Pengertian Investasi menurut Fitz Gerald
aktivitas ialah berkaitan
dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang
pada saat sekarang. Barang modal tersebut kemudian akan menghasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga kemudian mengungkapkan
bahwa investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan
sumber-sumber untuk yang dipakai untuk mengadakan suatu barang. Dari modal
itulah makan akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Macam-Macam Investasi
·
INVESTASI TETAP umumnya
digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang bersifat tetap seperti:
mesin,bangunan, tanah, /investasi untuk mendirikan usaha.investasi ini tidak
ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan pendapatan nasional.
·
INVESTASI TERPACU
investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional artinya jika pendaptan
meningkat maka investasi akan meningkat pula.
Jenis-Jenis Investasi
Investasi merupakan konsep aliran
(flow concept), karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi
akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu
periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran
investasi satu periode sebelumnya.
a. Investasi
dalam bentuk barang modal dan bangunan
Yang tercangkup dalam invesatasi
barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran –
pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan
produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan
barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi
ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).
b. Investasi
persediaan
Berdasarkan pertimbangan,
perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada target penjualan.
Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000
unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya
melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit
merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja
investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.
Kriteria Investasi
Minimal ada 4 kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu :
1. Payback Period
1. Payback Period
Payback period (periode pulag
pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat
dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu
yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada
investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun).
2. Benefit / cost
ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio mengukur mana yang
lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil output yang diperoleh.
Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan
sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1 maka B = C yang dihasilkan
sama dengan biaya yang dikeluarkan.
3. Net Present Value
(NPV)
Keuntungan lain dengan
menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai
sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang
disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV >
0, sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai
sekarang dari biaya total.
4. Internal
Rate of return ( IRR )
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai
tingkat pengembalian investasi, dihirung pada saat NPV sama dengan nol. Jika
pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah
12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan
hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang di inginkan (r).
jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal invastasi
ditolak. Begitu juga sebaliknya.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi
a. Tingkat pengembalian Yang Diharapkan ( Expected Rate Of Return )
a. Tingkat pengembalian Yang Diharapkan ( Expected Rate Of Return )
Kemampuan perusahaan menentukan
tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi
internal dan eksternal perusahaan.
1. Kondisi Internal
Perusahaan
Kondisi internal adalah
factor-faktor yang berada di bawah control perusahaan, misalnya tingkat efisiensi,
kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan
positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, makin tinggi
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang
diharapkan makin tinggi.
2. Kondisi Eksternal
Perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah
perkiraan tentang tingkat produkdi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun
internasional. Jika diperkirakan tentang masa depan ekonomi nasional maupun
dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat
pengembalian investasi dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondidi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan paak, misalnya, diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Factor sosial politik juga menentukan gairah investasi, jika sosial-politik makin stabil, investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula factor keamanan (kondisi keamanan Negara).
Selain perkiraan kondidi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan paak, misalnya, diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Factor sosial politik juga menentukan gairah investasi, jika sosial-politik makin stabil, investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula factor keamanan (kondisi keamanan Negara).
b. Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bungan pinjaman ; makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin menurun. Namun , tidak jarang,walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minta akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya tota investasi masih tinggi. Factor yang mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.
c. Marginal efficiency of capital (MEC), tingkat bunga, dan marginal efficieny of investment (MEI)
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bungan pinjaman ; makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin menurun. Namun , tidak jarang,walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minta akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya tota investasi masih tinggi. Factor yang mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.
c. Marginal efficiency of capital (MEC), tingkat bunga, dan marginal efficieny of investment (MEI)
1. Marginal
efficiency of capital (MEC),Invetasi, dan tingkat bunga
Yang dmaksud dengan marginal
efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal marjinal (EMM) adalah tingkat
pengembalian yang di harapkan (expected rate of return) dari setiap tambahan
barang modal.
2. Marginal
efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment (MEI)
Sama halnya dengan kurva
permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional dapat di turunkan dengan
menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaan-perusahaan yang
ada dalam perekonimian tetapi ada beberapa ekonom yang tidak sependapatan
dengan cara penurunan kurva MEC.
Padahal jika permintaan barang
akan modal secara nasional meningkat, logikanya tingkat bunga akan naik.
Akibatnya kenaikan permintaan akan investasi tidak sebesar lurva MEC . kurva
yang lebih relevan adalah kurva yang marginal efficiency of investment (MEI)
atau efisiensi investasi marginal (EIM).
Jadi,dapat disimpulkan bahwa
Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau perbelanjaan
penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Investasi atau pembentukan modal
merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.Dan Dalam
Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal
asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara
langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan
Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia,
dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman
modal.
Daftar Pustaka
- · Pengertian Investasi Menurut Para Ahli globallavebookx.blogspot.co.id
- · Pengetahuan : TEORI INVESTASI ryanc4rd5.blogspot.co.id
- · 10 Pengertian Dan Definisi Investasi Menurut Ahli Ekonomi www.gurupendidikan.com
- · Teori Investasi Makro Ekonomi | Mari Kita Bersatu dalam Dakwah athmospheresis.wordpress.com
- · TENTANG KEBEBASAN: MAKALAH TEORI INVESTASI amajidode.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.