ABSTRAK
Data penelitian yang digunaan adalah data sekunder yang diperoleh dari World Bank Data pada periode 1970-2012. Teknis analisis data menggunakan uji asumsi klasik (multikolinieritas, autokorelasi, normalitas, dan linieritas). Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel inflasi dan suku bunga berpengaruh negatif terhadap investasi. Sedangkan variabel nilai tukar mata uang berpengaruh positif terhadap investasi.
PENDAHULUAN
Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, Investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan. Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.Investasi adalah salah satu variabel penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi, yaitu pengaruh nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pengeluaran pemerintah, dan lain sebagainya.
Secara teoritis
dampak perubahan tingkat nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty
(tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah
pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut
akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik,
sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong
ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut. Pada kegiatan
produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan
modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final. Dalam jangka
pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui
pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure
reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil
aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan
selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Pada sisi
penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan
perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai
tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan
mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang
yang diperdagangkan (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak
diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar
mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang
perdagangan tersebut.
PERMASALAHAN
- Definisi Investasi
- Manfaat Investasi
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Investasi
- Macam-macam Investasi
1. Definisi Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian
yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan
akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada
masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
2. Manfaat Investasi
- Potensi Penghasilan Jangka Panjang
Secara historis, investasi yang memiliki beberapa risiko
modal—entah itu risiko default pada obligasi korporasi, atau risiko penurunan
harga saham—telah memberi banyak manfaat pada para investor. Tentu saja tidak
ada jaminan mengenai hal ini. Jadi, walaupun uang tunai memang lebih aman
dibandingkan saham, pada jangka panjang saham bisa menghasilkan potensi
pertumbuhan yang signifikan. Plus, setiap volatilitas di pasar saham
kadang-kadang dapat merupakan peluang bagi manajer investasi yang ingin membeli
saham murah.
- Mengungguli Inflasi
Agar tabungan Anda bisa tumbuh secara nyata dari waktu ke
waktu, tabungan tersebut perlu mendapatkan tingkat pengembalian setelah pajak
yang lebih besar daripada tingkat inflasi. Dengan suku bunga rendah seperti
saat ini, menemukan rekening tabungan yang memberikan pengembalian di atas
tingkat inflasi bisa sangat sulit sehingga sangat layak bagi Anda
mempertimbangkan investasi yang memiliki potensi untuk mengalahkan inflasi.
- Memberikan Penghasilan Tetap
Jika Anda mendekati atau berada di masa pensiun, Anda akan
mencari penghasilan tetap untuk biaya hidup sehari-hari. Berbagai investasi
termasuk, ekuitas, obligasi dan properti dapat memberikan tingkat penghasilan
yang tetap dan menarik, yang seringkali lebih tinggi dari tingkat inflasi.
- Bisa Menyesuaikan Dengan Perubahan Kebutuhan
Portofolio investasi dapat dirancang untuk mencapai tujuan
yang berbeda saat Anda menjalani hidup. Misalnya, sikap Anda terhadap risiko
dapat berubah saat Anda menjadi lebih tua, dan dengan perencanaan yang matang,
sangat mungkin bagi Anda untuk menyesuaikan portofolio Anda agar bisa sesuai
dengan perubahan tujuan Anda.
Jika Anda memiliki jangka waktu yang panjang untuk
investasi, Anda mungkin ingin berinvestasi pada jenis investasi yang potensi
pertumbuhan atau berinvestasi di sektor yang lebih berisiko seperti ekuitas
swasta di mana tabungan Anda bisa mempengaruhi fluktuasi pasar jangka pendek.
Jika Anda mendekati pensiun, Anda mungkin lebih ingin berinvestasi pada
investasi yang lebih berfokus pada pendapatan.
- Anda Bisa Berinvestasi Sesuai Dengan Keadaan Keuangan Anda
Keadaan keuangan Anda akan berubah dari waktu ke waktu, tetapi
Anda dapat mengubah cara Anda berinvestasi sesuai dengan hal tersebut. Jika
Anda punya uang, Anda bisa langsung berinvestasi karena semakin cepat Anda
memulai, semakin lama investasi Anda akan berkembang. Atau, investasi dengan
jumlah yang rutin setiap bulannya dapat membantu mengatasi fluktuasi kinerja
pasar modal. Hal ini bisa sangat bermanfaat dalam pasar yang bergejolak.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi
- Pengaruh Nilai Tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar
dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan
pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa
saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi
permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat
nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi
domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan
tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan
kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan
permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan
direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran
(expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif
tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan
produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian
akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang
ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan
(non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang
domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan
tersebut.
- Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada
dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang
modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan
output / barang final.
- Pengaruh Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi
hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko
proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat
mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi
informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan
Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran
ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam
mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar
biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat
dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat
inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter
uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga
berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat
bunga domestik.
- Pengaruh Infrastruktur
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah
mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor
infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan,
dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang
rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini,
terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu
alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka
menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga
kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi
masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh
dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.
4.Macam-macam Investasi
- Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat
investasi. Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan
dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia
menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada
permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat
nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
- Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk
tanah atau rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari properti yaitu, menyewakan
properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa atau menjual
properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
- Barang-barang koleksi
Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan,
barang antik, cincin, keris, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari
berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut
kepada pihak lain yang suka kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang
kita tawari barang tersebut suka pada barang itu biasanya bisa membeli dengan
harga yang cukup tinggi.
- Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut.
Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama
halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian
keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain,
baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan
capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya
disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua
jenis yaitu capital gain dan deviden.
- Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di
seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi
tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, seperti Amerika, Jepang,
Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti
kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai
mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas
biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi,
biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan
harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
- Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan
suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk
tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang diinginkan.
- Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal
perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang
hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga
obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain
itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik
dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
- Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir
sama dengan produk tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan
deposito tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali
apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu
(tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat
bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo,
uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku
bunga di bank.
Dalam berinvestasi, selain juga dapat menambah penghasilan
seseorang juga membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal.
Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor
keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), ketertiban
hukum, dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
- putri,2012,https://putrijulaiha.wordpress.com/2010/12/26/99/
- Anonim,2017,https://csdnews.com/5-manfaat-investasi-yang-perlu-anda-ketahui/
- Ririn,2014http://rinidwilestari67.blogspot.co.id/2014/07/jurnal-investasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.