.

Senin, 28 Maret 2016

Pasar Persaingan Sempurna




Pengertian Pasar
adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi barang atau jasa.
Struktur Pasar
    Adalah berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, seperti jumlah perusahaan, skala produksi, dan jenis produksi. Struktur pasar yang kompetitif adalah struktur pasar di mana perusahaan-perusahaan yang ada didalamnya sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga dan jumlah barang dipasar.



PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Definisi
    Pasar persaingan sempurna adalah pasar dengan ciri-ciri banyak terdapat pembeli dan penjual, barang yang diperdagangkan bersifat homogen, informasi pasar lengkap, dan harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran.

Ciri-ciri:
1.Terdapat banyak pembeli, tetapi mereka tidak mampu memengaruhi harga

2.Terdapat banyak penjual

3.Barang dan jasa yang dijual bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan

4.Adanya kebebasan untuk masuk dan keluar dari pasar persaingan sempurna

5.Setiap pihak dapat mengetahui keadaan pasar dengan mudah (perfect information)

6.Adanya kebebasan untuk mengambil keputusan

Peran pasar persaingan sempurna bagi masyarakat

             Pasar persaingan sempurna bersifat datum, artinya produsen tidak akan memengaruhi harga dengan cara menambah atau mengurangi produksi.
Pasar persaingan sempurna juga akan merangsang produsen untuk menerapkan teknologi maju, cara kerja baru, dan dapat menekan biaya seminimal mungkin sehingga dapat memproduksi dengan harga pokok dibawah harga pasar untuk mendapatkan keuntungan.
   Pasar persaingan sempurna juga mendidik masyarakat melakukan proses produksi secara efisien, sehingga produk yang sampai ke masyarakat adalah produk dengan mutu terbaik dan harga murah.
    
Kebaikan pasar persaingan sempurna 

1. Harga terbentuk berdasarkan interaksi permintaan dan penawaran 
2. Harga menjadi indikator kinerja produsen
3. Fungsi produksi berlangsung secara efisien 
4. Harga barang logis, sesuai dengan permintaan pasar
5. Sumberdaya produksi bebas keluar masuk, sehingga kegiatan ekonomi lebih sehat.
Keburukan pasar persaingan sempurna 

    1. Barang yang diperdagangkan bersifat homogen
    2. Tidak ada keunggulan produk dibandingkan produk lain
3. Inovasi menjadi terhambat
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

Pasar Monopoli (mono = satu, poli = penjual)
Definisi
    Bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar dan perusahaan ini tidak mempunyai barang pengganti (substitusi) yang sangat dekat.

     Sebagai penentu harga (price-setter), seorang monopolis dapat menaikkan harga dengan cara mengurangi jumlah produknya.
     

     Ciri-ciri
1.Hanya ada satu orang penjual 
2.Terdapat banyak pembeli
3.Produk untuk pasar monopoli tidak mempunyai barang pengganti(substitusi) yang dekat 
4.Adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar
  
Secara langsung atau tidak langsung, perusahaan-perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk memonopoli suatu pasar, akan berusaha membuat hambatan/ batasan untuk menyulitkan pendatang baru, yakni:
1. Penetapan harga serendah mungkin
2. Adanya kepemilikan terhadap hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif
3. Pengawasan yang ketat terhadap agen pemasaran dandistribusi
4. Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5. Memiliki sumber daya yang unik
 Penyebab timbulnya pasar monopoli

1.Ditetapkan oleh undang-undang
2.Penggabungan dari berbagai perusahaan
3.Adanya hasil cipta atau karya seseorang


Kebaikan pasar monopoli
1.Menghindari produk tiruan dan persaingan yang tidak bermanfaat
2.Menimbulkan skala ekonomi yang menurunkan biaya produksi
3.Terjaganya kesinambungan stabilitas perusahaan
4.Mendorong penggunaan mesin-mesin generasi terbaru dengan tingkat teknologi tinggi
5.Mendorong peningkatan kinerja departemen penelitian dan pengembangan

Keburukan pasar monopoli
1.Penyalahgunaan kekuatan ekonomi
2.Adanya pelecehan terhadap posisi konsumen
3.Adanya kesenjangan dalam pembagian
4.Tidak adanya persaingan
5.Mengurangi kesejahteraan konsumen

Peran pemerintah dalam pasar monopoli
1.Mencegah timbulnya monopoli itu sendiri
2.Pemberian izin kepada perusahaan baru
3.Menambah penawaran barang dalam negeri dengan jalan impor
4.Pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET)

Pasar Oligopoli

Definisi
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.

