.

Senin, 06 Juni 2016

Inflasi dan Pengangguran

PENGANGGURAN

Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang ingin bekerja dan mempunyai kemampuan dibidang masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya suatu pekerjaan yang tersedia dan tidak memadai bahkan bisa juga tidak tersedianya lapangan kerja .
Pengangguran juga dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. 
Golongan penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja adalah sebagai berikut :
·         Penduduk yang berumur antara 15 hingga 65 tahun kecuali ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga keluarganya
·         Orang yang belum mencapai umur 65 tahun tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi
·         Pengangguran sukarela yaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak aktif mencari pekerjaan

Pengangguran menyebabkan produktivitas masyarakat berkurang sehingga banyak menyebabkan timbulnya kemiskinan, tingkat kriminalitas meningkat dan masalah sosial lainnya yang akan terjadi.
Yang jika dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kekacauan politik dan sosial disuatu negara ini sehingga dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi disuatu negara  sehingga dapat mengakibatkan menurunnya GNP dan pendapatan perkapita disuatu Negara. Hal demikian sangat dapat membahayakan untuk suatu negara bahkan jika suatu Negara tersebut sedang berkembang pesat disuatu bidang.

Jenis-jenis Pengangguran :
1)  Pengangguran friksional  (frictional unemployment)
Adalah suatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang pekerja untuk meninggalkan kerjaannya dan mencari kerjaan lebih baik lagi atau mencari kerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.
Contoh :
 - seorang guru di Medan, misalnya berhenti bekerja karena mengikuti suaminya yang dipindahkan ke Jakarta. Di tempat yang baru ini guru tersebut mencari kerjaan kembali.
- seorang wanita yang bekerja sedang mengandung anaknya yang pertama dan memutuskan untuk berhenti kerja. Setelah anaknya berumur beberapa bulan ia memutuskan mencari kerja kembali.

2)  Pengangguran Musiman (seasonal unemployment)
Adalah suatu keadaan dimana seseorang harus menganggur, karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek.
Contoh :
-      Petani, misalnya akan selalu dapat digolongkan sebagai penganggur musiman karena mereka tidak selalu dapat bekerja sepanjang tahun. Dan diantara menanam dan panen meraka harus menganggur karena beberapa bulan diperlukan agar tanamannya mendapatkan hasil.

3)  Pengangguran siklikal
Adalah jenis pengangguran yang disebabkan karena adanya imbas dari naik turunnya siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran pekerjaan.

4)  Pengangguran struktural
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan ekonomi (berkembang atau mengalami kemunduran), yang disebabkan karena perkembangan teknologi, persaingandari luar negeri atau luar daerah, dan pertumbuhan yang pesat dari kawasan lain.
Contoh :
-      Sebelum industri komputer berkembang permintaan yang besar ke atas untuk mesin tik. Dengan penggunaan computer yang semakin meluas, permintaan mesin tik pun menjadi berkurang dan industrinya mengalami kemunduran,dan sebagian pekerja dalam industri ini akan menganggur.

5)  Pengangguran sukarela
Adalah pengangguran yang dikarenakan adanya kesempatan kerja tetapi orang yang menganggur itu tidak bersedia menerimanya pada tingkat gaji yang berlaku.

6)  Pengangguran terpaksa
Adalah pengangguran yang diakibatkan apabila seseorang bersedia menerima pekerjaan pada tingkat gaji yang berlaku , tetapi pekerjaan itu tidak bersedia.
Contoh :
-      Seseorang yang memang sangat ingin mendapatkan pekerjaan tetapi perusahaan tersebut tidak membutuhkan karyawan lagi atau persyaratannya untuk menjadi karyawan tersebut tidak sesuai atau kurang.

7)  Pengangguran tersembunyi
Adalah pengangguran yang keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.
Contoh :
-      Dalam kegiatan ekonomi dapat dijalankan secara efisien dengan menggunakan 5 pekerja, tetapi pekerja yang sebenarnya adalah 8 orang.Dalam contoh ini kelebihan 3 pekerja tersebut yang digolongkan sebagai penganggur tersembunyi.

