rajalele. Orang yang
tadinya makan sehari dua kali bisa jadi 3 kali ketika dapat tunjangan tambahan
dari pabrik.
2. Kekayaan
Orang
kaya yang punya banya aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang
besar. Contonya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan
rumah kost biasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian orang tersebut dapat membeli banyak
barang dan jasa karena punya banyak pemasukan dari hartanya.
3.
Tingkat Bunga
Bunga
bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang
lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang
tinggi dibanding dengan membelanjakan banyak uang.
4.
Perkiraan Masa Depan
Orang
yang was-was tentang nasibnya di masa yang akan datang akan menekan konsumsi.
Biasanya seperti orang yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah,
ada yang sakit buatuh banyak biaya perobatan, dan lain sebagainya.
B. Penyebab Faktor Demografi
1. Komposisi Penduduk
Dalam
suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak maka
konsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi
suatu daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di
wilayah itu tinggi-tinggi maka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi
tinggi.
2.
Jumlah Penduduk
Jika
suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya sedikit. Jika orangnya ada sangat banyak maka konsumsinya sangat
banyak pula.
C. Penyebab / Faktor Lain
1. Kebiasaan Adat Sosial Budaya
Suatu
kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di
daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan
memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan
gemar pesta adat biasanya memeiliki pengeluaran yang besar.
2.
Gaya Hidup Seseorang
Seseorang
yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi jika
orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada orang
lain maupun dengan kartu kredit.
Kita
pasti pernah membeli barang atau makanan. Kegiatan itu disebut Konsumsi karena kita
telah mengurangi nilai guna barang tersebut. kita pun melakukan investasi karena barang tersebut
berharga di kemudian hari. Selanjutnya, kitapun akan menyisihkan uang saku kita
sebagai tabungan. Untuk itu di bab ini akan dipelajari lebih lanjut tentang
Konsumsi, Investasi, dan Tabungan.
Menurut J. M Keynes, tingkat konsumsi seseorang atau
rumah tangga ditentukan oleh pendapatannya. Lalu, apakah ada faktor lain yang
mempengaruhi konsumsi?
1.Faktor Objektif, yaitu faktor yang secara umum diakui
sebagai faktor yang mempengaruhi konsumsi. Factor Objektif dibagi menjadi
3 yaitu:
a.
Harga
Keynes
mengatakan bahwa perubahan harga yang cukup besar akan menyebabkan perubahan
daya beli masyarakat yang besar pula. Artinya, naik turunnya tingkat harga umum
yang cukup besar akan mengubah pendapatan rill dan nilai rill uang yang cukup
besar pula.
b.
Kebijakan Fiskal
Salah
satu instrument kebijakan fiskal , yaitu pajak sangat mempengaruhi besarnya
pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar tarif pajak yang
berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tinggi harga tersebut. Artinya,
pendapatan rill masyarakat menurun sehingga konsumsi mereka pun menurun.
c.
Suku Bunga
Faktor yang menarik sesorang untuk menabung atau
investasi adalah suku bunga. Semakin besar suku bunga tabungan,
semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Jadi, besar kecilnya
suku bunga akan mempengaruhi keputusan konsumsi seseorang.
2.
Faktor Subjektif
Faktor
yang berasal dari kondisi yang dialami oleh setiap orang. Faktor subjektif
tidak selalu mempunyai pengaruh yang sama pada setiap orang. Faktor Subjektif
dibagi menjadi 2 yaitu:
a.
Sikap hati-hati
Seorang
konsumen berusaha untuk lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya dengan cara
mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatnnya untuk menghadapi
kesulitan di masa yang akan datang.
b.
Kekayaan (wariasan) yang dimiliki
Menurut
Keynes, seseorang yang mempunyai kekayaan dari warisan atau tabungan akan
menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi. Sebaliknya, seseorang
yang tidak memiliki kekayaan dari warisan atau tabungan akan lebih memilih
untuk menyisihkan pendapatannya ke dalam tabungan. Dengan tujuan memperoleh
kekayaan yang lebih besar atau untuk persiapan di masa mendatang.
Pengertian
dan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Konsumsi
konsumsi
merupakan kegiatan manusia dalam penggunaan barang dan jasa untuk mengurangi atau
menghabiskan daya guna atau manfaat suatu barang dan jasa dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Beberapa
factor yang mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang yaitu:
1.
Tingkat Pendapatan
Pendapatan
merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah
disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang
makin tinggi pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus
dipenuhi, dan sebaliknya.
2.
Tingkat Pendidikan
Makin
tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya.
Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang
lulusan sekolah dasar.
3.
Tingkat Kebutuhan
Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang
tinggal di kota daya belinya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang
tinggal di desa.
4.
Kebiasaan Masyarakat
Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan
konsumerisme didalam masyarakat. Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan
membeli barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan, maka secara tidak langsung
telah meningkatkan kesejahteraan hidup.
5.
Harga Barang
Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung
menurun sedangkan jika harga barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan
naik. Hal
ini sesuai dengan hokum permintaan.
6.
Mode
Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat
biasanya akan laku keras di pasar sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian
mode dapat mempengaruhi konsumsi.
Manusia senantiasa berusaha untuk memperoleh kepuasan
setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran dengan memenuhi berbagai
macam kebutuhannya. Usaha itu dilakukan dengan mengkonsumsi barang dan jasa
yang dibutuhkan. Tujuan konsumsi antara lain:
1. Pendapatan seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk
konsumsi.
2. Konsumsi akan menciptakan tingkat permintaan
masyarakat.
3. Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada
seseorang.
4. Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.