Jumlah perusahaan pada pasar oligopoli umumnya lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.

Ciri-ciri

1.Terdapat banyak pembeli dipasar
2.Hanya ada beberapa penjual       
3.Produk yang dijual bisa bersifat homogen dan bisa juga berbeda, tetapi  memenuhi  standar tertentu
4.Terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru
5.Adanya saling ketergantungan
6.Penggunaan iklan sangat efektif
Pasar Monopolistik
Definisi
         
    Pasar monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang serupa, tetapi memiliki perbedaan pada beberapa aspek.

Ciri-ciri 
1. Terdapat banyak produsen atau penjual
2. Jenis barang yang dipasarkan berbeda  
3. Adanya kemampuan produsen untuk memengaruhi harga
4. Produsen lain mudah masuk ke dalam pasar
5. Promosi penjualan harus aktif

Kebaikan pasar monopolistik 

1.Barang yang diperdagangkan berbeda, walaupun fungsinya sama
2.Perusahaan terdorong untuk melakukan inovasi
3.Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik.

Keburukan pasar monopolistik
1.Biaya promosi tinggi
2.Harga barang berada pada tingkat tinggi


Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya.
A. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
1. Perusahaan Adalah Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.
2. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.
3. Menghasilkan Barang Serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical’atau homogenous. Persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4. Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,
5. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.


B. PERMINTAAN DAN HASIL JUALAN
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan:
• Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
• Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di pasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar lainnya.

C. PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN
Sifat tersebut adalah setiap perusahaan adalah pengambil harga yaitu sesuatu perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga.
Gambar 1.1
Permintaan yang dihadapi Perusahaan dan Pasar
Kurva permintaan dd adalah berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar, dan tingkat harga yang dicapai adalah Rp 3000. Kurva dd adalah bersifat elastis sempurna karena dua alasan. Yang pertama, hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan tersebut menaikkan harga hasil produksinya, tidak satu pun dari hasil produksinya akan terjual. Para konsumen akan membeli dari perusahaan lain. Alasan kedua, oleh karena produksi perusahaan tersebut adalah sebagian kecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar, perusahaan tersebut dapat menjual seluruh produksinya pada harga Rp 3000. Sumbu datar dari Gambar 11.1 (i) menunjukkan bahwa produksi perusahaan itu adalah jauh lebih kecil dari jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Karena perusahaan itu dapat menjual semua hasil produksinya, tidak ada alasan kepada perusahaan untuk menurunkan harga penjualan barangnya.
D. HASIL PENJUALAN MARJINAL, RATA-RATA DAN TOTAL
1. Hasil Penjualan Rata-rata
Untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
2. Hasil Penjualan Mar jinal
Satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR— yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannja. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga — hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal. Dalam Gambar 2 (i) kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
3. Hasil Penjualan Total
Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR —yaitu dari perkataan Total Revenue}. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
Gambar 1.2
Hasil Penujualan Rata-rata, Marjinal dan Total

E. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
1. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:
o Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
o Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MQ atau MR = MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada ketika MR > MC yaitu hasil penjualan marjinal (MR) melebihi biaya marjinal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung. Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan di mana MR = MC berlaku.
Tabel 1.1
Jumlah produksi dan biaya produksi
Ciri-ciri dari data dan kurva berbagai jenis biaya adalah:
o Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
o Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
o Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil. Oleh sebab itu kurva biaya tetap rata-rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
o Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata dan biaya marjinal, mempunyai sifat yang sama: pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi biaya-biaya tersebut semakin tinggi apabila produksi ditambah. Berdasarkan sifat ini kurva untuk ketiga jenis biaya berbentuk huruf “U”.

