.

Senin, 29 Mei 2017

Apa yang harus kita ketahui dalam Investasi ??



Oleh : @A08-Satria











Pemahaman Investasi
A.      Definisi Investasi
Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Menurut Abdul Halim, “Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko”. Dalam Berinvestasi berlaku hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya.

B.      Fungsi Investasi
a.       Fungsi Investasi yaitu suatu pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan sebuah peralatan produksi yang  bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang-barang modal dalam suatu perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan.
b.      Fungsi Investasi yang kedua yaitu kurva yang menunjukkan sebuah hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional.
Fungsi investasi yang satu ini dibedakan menjadi dua yakni :
a.       Sejajar dengan sumbu datar
b.      Bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan
C.      Manfaat Investasi
a.       Potensi penghasilan jangka panjang
Secara historis, investasi yang memiliki beberapa risiko modal—entah itu risiko default pada obligasi korporasi, atau risiko penurunan harga saham—telah memberi banyak manfaat pada para investor. Tentu saja tidak ada jaminan mengenai hal ini. Jadi, walaupun uang tunai memang lebih aman dibandingkan saham, pada jangka panjang saham bisa menghasilkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Plus, setiap volatilitas di pasar saham kadang-kadang dapat merupakan peluang bagi manajer investasi yang ingin membeli saham murah.
b.      Mengungguli inflasi
Agar tabungan Anda bisa tumbuh secara nyata dari waktu ke waktu, tabungan tersebut perlu mendapatkan tingkat pengembalian setelah pajak yang lebih besar daripada tingkat inflasi. Dengan suku bunga rendah seperti saat ini, menemukan rekening tabungan yang memberikan pengembalian di atas tingkat inflasi bisa sangat sulit sehingga sangat layak bagi Anda mempertimbangkan investasi yang memiliki potensi untuk mengalahkan inflasi.
c.       Memberikan penghasilan tetap
Jika Anda mendekati atau berada di masa pensiun, Anda akan mencari penghasilan tetap untuk biaya hidup sehari-hari. Berbagai investasi termasuk, ekuitas, obligasi dan properti dapat memberikan tingkat penghasilan yang tetap dan menarik, yang seringkali lebih tinggi dari tingkat inflasi.
d.      Bisa menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan
Portofolio investasi dapat dirancang untuk mencapai tujuan yang berbeda saat Anda menjalani hidup. Misalnya, sikap Anda terhadap risiko dapat berubah saat Anda menjadi lebih tua, dan dengan perencanaan yang matang, sangat mungkin bagi Anda untuk menyesuaikan portofolio Anda agar bisa sesuai dengan perubahan tujuan Anda.
Jika Anda memiliki jangka waktu yang panjang untuk investasi, Anda mungkin ingin berinvestasi pada jenis investasi yang potensi pertumbuhan atau berinvestasi di sektor yang lebih berisiko seperti ekuitas swasta di mana tabungan Anda bisa mempengaruhi fluktuasi pasar jangka pendek. Jika Anda mendekati pensiun, Anda mungkin lebih ingin berinvestasi pada investasi yang lebih berfokus pada pendapatan.
e.      Anda bisa berinvestasi sesuai dengan keadaan keuangan Anda
Keadaan keuangan Anda akan berubah dari waktu ke waktu, tetapi Anda dapat mengubah cara Anda berinvestasi sesuai dengan hal tersebut. Jika Anda punya uang, Anda bisa langsung berinvestasi karena semakin cepat Anda memulai, semakin lama investasi Anda akan berkembang. Atau, investasi dengan jumlah yang rutin setiap bulannya dapat membantu mengatasi fluktuasi kinerja pasar modal. Hal ini bisa sangat bermanfaat dalam pasar yang bergejolak.
D.      Resiko Investasi
Banyak orang yang enggan berinvestasi karena khawatir dengan resikonya terutama bila yang bersangkutan tak mempunyai banyak uang. Misalnya seseorang memiliki dana segar sebanyak 10 juta dan bingung hendak menyimpannya pada bank atau pada jenis investasi lain. Memang aman menyimpan uang di bank tetapi seringkali pula kita tergoda untuk menanamkan modal pada tempat lain meskipun sering merasa khawatir pula dengan resikonya. Padahal harus disadari bahwa semua jenis investasi itu selalu mengandung resiko. Nah, inilah beberapa resiko dalam investasi pasar uang.

1. Berkurangnya nilai investasi

Kehilangan uang pada investasi tentu merupakan hal yang tidak mungkin bila lembaga investasi yang menjadi mitra Anda adalah institusi terpercaya, legal, dan profesional. Meskipun demikian memang adalah instrumen investasi yang mengandung resiko besar, sedang, atau kecil. Saat ini bila Anda berinvestasi yang sering menjadi pertanyaan adalah seberapa besar penurunan nilai yang dapat Anda tanggung bila terjadi kegagalan pada investasi?

