Oleh : Shiffa Ramadhani
Abstrak
Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal.
Pendahuluan
Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya
penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
penting artinya di dalam kehidupan masyarakat. Seekor atau kelompok ternak sapi bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai bahan makanan berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit, tulang
dan lain sebagainya. Keunggulan lain, protein daging sapi lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati, Protein yang terkandung di dalam sapi, seperti halnya susu dan telur, sangat tinggi mutunya, pada daging sapi terdapat pula beberapa jenis mineral, vitamin dan kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang.
Rumusan Masalah
1. Konsep Biaya pada produksi sapi potong
2. Cara Efektif Meminimalkan Biaya
3. Fungsi Produksi
4. Manfaat Sapi Potong
Pembahasan
1. Konsep Biaya pada Produksi Sapi Potong
- Biaya Produksi, dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost)
- Biaya Tetap (fixed cost)
Menurut Teken dan Asnawi (1977) dan Mubyarto (1989), biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk suatu usaha dimana besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya suatu produksi. Biaya ternak dalam usaha ternak sapi potong meliputi lahan yang diperhitungkan berdasarkan biaya sewa per tahun, sedangkan untuk kandang dan peralatan diperhitungkan berdasarkan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan adalah pengurangan nilai input karena umur dan pemakaian, merupakan biaya tetap dan dihitung sebagai pengeluaran (Soekartawi, dkk. 1984).
- Biaya Tidak Tetap (variable cost)
Horngren dan Foster (1988), menyatakan bahwa biaya tidak tetap adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya variabel tersebut. Selanjutnya Teken dan Asnawi (1977), menambakan bahwa besarnya biaya produksi sangat tergantung pada besarnya usaha yang dijalankan, tanpa memperhatikan apakah produsi berlangsung dengan kenaikan hasil bertambah atau berkurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak produksi yang dihasikan semakin besar biaya yang digunakan. Biaya tidak tetap pada usaha ternak sapi potong meliputi pakan, tenaga kerja, alat-alat tidak tahan lama dan obat-obatan, yang dinilai dalam satuan rupiah.
Horngren dan Foster (1988), menyatakan bahwa biaya tidak tetap adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya variabel tersebut. Selanjutnya Teken dan Asnawi (1977), menambakan bahwa besarnya biaya produksi sangat tergantung pada besarnya usaha yang dijalankan, tanpa memperhatikan apakah produsi berlangsung dengan kenaikan hasil bertambah atau berkurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak produksi yang dihasikan semakin besar biaya yang digunakan. Biaya tidak tetap pada usaha ternak sapi potong meliputi pakan, tenaga kerja, alat-alat tidak tahan lama dan obat-obatan, yang dinilai dalam satuan rupiah.
2.
Cara efektif meminimalkan biaya
·
Cari cara untuk mendapatkan bahan baku dengan
kualitas baik tapi dengan harga murah
·
Cara tenaga kerja yang rendah biayanya. Rekruit
tenaga kerja yang sesuai dengan kapasitas usaha Anda, jika tidak perlu jangan
rekruit tenaga berpendidikan tinggi. Jika usaha Anda membutuhkan tenaga
kerja dalam jumlah banyak sebaiknya pilih lokasi dengan akses tenaga kerja
lebih mudah dan UMR lebih rendah. Pilih tenaga kerja asli daerah karena kalau
pendatang biasanya cenderung mengharapkan tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
·
Temukan sistem produksi yang paling efisien.
Dalam berproduksi, pastikan sistem yang Anda jalankan dalam proses produksi
memang sudah efisien. Cari tau pada sisi mana mungkin terjadi kebocoran dana
dan pemborosan dan lakukan tindakan segera untuk mensiasatinya. Libatkan semua
lini produksi untuk membuat sistem yang paling efisien.
3.
Fungsi Produksi
Secara umum azas – azas produksi dimulai dari fungsi
produksi. Fungsi produksi merupakan hubungan fisik atau hubungan teknis antara
macam dan jumlah factor – factor produksi yang digunakan dengan jumlah produksi
yang dihasilkan persatuan waktu (Napitupulu, 1975; zteken dan Asnawi, 1977;
Soekartawi, 1990).
Faktor – factor produksi yang digunakan dalam proses
produksi dapat dikategorikan menjadi :
§
Faktor produksi yang dapat dikuasai, seperti skala usaha, makanan
ternak, tenaga kerja dll
§
Faktor produksi yang tidak dapat dikuasai, Seperti Iklim (Sudarsono, 1988)
Model yang digunakan untuk menerangkan peubah populasi
ternak sapi potong adalah fungsi produksi COBB-DOUGLAS (DEBERTIN, 1986) dan
fingsi produksi ini telah digunakan olel MATONDANG (1994) terhadap populasi
ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model COBB DOUGLAS lebih baik
dibanding dengan model TRANCENDENTAL.
4.
Manfaat sapi potong
Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak
hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan
sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak, kotoran sapi
juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan
oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat
memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
·
Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat
pinggang, topi, jaket.
·
Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan
perekat/lem, tepung tulang dan garang kerajinan
·
Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan
seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan
manusia.
Kesimpulan
Konsep biaya pada produksi sapi potong yaitu biaya produksi, biaya tetap dan biaya tidak tetap. Didalam produksi ada cara yang dapat meminimalkan tarif biaya dengan cari tenaga kerja, temukan sistem produksi paling efisien dsb.
Daftar Pustaka
Sutrisno, S.P.2011.Analisis Usaha Sapi Potong.Jakarta.Wordpress.com
(Diakses Mei 2011)
Kompasiana.2015.Cara Efektif Meminimalkan Biaya Produksi.Jakarta.Kompasiana.com
Arfai.1992.ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN CURUG KABUPATEN SUKABUMI.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/23833/1992arf.pdf?sequence=2&isAllowed=y
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/23833/1992arf.pdf?sequence=2&isAllowed=y
Anonim.Anonim.Budaya Ternak Sapi Potong.Jakarta.Omkicau.com
https://omkicau.com/berbagai-peluang-usaha-bidang-peternakan-perkebunan/budidaya-ternak-sapi-potong/
Raharja,Pratama dan Mandala, Manurung.2008.Pengantar Ilmu Ekonomi.LPFFUI.Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.