.

Kamis, 18 Mei 2017

Apa itu Investasi ?


Oleh : Fahrul Roji Azani

ABSTRAK
Investasi adalah salah satu komponen yang diperluan untuk melanjutkan proses pembangungan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel makroekonomi (kurs mata uang, inflasi, dan suku bunga) terhadap tingkat investasi .
Data penelitian yang digunaan adalah data sekunder yang diperoleh dari World Bank Data pada periode 1970-2012. Teknis analisis data menggunakan uji asumsi klasik (multikolinieritas, autokorelasi, normalitas, dan linieritas). Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel inflasi dan suku bunga berpengaruh negatif terhadap investasi. Sedangkan variabel nilai tukar mata uang berpengaruh positif terhadap investasi.

PENDAHULUAN
 Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, Investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan. Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.Investasi adalah salah satu variabel penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi, yaitu pengaruh nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pengeluaran pemerintah, dan lain sebagainya.
 Secara teoritis dampak perubahan tingkat nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik, sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

PERMASALAHAN

  1. Definisi Investasi 
  2. Manfaat Investasi
  3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Investasi
  4. Macam-macam Investasi
PEMBAHASAN MASALAH

1. Definisi Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

2. Manfaat Investasi
  • Potensi Penghasilan Jangka Panjang


Secara historis, investasi yang memiliki beberapa risiko modal—entah itu risiko default pada obligasi korporasi, atau risiko penurunan harga saham—telah memberi banyak manfaat pada para investor. Tentu saja tidak ada jaminan mengenai hal ini. Jadi, walaupun uang tunai memang lebih aman dibandingkan saham, pada jangka panjang saham bisa menghasilkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Plus, setiap volatilitas di pasar saham kadang-kadang dapat merupakan peluang bagi manajer investasi yang ingin membeli saham murah.

  •  Mengungguli Inflasi


Agar tabungan Anda bisa tumbuh secara nyata dari waktu ke waktu, tabungan tersebut perlu mendapatkan tingkat pengembalian setelah pajak yang lebih besar daripada tingkat inflasi. Dengan suku bunga rendah seperti saat ini, menemukan rekening tabungan yang memberikan pengembalian di atas tingkat inflasi bisa sangat sulit sehingga sangat layak bagi Anda mempertimbangkan investasi yang memiliki potensi untuk mengalahkan inflasi.

  • Memberikan Penghasilan Tetap


Jika Anda mendekati atau berada di masa pensiun, Anda akan mencari penghasilan tetap untuk biaya hidup sehari-hari. Berbagai investasi termasuk, ekuitas, obligasi dan properti dapat memberikan tingkat penghasilan yang tetap dan menarik, yang seringkali lebih tinggi dari tingkat inflasi.

  • Bisa Menyesuaikan Dengan Perubahan Kebutuhan


Portofolio investasi dapat dirancang untuk mencapai tujuan yang berbeda saat Anda menjalani hidup. Misalnya, sikap Anda terhadap risiko dapat berubah saat Anda menjadi lebih tua, dan dengan perencanaan yang matang, sangat mungkin bagi Anda untuk menyesuaikan portofolio Anda agar bisa sesuai dengan perubahan tujuan Anda.

Jika Anda memiliki jangka waktu yang panjang untuk investasi, Anda mungkin ingin berinvestasi pada jenis investasi yang potensi pertumbuhan atau berinvestasi di sektor yang lebih berisiko seperti ekuitas swasta di mana tabungan Anda bisa mempengaruhi fluktuasi pasar jangka pendek. Jika Anda mendekati pensiun, Anda mungkin lebih ingin berinvestasi pada investasi yang lebih berfokus pada pendapatan.

  • Anda Bisa Berinvestasi Sesuai Dengan Keadaan Keuangan Anda


Keadaan keuangan Anda akan berubah dari waktu ke waktu, tetapi Anda dapat mengubah cara Anda berinvestasi sesuai dengan hal tersebut. Jika Anda punya uang, Anda bisa langsung berinvestasi karena semakin cepat Anda memulai, semakin lama investasi Anda akan berkembang. Atau, investasi dengan jumlah yang rutin setiap bulannya dapat membantu mengatasi fluktuasi kinerja pasar modal. Hal ini bisa sangat bermanfaat dalam pasar yang bergejolak.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi
  • Pengaruh Nilai Tukar


Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.

Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

  • Pengaruh Tingkat Suku Bunga


Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.

  • Pengaruh Tingkat Inflasi


Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat  inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.

  • Pengaruh Infrastruktur


Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.

Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

4.Macam-macam Investasi



  • Mata uang asing

Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.

  • Properti

Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari properti yaitu, menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa atau menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

  • Barang-barang koleksi

Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antik, cincin, keris, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang suka kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut suka pada barang itu biasanya bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.

  • Saham

Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.

  • Emas

Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

  • Tabungan di bank

Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang diinginkan.

  • Obligasi

Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.

  • Deposito di bank

Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.

Dalam berinvestasi, selain juga dapat menambah penghasilan seseorang juga membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), ketertiban hukum, dan lain-lain

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.