2. Jumlah produksi dan hasil penjualan
o Data dalam kolom (1), seperti juga dalam Tabel 1, menggambarkan jumlah produksi yang dapat dicapai.
o Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga seunit tetap Rpl 50 ribu oleh karena produsen tersebut berada di pasar persaingan sempurna.
o Kolom (3) menunjukan hasil penjualan total yang akan diterima produsen pada berbagai tingkat produksi. Data hasil penjualan total dalam kolom tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
TR = P x Q
TR adalah jumlah hasil penjualan, P adalah tingkat harga dan Q adalah jumlah produksi.
Tabel 1.2
Produksi dan Penjualan (ribu rupiah)
o Kolom (4) hasil penjualan rata-rata. Hasil penjualan rata-rata (AR) adalah sama dengan tingkat harga (P).
o Kolom (5) hasil penjualan marjinal harga adalah tetap, maka hasil penjualan marjinal adalah sama dengan tingkat harga.

3. Menentukan Keuntungan Maksimum
Terdapat dua cara untuk menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan untung tersebut (i) dengan menggunakan pendekatan biaya total dan hasil total, dan (ii) dengan menggunakan pendekatan hasil marjinal dan biaya marjinal.
a. Hasil Penjualan Total, Biaya dan Keuntungan
Yang perlu dilakukan :
• Membangdingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi
• Menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling maksimum.
Tabel 1.3
Hasil penjualan, biaya produksi dan keuntungan maksimum
Kolom (2) hasil penjualan, kolom (3) biaya produksi. Keuntungan yang diperoleh kolom (4).
Keuntungan = Hasil penjualan total – Biaya produksi total
Keuntungan maksimum dicapai apabila perusahaan memproduksikan sebanyak 6 atau 7 unit dan keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan adalah Rp. 420 ribu. Catatan : Untuk menyesuaikan dengan analisis secara grafik, produksi yang akan dilakukan perusahaan adalah sebanyak 7 unit yaitu pada ketika hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC).

b. Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Tabel 1.4
Tambahan dan Jumlah Untung (ribu rupiah)
Catatan : Dalam nilai ini masih termasuk biaya tetap sebanyak Rp. 100 ribu.
Kolom (4), yang menggambarkan tambahan (pengurangan) untung apibala produksi ditambah satu unit, dihitung berdasarkan formula berikut :
Tambahan untung = Tambahan penjualan total – tambahan biaya
Kolom (5) itu merupakan keuntungan “bruto” , yaitu sebelum dikurangi dengan biaya tetap. Sebagai contoh, keuntungan yang diperoleh apabila produksi adalah 4 unit adalah : Rp. 320 ribu (lihat Tabel 11.4) – Rp. 100 rb = Rp. 220 rb. Keuntungan maximum dicapai pada tingkat produksi sebanyak 6 atau 7 unit. Jumlah keuntungan maximum adalah tersebut adalah : Rp. 250 rb (lihat Tabel 11.4) – Rp. 100 rb (biaya tetap) = Rp. 420 rb. Nilai keuntungan maximum ini adalah sama dengan yang dihitung dalam pendekatan pertama. Berlaku keadaan berikut : MC=MR. selalu dinyatakan hal yang berikut : peusahaan akan memproduksi 7 unit, yaitu pada tingkat produksi di mana MC=MR.
Kesamaan MC=MR adalah penting dalam penentuan “keseimbangan perusahaan” keadaan yang memaksimumkan keuntungan. Di bawah ini ditunjukkan kurva MC dan MR dan penentuan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan. Grafik tersebut dibuat berdasarkan data dalam Kesamaan MC=MR adalah penting dalam penentuan “keseimbangan perusahaan” keadaan yang memaksimumkan keuntungan.
Gambar 1.3
Menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan

F. GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Secara grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan degnan dua cara, yaitu :
? Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total
? Dengan grafik yang menunjukkan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal
1. Pendekatan Biaya Total-Hasil Penjualan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR, perusahaan memperoleh keuntungan.
Gambar 1.4
Menentukan Keuntungan Maksimum
dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total
Garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali. Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya. Perpotongan tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B.

2. Pendekatan Biaya Marjinal-Hasil Penjualan Marjinal
Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu :
? Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
? Mendapat untung normal
? Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
? Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan

G. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA
Efisiensi terbagi menjadi dua pengertian, yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
? Efisiensi Produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah.
? Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksikan barang tersebut. Produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga = biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi dalam Pesaingan Sempurna
Dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum.
Dalam jangka panjang keadaan ini berlaku : harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.