.

Sabtu, 01 April 2017

Kenaikan Harga Beras

@A05-Aulia
Oleh : Aulia Silviani Affif

       KENAIKAN HARGA BERAS
ABSTRAK
Kenaikan harga beras merupakan fenomena ekonomi dalam mencapai
keseimbangannya. Namun demikian, kenaikan yang tidak wajar perlu diwaspadai
karena akan berdampak negatif terhadap daya beli dan konsumsi beras, khususnya
masyarakat miskin. Di sisi lain kenaikan harga beras dapat menjadi sinyal positif
bagi pedagang dan sekaligus insentif bagi petani dalam memproduksi padi. Oleh
sebab itu peran pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras dalam jangka
pendek dan panjang menjadi sangat krusial sehingga dapat memberikan benefit bagi
semua pihak. Kegagalan pemerintah dalam mengantisipasi keamanan penawaran
beras menstimulasi kenaikan harga beras akhir-akhir ini. Bahkan mundurnya musim
tanam dan wacana penghentian raskin dengan uang elektronik menambah besaran
kenaikan harga beras dari hari ke hari.

PENDAHULUAN
Kenaikan harga beras merupakan gejala ekonomi dalam menuju keseimbangan baru. Penyesuaian penawaran dan permintaan beras terefleksikan dari nilai yang dibayarkan oleh konsumen dan yang diterima oleh produsen. Oleh sebab itu pergerakan harga beras akan berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat dan daya produksi petani. Kecenderungan kenaikan harga beras mempersempit opsi konsumen dalam mengonsumsi beras dengan kuantitas dan kualitas tertentu. Di sisi lain kenaikan harga beras juga menjadi insentif bagi petani dalam memproduksi padi. 

RUMUSAN MASALAH

  1. Apa penyebab kenaikan harga beras?
  2. Bagaimana dampak kenaikan harga beras?
  3. Bagaimana solusi mengatasi masalah kenaikan harga beras ?

PEMBAHASAN
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Beras:
1)      Hukum Permintaan dan Penawaran
Salah satu hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik adalah prinsip ”supply dan demand”. Seperti salah satu hukum ekonomi yang mengatakan bahwa apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka akan cenderung terjadi kenaikan harga barang.
Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin meningkat.
2)      Harga Melambung Akibat Ekonomi yang Buruk
Harga yang terus menerus mengalami kenaikan menjadi masalah di tatanan masyarakat, karena kenaikan harga tidak sesuai dengan pendapatan yang di hasilkan masyarakat. Hal ini di sebabkan karena perekonomian yang sangat buruk.
Apabila penghasilan masyarakat sesuai kenaikan harga-harga, mungkin kenaikan harga bukan menjadi masalah bagi masyarakat. Tetapi perekonomian yang buruk ini tidak mungkin mewujudkan pendapatan masyarakat sesuai. Masyrakat (rakyat miskin) adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan kesengsaraan apabila terjadi kenaikan harga.
3)      Peranan Pemerintah dalam Pengendalian Ekonomi Pasar.
 Ada beberapa hal yang membuat kenaikkan harga-harga bahan pokok di pasar, antara lain: 
a.    Permainan di tingkat tengkulak, distributor yang melenyapkan suplai barang di pasaran 
b.   Sistem permintaan dan penawaran sangat bebas, tidak ada adab/perilaku yang berpijak pada akhlak mulia yang mengutamakan masyarakat sebagai pihak yang dipenuhi kebutuhannya alias terlalu kapitalis. 
c.   Pemerintah/penguasa sebagai pihak pengatur tidak berperanan penting dalam mengendalikan ekonomi rakyat, yang seharusnya berkuasa penuh dalam memberikan jaminan akan kebutuhan dasar rakyatnya. Seperti sembako sehingga harga-harga terlalu bebas diserahkan oleh pasar sebagai pengendali utama, kalaupun ada operasi pasar sifatnya sebagai shock therapy saja.

