Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan
jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. Fungsi konsumsi
adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi
rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional. Faktor utama yang
mempengaruhi tingkat konsumen masyarakat adalah penadapatan, dimana korelasi
keduanya bersifat positif yaitu semakin tinggi pendapatan (Y) maka konsumsinya
(C) juga makin tinggi :
C = f(Y).
Teori Keynes
a.
Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi
Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini
dipengaruhi oleh pendapata disposabel. Tingkat konsumsi harus dipengaruhi
walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut disposabe
konsumsi otonomus (autonomus consuption). Jika pendapatan disposabel meningkat,
maka konsumsi juga meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak
sebesar peningkatan pendapatan disposabel.
b.
Kecenderungan Mengonsumsi Marjinal
Biasa disingkat MPC
adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah
ila pendapatan disposabel bertambah satu unit.
c.
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-Rata
Biasa disingkat APC
adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total.
d.
Hubungan Konsumsi dengan Tabungan
Pendapatan disposabel
yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan
sisanya ditabung. Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan
tabungan disebut kecenderungan menabung marjinal (Marjinal Propensity to Save,
disingkat MPS). Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan
disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (Average Propensity to
Save, disingkat APS).
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Konsumsi
Faktor-faktor tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi tiga besar :
a. Faktor-faktor Ekonomi
1.
Pendapatan rumah
tangga
2.
Kekayaan rumah
tangga
3.
Jumlah
barang-barang konsumsi tahan lama
4.
Tingkat bunga
5.
Perkiraan
tentang masa depan
6.
Kebijakan
pemerintah menurangi ketimpangan pendapatan
b. Faktor-faktor Demografi
1.
Jumlah penduduk
2.
Komposisi
penduduk
c. Faktor-faktor Non-Ekonomi
Faktor yang dipengaruhi adalah faktor sosial-budaya
masyarakat. Misalnya, seperti beruahanya kebiasaan berbelanja dipasar
tradisional ke pasar swalayan.
Tujuan Konsumsi
Seseorang
melakukan kegiatan konsumsi biasanya memiliki beberapa tujuan berikut :
a.
Mengurangi
nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
Hal-hal yang termasuk ke dalam
klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap adalah
misalnya penggunaan barang yang tidak habis dalam jangka waktu singkat. Yaitu
seperti mobil, motor, pakaian, furniture rumah tangga seperti meja,
kursi, lemari, dan sebagainya. Untuk mengurangi nilai guna barang-barang
tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap.
b.
Menghabiskan
atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
Hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi
mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara sekaligus adalah
barang-barang yang habis pakai atau tidak barang-brang yang tidak dapat
bertahan lama. Yaitu seperti makanan dan minuman. Karena jika tidak dihabiskan
dalam waktu sekaligus, maka bahan-bahan tersebut akan rusak, basi, dan
kadaluwarsa sehingga tidak memiliki nilai guna lagi.
c.
Memuaskan
kebutuhan jasmani dan rohani
Hal-hal yang termasuk ke dalam konsumsi
ini adalah seperti contohnya perjalanan haji dan umroh bagi umat muslim ke Negara
Arab Saudi. Hal seperti ini akan menimbulkan kepuasan batin dan rohani bagi
seseorang yang ingin melakukannya. Tentu saja untuk mewujudkan hal tersebut
diperlukan biaya perjalanan, biaya pendaftaran, dan lain sebagainya. Namun jika
seseorang telah memiliki niat kuat, maka hal tersebut tidak akan menjadi suatu
masalah yang besar.
Aspek
Positif dan Negatif
Kegiatan
mengkonsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan perilaku konsumtif masyarakat. Perilaku konsumtif adalah perilaku
manusia yang melakukan kegiatan konsumsi yang berlebihan.
Perilaku konsumtif ini bila dilihat dari sisi positif
akan memberikan dampak:
- Membuka dan menambah lapangan pekerjaan, karena akan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak untuk memproduksi barang dalam jumlah besar.
- Meningkatkan motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan, karena konsumen akan berusaha menambah penghasilan agar bisa membeli barang yang diinginkan dalam jumlah dan jenis yang beraneka ragam.
- Menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bila dilihat dari sisi negatifnya, maka perilaku
konsumtif akan menimbulkan dampak:
- Pola hidup yang boros dan akan menimbulkan kecemburuan sosial, karena orang akan membeli semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut murah atau mahal, barang tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang yang tidak mampu mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang seperti itu.
- Mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih banyak membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung.
- Cenderung
tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, orang akan mengkonsumsi lebih
banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa
datang.
Sumber :
Prathama Rahardja & Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi & Makroekonomi Jakarta: FE Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.