Apakah 10%, 30%, 50%, atau mungkin 100%? Seberapa pun besarnya nilai kerugian yang dapat Anda tanggung tetapi penting untuk diingat bahwa resiko adalah bagian dari investasi. Dengan demikian Anda harus waspada bila ada lembaga penghimpun dana atau lembaga investasi yang menjanjikan profit terus-menerus bahkan pada angka tertentu dalam hitungan minggu, bulan, atau tahun karena mustahil terjadi.

2. Produk yang sulit untuk dijual

Kekhawatiran kedua yang kerap mendera calon investor adalah apakah instrumen investasi yang dibelinya itu bisa dengan mudah dijual kembali atau tidak. Inilah sebabnya banyak orang lebih suka membeli emas bila mempunyai dana berlebih karena produk ini dianggap mudah dijual kembali saat membutuhkan dana segar terutama dalam waktu mendesak. Selain itu ada pula orang yang lebih suka membeli mata uang yang nilainya bisa mempertahankan asetnya misalnya US $. Setelah membeli mata uang asing kemudian uang tersebut akan disimpan pada bank. Bila disimpan sendiri kondisi fisik kertas bisa rusak lebih cepat sehingga akan menyulitkan bila suatu saat hendak dijual kembali. Beberapa bank atau money changer bahkan sering tak mau menerima mata uang asing bila kondisinya kumal, rusak, atau robek.

Produk investasi lain yang juga agak sulit dijual adalah benda-benda koleksi karena ada kalangan tersendiri yang secara eksklusif membeli barang-barang ini. Benda koleksi yang berupa lukisan misalnya hanya akan diminati oleh orang-orang tertentu yang mempunyai jiwa seni tinggi. Tak selalu mudah untuk menjual lukisan tetapi saat sekali terjual harganya bisa menjadi sangat tinggi dan memberikan keuntungan besar bagi penjualnya. Inilah sebabnya sebelum memutuskan untuk berinvestasi sebaiknya ketahuilah terlebih dahulu potensi penjualan produk tersebut. Jangan sampai menggunakan dana Anda dengan maksud investasi tetapi ternyata produk yang Anda beli tersebut sulit dijual untuk memperoleh imbal hasil.

3. Hasil investasi memberikan imbal hasil yang kecil

Sering terjadi hasil investasi yang diharapkan bisa menjadi sandaran di masa depan justru memberikan profit yang nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa. Hal ini terjadi karena inflasi yang mengurangi nilai uang dan melemahkan daya beli uang tersebut. Jadi seandainya Anda berinvestasi pada deposito dengan bunga 10% per tahunnya sementara harga barang dan jasa mengalami kenaikan 15% per tahun tentu saja hasil investasi ini tidak sepadan.

Selain diakibatkan oleh inflasi yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa bisa saja kondisi ini disebabkan oleh produk investasi yang Anda pilih memang kurang sesuai. Beberapa dari investor memang menginginkan sebuah produk investasi konservatif yang aman dan minim resiko. Tetapi konsekuensi dari keinginan ini adalah imbal hasil yang diperoleh dari investasi tersebut memang tak dapat mengungguli kenaikan barang dan jasa. Bila dibiarkan dari tahun ke tahun bukan tak mungkin suatu saat nanti Anda bisa pailit.

Lalu apa solusi dari kondisi tersebut? Anda harus membuka mata dan telinga lebar-lebar dan harus selalu menambah pengetahuan tentang investasi. Pelajari berbagai informasi yang mengulas tentang produk-produk jenis investasi lain yang mungkin sebelumnya tak pernah Anda ketahui. Cermati tentang modal yang dibutuhkan untuk melakukan investasi tersebut, potensi imbal hasilnya, termasuk konsekuensinya yang berupa resiko. Siapa tahu jenis investasi tersebut adalah yang paling sesuai bagi Anda.

Demikianlah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang resiko investasi terutama dalam bidang keuangan. Semoga bermanfaat bagi Anda dan dapat menjadi salah satu referensi berharga dalam memilih investasi yang paling sesuai.


E.       Jenis-Jenis Investasi
1.       Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.
2.       Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
3.       Tabungan di bank
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun sesuai keinginan kita.
4.       Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
5.       Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
Daftar Pustaka
Anonim. 2016. “Resiko Investasi”. http://www.analisaforex.com/08/04/2016/resiko-investasi/23324.html (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Anonim. 2017. “Jenis-jenis atau macam-macam investasi”. https://www.notarisdanppat.com/jenis-jenis-atau-macam-macam-investasi/ (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Anonim. 2015. “5 Manfaat Investasi Yang Perlu Anda Ketahui”. https://csdnews.com/5-manfaat-investasi-yang-perlu-anda-ketahui/ (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Dimas, Setiawan. 2012. “Definisi Investasi”. http://definisimu.blogspot.co.id/2012/08/definisi-investasi.html (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Blitar. 2017. “Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Jenis Investasi 5 Beserta Manfaatnya Terlengkap”. http://www.gurupendidikan.com/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-investasi-beserta-5-manfaatnya-terlengkap/ (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.