Dampak Dampak Kenaikan Harga Beras, anatara lain:
1)     Peningkatan harga beras menyebabkan semakin besarnya proporsi pengeluaran pangan untuk beras dengan semakin rendahnya strata pendapatan.
2)    Peningkatan harga beras menyebabkan proporsi pengeluaran pangan untuk beras lebih besar pada daerah pedesaan daripada daerah perkotaan.
3)    Peningkatan harga beras tidak memberi perubahan yang besar terhadap jumlah berasyang dikonsumsi,namun memberi perubahan yang besar terhadap kualitas beras yang dikonsumsi.
4)     Elastisitas permintaan beras rumah tangga berpendapatan rendah lebih elastis daripada rumah tangga berpendapatan tinggi.
5)    Elastisitas permintaan beras rumah tangga di daerah pedesaan lebih elastis daripada daerah perkotaan.
6)    Pengetahuan masyarakat tentang program diversifikasi pangan masih rendah.

Solusi Mengatasi Kenaikan harga beras, antara lain:
1)      Memastikan mekanisme pasar dengan keadaan yang sehat dan baik.
Kuncinya adalah penegakan hukum ekonomi Islam dan transaksi khususnya terkait dengan produksi, distribusi, perdagangan dan transaksi,juga dengan melarang dan menghilangkan semua distorsi pasar seperti penimbunan, penaikan atau penurunan harga yang tidak wajar untuk merusak pasar; meminimalkan informasi asimetris dengan menyediakan dan meng-up-date informasi tentang pasar, stok, perkembangan harga, dan sebagainya,pelaksanaan fungsi qadhi hisbah (hakim ketertiban publik) secara aktif dan efektif dalam memonitor transaksi di pasar; dan sebagainya.
2)      Menjaga Keseimbangan supply dan demand (penawaran dan permintaan)
Jika terjadi ketidakseimbangan supply and demand, yakni harga naik-turun dengan drastis, negara dalam Islam, melalui lembaga pengendali seperti Bulog, segera menyeimbangkannya dengan mendatangkan komoditi dari daerah lain.
3)      kebijakan di Sektor Hulu
yaitu kebijakan untuk meningkatkan produksi pertanian melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi ditempuh dengan jalan penggunaan sarana produksi pertanian yang lebih baik.
4)      Kebijakan di Sektor Industri Pertanian.
Negara hanya akan mendorong berkembangnya sektor riil saja, sedangkan sektor non riil yang diharamkan seperti bank riba dan pasar modal tidak akan diizinkan melakukan aktivitas. Sebab sektor non riil hanya membuat masyarakat menyimpan dananya di bank demi bunga. Akibatnya, uang tidak berputar semestinya, pertumbuhan barang dan jasa pun menjadi mandek, akhirnya terjadilah inflasi. Dengan kebijakan ini, maka masyarakat atau para investor akan terpaksa ataupun atas kesadaran sendiri akan berinvestasi pada sektor riil semata, baik industri, perdagangan ataupun pertanian. Karena itu sektor riil akan tumbuh dan berkembang secara sehat sehingga akan menggerakkan roda-roda perekonomian.

KESIMPULAN
Kenaikan harga beras disebabkan oleh banyak faktor tidak hanya dari kegagalan panen saja melainkan ada juga faktor yang disebabkan oleh para pelaku-pelaku ekonomi yang melakukan ecurangan dalam bermuamalah.

Solusi dari kenaikan harga beras yang terus meningkat ini adalah dengan cara membenarkan tatanan pasar dan distributor dalam penyaluran stock bahan pangan dan mulai membenahi sektor pertanian yang masih kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA
  1. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:pyZ-Kt7W2R4J:berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%2520Singkat-VII-5-I-P3DI-Maret-2015-79.pdf+&cd=4&hl=ban&ct=clnk&gl=idAllGambarVid%C3%A9oLiananSet%C3%A9lanTools (Diunduh Maret 2015)
  2. http://ayudamay376.blogspot.co.id/2016/01/makalah-kenaikan-harga-beras.html (Diunduh Januari 2016)
  3. http://arisnovianti.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kenaikan-harga-beras-menjelang.html (Diunduh 20 Mei 2013)
  4. http://www.muslimdaily.net/artikel/opini/solusi-islam-atasi-krisis-beras.html (Diunduh 11 Maret 2015)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.