Pasar adalah tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Manusia
dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena seperti yang kita
ketahui, di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia.
Pasar di Indonesia
didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang memungkinkan untuk
seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga dengan mudah
setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen
memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang
berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik.
Pengertian Pasar Monopolistik
Menurut Govinda (2015), Pasar Monopolistik adalah
salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada
pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkanpasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi semua
shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma,
perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat
barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
merektersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia.
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik
1. Ketidakpuasan terhadap daya analisis
model persaingan sempurna maupun monopoli.
2. Sumber daya alam yang melimpah
menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang
berbeda.
3. Differensiasi produk yang tidak
terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. (Menurut Devi, 2014)
Ciri-ciri
pasar monopolistik
1. Terdapat banyak produsen/penjual.
Pasar ini memang memiliki banyak produsen, tapi pasar ini
tidak memiliki produsen sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu
pun produsen yang memiliki skala produksi yang lebih besar dari pada produsen
lainnya.
2. Adanya diferensiasi produk.
Pasar ini menjual produk yang cenderung sama, tapi memiliki
banyak perbedaan khususnya dengan produk lain, seperti misalnya dari cara
pengemasan, bentuk dan sebagainya.
3. Produsen dapat mempengaruhi harga.
Di pasar ini dimana harga terbentuk berdasarkan dari
mekanisme pasar, oleh sebab itu pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga
meskipun tidak sebesar pasar oligopoli maupun pasar monopoli.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar.
Dalam hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, ketika produsen
hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya akan tinggi. Saat produsen semakin
banyak, otomatis laba ekonomis akan semakin kecil, maka pasar semakin menjadi
tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
5. Promosi penjualan harus aktif.
Di pasar ini harga bukanlah merupakan pendongkrak jumlah
pembeli atau konsumen, melainkan kemampuan produsen atau perusahaan untuk
menciptakan citra yang baik dimata para konsumen, sehingga dapat menimbulkan
fanatisme terhadap produk. Jadi, iklan atau promosi memiliki peran yang sangat
penting dalam meraih dan mempertahankan banyak konsumen. (Menururt Robby, 2016)
Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi
monopoli tetapi elastisitasnya tidak mencapai elastisitas sempurna di mana
kurva permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang
dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada hakikatnya kurva
permintaan atas barang produksi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
bersifat menurun sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan
curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
·
Apabila
perusahaan menaikan harga maka jumlah barang yang dijual menjadi sangat
berkurang.
·
Apabila
perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijual akan sangat
bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam
pasar persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil
penjual marjinal (MR) adalah sama seperti yang terdapat dalam monopoli, yaitu
kurva terletak di bawah kurva permintaan. (Menurut Saeful, 2016)
Asumsi Pasar Monopolistik
Menurut Govinda (2015), berikut akan
dijelaskan beberapa asumsi tentang pasar monopolistik:
· Setiap
perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaan lainnya,karena
itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing, iklan dari pesaing
tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga oleh suatu
perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksi mengubah
harga-harga mereka.
·
Jumlah
perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk
dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogen sempurna
dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknya paling
tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya.
Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka panjang
akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan
yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat
dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg
pertamaakan menurun.
Efek
Persaingan Monopolistik
Menurut Govind (2015), Analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka
panjang, terdapat beberapa hal yang perlu disikapi yaitu:
· Terjadi
ketidak efesienan produksi karena produsen tidak berproduksi pada Biaya
rata-rata Minimum. Hal ini akibat dari kurva permintaan yang menurun harus
bersinggungan dengan AC, sehingga tidak mungkin terjadi AC minimum melainkan
pada saat AC menurun. Ini menandakan bahwa perusahaan dalam jangka panjang
masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga
terjadi pemborosan sumber ekonomi masyarakat.
· Konsumen
masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginal untuk
menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
masih mengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli perusahaan.
Kelebihan
pasar monopolistik
1. Banyak produsen di pasar yang
memberikan keuntungan bagi pembeli atau konsumen untuk dapat memilih produk
yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk untuk
produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi yang baru dalam
menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong para
konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, serta
dapat membuat para konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini umumnya mudah untuk
dijumpai oleh konsumen, sebab sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia di
pasar ini. (Menururt Robby, 2016)
Kekurangan
pasar monopolistik
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat
persaingan yang sangat tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun dari segi
pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal maupun pengalaman yang
cukup akan lebih cepat keluar dari pasar ini.
2. Dibutuhkan modal yang besar untuk
masuk ke dalam pasar monopolistik, sebab pemain pasar di dalamnya mempunyai
skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar monopolistik mendorong produsen
untuk selalu berinovasi terhadap produk-produknya, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang nantinya akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar
oleh pembeli atau konsumen. (Menururt Robby, 2016)
Kesimpulan
Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian
yang tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar
lebih dan mampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna.
Bagaimanapun juga,pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang
dibedakan menyediakan keragaman yang banyak diminta. Meskipun demikian, beberapa
pemborosan ditunjukkan dalam kelebihan kapasitas dan dalam penggunaan
persaingan non harga.
Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada
perusahaan lainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga
pesaing, iklan dari pesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena
itu perubahan harga oleh suatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi
perusahaan lain untuk beraksi mengubah harga-harga mereka.
Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya
memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah
homogen sempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk
membedakan produknya paling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari
produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan
dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki
pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan
menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka mangsa pasar dari perusahaan yamg pertama akan menurun.
Daftar
Pustaka
Fachri. Saeful.
2016. Pasar Persaingan Monopolistik.
Prasetyo.
Robby. 2016. Pasar Monopolistik.
Fitra.
2016. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Contoh Pasar Monopolistik.
Govinda.
2015. Makalah Pasar Monopolistik.
Devristyana.
Devi. 2014. Makalah Pasar Persaingan Mokopolistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.