.

Minggu, 09 April 2017

Menambah Wawasan Mengenai Pasar Persaingan Monopolistik

@A22-Tia

Oleh : Tia Afrilia


Abstrak
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena seperti yang kita ketahui,  di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia.
Pasar  di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah  yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik.



Pengertian Pasar Monopolistik 

Menurut Govinda (2015), Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkanpasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merektersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia.



Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik

1.      Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli.
2.   Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang berbeda.
3.      Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. (Menurut Devi, 2014)



Ciri-ciri pasar monopolistik

1.      Terdapat banyak produsen/penjual.
Pasar ini memang memiliki banyak produsen, tapi pasar ini tidak memiliki produsen sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang memiliki skala produksi yang lebih besar dari pada produsen lainnya.
2.      Adanya diferensiasi produk.
Pasar ini menjual produk yang cenderung sama, tapi memiliki banyak perbedaan khususnya dengan produk lain, seperti misalnya dari cara pengemasan, bentuk dan sebagainya.
3.      Produsen dapat mempengaruhi harga.
Di pasar ini dimana harga terbentuk berdasarkan dari mekanisme pasar, oleh sebab itu pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli maupun pasar monopoli.
4.      Produsen dapat keluar masuk pasar.
Dalam hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, ketika produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya akan tinggi. Saat produsen semakin banyak, otomatis laba ekonomis akan semakin kecil, maka pasar semakin menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
5.      Promosi penjualan harus aktif.
Di pasar ini harga bukanlah merupakan pendongkrak jumlah pembeli atau konsumen, melainkan kemampuan produsen atau perusahaan untuk menciptakan citra yang baik dimata para konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Jadi, iklan atau promosi memiliki peran yang sangat penting dalam meraih dan mempertahankan banyak konsumen. (Menururt Robby, 2016)



Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak mencapai elastisitas sempurna di mana kurva permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan atas barang produksi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik bersifat menurun sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
·         Apabila perusahaan menaikan harga maka jumlah barang yang dijual menjadi sangat berkurang.
·         Apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijual akan sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam pasar persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjual marjinal (MR) adalah sama seperti yang terdapat dalam monopoli, yaitu kurva terletak di bawah kurva permintaan. (Menurut Saeful, 2016)



Asumsi Pasar Monopolistik 

Menurut Govinda (2015), berikut akan dijelaskan beberapa asumsi tentang pasar monopolistik:
·  Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaan lainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing, iklan dari pesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga oleh suatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksi mengubah harga-harga mereka.
·         Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogen sempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknya paling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg pertamaakan menurun.



Efek Persaingan Monopolistik

Menurut Govind (2015), Analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka panjang, terdapat beberapa hal yang perlu disikapi yaitu:
·  Terjadi ketidak efesienan produksi karena produsen tidak berproduksi pada Biaya rata-rata Minimum. Hal ini akibat dari kurva permintaan yang menurun harus bersinggungan dengan AC, sehingga tidak mungkin terjadi AC minimum melainkan pada saat AC menurun. Ini menandakan bahwa perusahaan dalam jangka panjang masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga terjadi pemborosan sumber ekonomi masyarakat.
·    Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginal untuk menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli perusahaan.



Kelebihan pasar monopolistik

1.     Banyak produsen di pasar yang memberikan keuntungan bagi pembeli atau konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.   Kebebasan keluar masuk untuk produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi yang baru dalam menghasilkan produknya.
3.   Diferensiasi produk mendorong para konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, serta dapat membuat para konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.   Pasar ini umumnya mudah untuk dijumpai oleh konsumen, sebab sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar ini. (Menururt Robby, 2016)



Kekurangan pasar monopolistik

1.      Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun dari segi pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal maupun pengalaman yang cukup akan lebih cepat keluar dari pasar ini.
2.      Dibutuhkan modal yang besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, sebab pemain pasar di dalamnya mempunyai skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.   Pasar monopolistik mendorong produsen untuk selalu berinovasi terhadap produk-produknya, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh pembeli atau konsumen. (Menururt Robby, 2016)

  

Kesimpulan

Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yang tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar lebih dan mampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun juga,pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan menyediakan keragaman yang banyak diminta. Meskipun demikian, beberapa pemborosan ditunjukkan dalam kelebihan kapasitas dan dalam penggunaan persaingan non harga.
Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaan lainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing, iklan dari pesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga oleh suatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksi mengubah harga-harga mereka.
Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogen sempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknya paling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka mangsa pasar dari perusahaan yamg pertama akan menurun.
  


Daftar Pustaka

Fachri. Saeful. 2016. Pasar Persaingan Monopolistik.


Prasetyo. Robby. 2016. Pasar Monopolistik.


Fitra. 2016. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Contoh Pasar Monopolistik.


Govinda. 2015. Makalah Pasar Monopolistik.


Devristyana. Devi. 2014. Makalah Pasar Persaingan Mokopolistik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.