8)  Pengangguran setengah menganggur
Adalah keadaan pengangguran dimana seseorang, pekerja itu melakukan kerja jauh lebih rendah dari jam kerja yang normal.  



INFLASI
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.

Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.
Ø  Berdasarkan asalnya :
a.    Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.
b.    Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.
Ø  Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)

Cara Menghitung Tingkat Inflasi
Untuk dapat menghitung tingkat inflasi terlebih dahulu harus diketahui indeks harga konsumen (IHK).  IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumahtangga dalam jangka waktu tertentu,  untuk menhitung IHK digunakan rumus :

v IHK = harga sekarang/harga pada tahun dasar x 100%

Selanjutnya rumus untuk menghitung laju inflasi adalah :

v Laju Inflasi = IHK periode n – IHK tahun sebelumnya

Faktor Penentu Terjadinya Inflasi
Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
            Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap faktor faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor produksi mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar bertambah.

Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
            Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang meningkat secara signifikan. Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang di produksi yang tersedia pada rata rata permintaan normal. Hal ini juga adapat terjadi karena naiknya biaya produksi.

Inflasi Campuran
            Adalah gabungan dari keduakombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan biaya. Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupan nyata.

Kerugian dan Keuntungan Inflasi
            Terjadinya Inflasi seringkali menyebabkan berbagai dampak buruh bagi masyarakat. Namun ternyata, pada kasus tertentu Inflasi dapat menguntungkan bagi beberapa pihak. Berikut merupakan kerugian dan keuntungan dari terjadinya Inflasi bagi oknum oknum tertentu.

Kerugian Inflasi
            Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan. Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan kebutuhannya.
            Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi. Sehingga keuntungannya menjadi berkurang.
Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang diberikan dapat menjadi lebih kecil.
Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat menjurun menjadi 20 gram emas.
Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.

Keuntungan Inflasi
            Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.  Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
            Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
            Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi. Meskipun saat inflasi terjadi kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar kpada BTN tidak ikut dinaikkan.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Mankiw, N.G., 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
2.      Pengangguran dan Inflasi kartikafitria-penganggurandaninflasi.blogspot.co.id
4.      Diaz Darmawan: Pengaruh Inflasi terhadap Pengangguran diazdarmawan95.blogspot.co.id


 PENGANGGURAN

Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang ingin bekerja dan mempunyai kemampuan dibidang masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya suatu pekerjaan yang tersedia dan tidak memadai bahkan bisa juga tidak tersedianya lapangan kerja .
Pengangguran juga dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. 
Golongan penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja adalah sebagai berikut :
·         Penduduk yang berumur antara 15 hingga 65 tahun kecuali ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga keluarganya
·         Orang yang belum mencapai umur 65 tahun tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi
·         Pengangguran sukarela yaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak aktif mencari pekerjaan

Pengangguran menyebabkan produktivitas masyarakat berkurang sehingga banyak menyebabkan timbulnya kemiskinan, tingkat kriminalitas meningkat dan masalah sosial lainnya yang akan terjadi.
Yang jika dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kekacauan politik dan sosial disuatu negara ini sehingga dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi disuatu negara  sehingga dapat mengakibatkan menurunnya GNP dan pendapatan perkapita disuatu Negara. Hal demikian sangat dapat membahayakan untuk suatu negara bahkan jika suatu Negara tersebut sedang berkembang pesat disuatu bidang.

Jenis-jenis Pengangguran :
1)  Pengangguran friksional  (frictional unemployment)
Adalah suatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang pekerja untuk meninggalkan kerjaannya dan mencari kerjaan lebih baik lagi atau mencari kerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.
Contoh :
 - seorang guru di Medan, misalnya berhenti bekerja karena mengikuti suaminya yang dipindahkan ke Jakarta. Di tempat yang baru ini guru tersebut mencari kerjaan kembali.
- seorang wanita yang bekerja sedang mengandung anaknya yang pertama dan memutuskan untuk berhenti kerja. Setelah anaknya berumur beberapa bulan ia memutuskan mencari kerja kembali.

2)  Pengangguran Musiman (seasonal unemployment)
Adalah suatu keadaan dimana seseorang harus menganggur, karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek.
Contoh :
-      Petani, misalnya akan selalu dapat digolongkan sebagai penganggur musiman karena mereka tidak selalu dapat bekerja sepanjang tahun. Dan diantara menanam dan panen meraka harus menganggur karena beberapa bulan diperlukan agar tanamannya mendapatkan hasil.

3)  Pengangguran siklikal
Adalah jenis pengangguran yang disebabkan karena adanya imbas dari naik turunnya siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran pekerjaan.

4)  Pengangguran struktural
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan ekonomi (berkembang atau mengalami kemunduran), yang disebabkan karena perkembangan teknologi, persaingandari luar negeri atau luar daerah, dan pertumbuhan yang pesat dari kawasan lain.
Contoh :
-      Sebelum industri komputer berkembang permintaan yang besar ke atas untuk mesin tik. Dengan penggunaan computer yang semakin meluas, permintaan mesin tik pun menjadi berkurang dan industrinya mengalami kemunduran,dan sebagian pekerja dalam industri ini akan menganggur.

5)  Pengangguran sukarela
Adalah pengangguran yang dikarenakan adanya kesempatan kerja tetapi orang yang menganggur itu tidak bersedia menerimanya pada tingkat gaji yang berlaku.

6)  Pengangguran terpaksa
Adalah pengangguran yang diakibatkan apabila seseorang bersedia menerima pekerjaan pada tingkat gaji yang berlaku , tetapi pekerjaan itu tidak bersedia.
Contoh :
-      Seseorang yang memang sangat ingin mendapatkan pekerjaan tetapi perusahaan tersebut tidak membutuhkan karyawan lagi atau persyaratannya untuk menjadi karyawan tersebut tidak sesuai atau kurang.

7)  Pengangguran tersembunyi
Adalah pengangguran yang keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.
Contoh :
-      Dalam kegiatan ekonomi dapat dijalankan secara efisien dengan menggunakan 5 pekerja, tetapi pekerja yang sebenarnya adalah 8 orang.Dalam contoh ini kelebihan 3 pekerja tersebut yang digolongkan sebagai penganggur tersembunyi.

8)  Pengangguran setengah menganggur
Adalah keadaan pengangguran dimana seseorang, pekerja itu melakukan kerja jauh lebih rendah dari jam kerja yang normal.  



INFLASI
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.

Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.
Ø  Berdasarkan asalnya :
a.    Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.
b.    Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.
Ø  Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)

Cara Menghitung Tingkat Inflasi
Untuk dapat menghitung tingkat inflasi terlebih dahulu harus diketahui indeks harga konsumen (IHK).  IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumahtangga dalam jangka waktu tertentu,  untuk menhitung IHK digunakan rumus :

v IHK = harga sekarang/harga pada tahun dasar x 100%

Selanjutnya rumus untuk menghitung laju inflasi adalah :

v Laju Inflasi = IHK periode n – IHK tahun sebelumnya

Faktor Penentu Terjadinya Inflasi
Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
            Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap faktor faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor produksi mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar bertambah.

Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
            Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang meningkat secara signifikan. Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang di produksi yang tersedia pada rata rata permintaan normal. Hal ini juga adapat terjadi karena naiknya biaya produksi.

Inflasi Campuran
            Adalah gabungan dari keduakombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan biaya. Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupan nyata.

Kerugian dan Keuntungan Inflasi
            Terjadinya Inflasi seringkali menyebabkan berbagai dampak buruh bagi masyarakat. Namun ternyata, pada kasus tertentu Inflasi dapat menguntungkan bagi beberapa pihak. Berikut merupakan kerugian dan keuntungan dari terjadinya Inflasi bagi oknum oknum tertentu.

Kerugian Inflasi
            Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan. Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan kebutuhannya.
            Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi. Sehingga keuntungannya menjadi berkurang.
Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang diberikan dapat menjadi lebih kecil.
Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat menjurun menjadi 20 gram emas.
Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.

Keuntungan Inflasi
            Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.  Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
            Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
            Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi. Meskipun saat inflasi terjadi kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar kpada BTN tidak ikut dinaikkan.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Mankiw, N.G., 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
2.      Pengangguran dan Inflasi kartikafitria-penganggurandaninflasi.blogspot.co.id
4.      Diaz Darmawan: Pengaruh Inflasi terhadap Pengangguran diazdarmawan95.blogspot.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.